Rabu, 24 Juli 2013

Terjemah Surah az-Zariyat versi Abdul Haris Booegies


51. Az-Zaariyaat
(Bayu Penebar)
Dengan Nama Allah, Pemilik Kasih Sayang yang Mahapemurah

1.    Demi angin yang menerbangkan awan dengan kuat.

2.    Awan-gemawan yang mengandung hujan.

3.    Bayu serta awan siap mencurahkan air dengan mudah.

4.    Angin yang membagi-bagi air dari awan-gemawan.

5.    Apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar.

[Kebangkitan manusia dari kubur pasti terjadi]

6.    Pembalasan di Hari Kiamat niscaya terbukti.

7.    Demi langit yang punya jalan-jalan dalam aneka rupa.

[Garis edar bintang, planet dan benda-benda angkasa]

8.    Kalian berbeda opini (perihal Islam).

9.    Mereka yang dipalingkan dari kebenaran ialah orang yang dipalingkan Allah.

[Allah memalingkannya karena ia tunduk pada hawa nafsu]

10.  Terkutuk manusia yang doyan berbohong.

11.  Mereka itu orang yang dibekap kebodohan.  Lalai pula soal Hari Pembalasan.

12.  Mereka bertanya sinis: ”Kapan Hari Pembalasan?”

13.  Hari Pembalasan terjadi saat mereka dibakar di api Neraka!

14.  (Diumumkan kepada mereka).  “Rasakan azabmu!  Ini yang kalian minta dipercepat!”

15.  Manusia bertakwa ditempatkan di taman-taman Surga.  Dikelilingi mata-mata air.

16.  Mereka memperoleh nikmat serta kasih sayang dari Tuhannya.  Dulu mereka berbuat baik di dunia.

[Muhsin adalah manusia berakhlak mulia. Perjalanan hidupnya cuma ikhtiar bajik]

17.  Sedikit tidur mereka di waktu malam.

18.  Sebelum fajar, mereka memohon ampun.

19.  Pada hartanya.  Ia ingat hak pengemis.  Ada juga bagian orang yang serba kekurangan.

[Ada hamba Allah yang serba kekurangan, namun, tidak mengulurkan tangan meminta-minta]

20.  Di bumi terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yakin.

[Bukti kebesaran Allah diyakini oleh insan saleh]

21.  Pada dirimu pun ada.  Mengapa kalian tidak memperhatikan?

22.  Di langit tercantum rezekimu.  Di sana pula terdapat yang dijanjikan kepadamu.

[Allah menjanjikan Surga dan Neraka]

23.  Demi Tuhan langit dan bumi.  Jangan ragu!  Apa yang dijanjikan pasti terwujud sebagaimana ucapan yang kamu tuturkan.

[Segenap yang dijanjikan pasti benar seperti manusia yang fasih berkata-kata]

24.  Sudahkah sampai kepadamu (wahai Nabi Muhammad).  Para tamu Nabi Ibrahim.  Mereka malaikat-malaikat mulia?

25.  Ketika masuk, mereka mengucap tabik takzim:  “Salam sejahtera bagimu”.  Nabi Ibrahim menjawab:  “Salam sejahtera kepada kalian”.  Mereka belum dikenal oleh Nabi Ibrahim.

26.  Nabi Ibrahim diam-diam menemui istrinya.  Kemudian membawa daging panggang anak sapi gemuk.

[1. Ayat ini menjabarkan kalau Ibrahim Alaihissalam suka menghormati dan menjamu tamu, walau tak dikenal.

2. Hidangan daging panggang anak sapi gemuk menunjukkan Nabi Ibrahim orang kaya.

3. Sapi gemuk juga menandaskan kalau daerah Nabi Ibrahim termasuk kawasan subur]

27.   Ia menyajikan sambil berkata: “Silakan makan”.

28.  (Mereka tidak menjamah makanan).  Nabi Ibrahim cemas.  Mereka berkata: “Jangan takut”. Kemudian diinformasikan kepada Nabi Ibrahim bahwa ia akan memperoleh seorang putra yang alim (Nabi Ishaq).

29.  Mendengar kabar itu, istrinya muncul.  Ia tercengang seraya menepuk muka.  “Saya perempuan tua yang mandul”.

30.  Mereka berkata: “Demikianlah titah Tuhanmu.  Ia Mahabijaksana lagi Mahatahu”.

 31.  Nabi Ibrahim bertanya: “Apakah tugas penting kalian, hai utusan Tuhan?”

32.  Mereka menjawab: “Kami diutus kepada suatu kaum durjana”.

[Umat Nabi Luth merupakan kelompok paling menjijikkan. Homoseks dijadikan gaya hidup. Praktek homoseks tetap marak sampai sekarang. Manusia tidak menjadikan kota Sodom (Sadum) dan Gomora (Amurah) sebagai pelajaran. Homoseks justru dilindungi. Penentang homoseks dianggap pelaku kejahatan yang melanggar hak asasi manusia. Tidak ada kota hancur-lebur gara-gara dihuni homoseks, tetapi, berkecamuk Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)]

33.  “Kami diperintahkan menimpakan batu-batu dari tanah keras”.

34.  “Batu-batu itu punya tanda dari Tuhanmu guna membinasakan manusia keterlaluan”.

[Pada batu itu terpahat nama pedurhaka. Ketika ditumpahkan malaikat, batu-batu itu mencari orang bersangkutan. Ini sama dengan peluru kendali yang mencari sasaran untuk dimusnahkan]

35.  Kami perintahkan malaikat mengeluarkan insan saleh yang bermukim di situ.

36.  Utusan Kami tidak menemukan kecuali sebuah rumah yang penghuninya Muslim (pengikut Nabi Luth).

37.  Kami tinggalkan di kota itu suatu tanda bagi manusia yang takut kepada siksa pedih.

[Ada dugaan kalau yang dimaksud “tanda” ialah tumpukan batu-batu yang menghajar para homoseks. Batu itu berwarna hitam dengan ukiran nama pedosa warna putih. Dugaan lain mengatakan sebuah telaga yang airnya hitam dan busuk baunya.

  Tanda atau bukti paling sahih yakni cerita itu sendiri. Sodom dan Gomora menjadi monumen agar manusia jangan mempraktekkan homoseks. Pasalnya, homoseks merupakan perbuatan dosa besar yang tidak terampuni]

38.  Pada kisah Nabi Musa, juga tertera tanda-tanda kekuasaan Allah.  Kami mengutusnya kepada Fir’aun dengan mukjizat nyata.

39.  Fir’aun ingkar karena pemerintahannya kuat.  Ia berseru:  “Nabi Musa pesihir atau gila!”

40.  Kami bekuk ia bersama tentaranya.  Kami campakkan ke laut.  Tercela Fir’aun gara-gara perbuatannya!

41.  Epik kaum Aad juga memuat tanda-tanda kekuasaan Allah.  Kami kirimkan badai.

42.  Topan itu menyapu bersih yang dilewatinya.  Semua laksana serbuk.

[Manusia dan bangunan hancur-lebur bak serbuk]

43.  Pada epos puak Samud.  Dikatakan kepadanya: “Bersenang-senanglah sampai tiba masanya!”

44.  Mereka membangkang terhadap perintah Tuhan.  Akibatnya, geledek menyambar.  Padahal, mereka melihat.

[Petir menyambar-nyambar, tetapi, mereka tidak bisa lari menghindar]

45.  Mereka lunglai.  Tak sanggup berdiri lantaran tersengat halilintar.  Tidak pula ada pertolongan.

[Tidak ada warga kota lain memberi bantuan. Akhirnya mereka mati sendiri]

46.  Kami membinasakan umat Nabi Nuh sebelum itu.  Mereka kumpulan manusia fasik.

47.  Langit Kami bangun dengan kekuasaan Kami.  Kami meluaskannya.

48.  Bumi pun Kami bentangkan.  Alangkah indah.  Kami yang menghamparkannya.

49.  Tiap jenis Kami ciptakan berpasangan agar kalian ingat kekuasaan Allah.

[Semua diciptakan berpasangan. Ayat 49 ini berkorelasi dengan ayat 32 (kaum durjana) dan 34 (manusia keterlaluan). Ayat 32 dan 34 merujuk pada manusia dengan penyelewengan seksual. Mereka punya lawan jenis, tetapi, lebih suka pada sesama jenis. Ini sebuah bukti pembangkangan manusia terhadap Allah yang menciptakan seluruh makhluk berpasangan]

50.  (Katakan wahai Nabi Muhammad): “Segera kembali kepada Allah dengan bertaubat.  Saya pemberi peringatan.  Diutus oleh Allah kepada kalian”.

51.  “Jangan ada tuhan lain kecuali Allah.  Saya diutus Allah kepadamu.  Pemberi peringatan yang terang agar kalian bebas dari azab”.

52.  (Keadaan tiap kaum terhadap Rasul sama seperti kaummu wahai Nabi Muhammad).  Rasul yang datang kepada umat-umat terdahulu.  Mereka selalu dicemooh: “Ia pesihir atau gila!”

53.  Apakah mereka saling berpesan tentang tuduhan itu?  Semua kaum itu melampaui batas.

[Bangsa-bangsa durjana selalu menyematkan identitas negatif kepada para Rasul. Mereka mencelanya sebagai “pesihir atau gila”. Apakah identitas negatif itu diwariskan turun-temurun di antara para pedosa dari masa ke masa? Sampai sekarang, noda itu masih tersisa. Gerombolan kafir bersama kawanan munafik menghina Rasul sebagai pesihir atau gila dengan istilah yang selaras semangat zaman]

54.  Berpalinglah (wahai Nabi Muhammad) dari mereka.  Kamu tiada setitik tercela.

55.  Tetaplah tekun memberi peringatan.  Sebab, peringatan itu berfaedah bagi insan saleh.

56.  Jin dan manusia hanya Aku ciptakan untuk menyembahKu.

57.  Aku tidak minta secuil rezeki dari mereka.  Aku tidak menghendakinya memberiKu makan.

58.  Allah saja yang Mahapemberi rezeki.  Ia pemilik kuasa nan berlimpah.

59.  Kepada orang zalim (penentang Islam).  Ada bagian siksa sebagaimana konco-konconya di era silam.  Jangan mereka mendesak Aku supaya mempercepat kehadiran azab.

60.  Celaka sekali cecunguk kafir pada hari yang diancamkan kepadanya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People