Senin, 22 Juli 2013

Terjemah Surah ath-Thalaq versi Abdul Haris Booegies


65. Ath-Thalaaq
(Talak)
Dengan Nama Allah, Pemilik Kasih Sayang yang Mahapemurah

1.   Wahai Nabi!  Jika kamu hendak menceraikan isteri-isterimu.  Perhatikan idahnya.  Hitung idah itu.  Bertakwalah kepada Allah, Tuhanmu.

     Jangan usir dari rumah sampai selesai idahnya, kendati rumah itu milikmu.  Jangan pula ia pergi atas inisiatifnya.  Jangan mengusirnya kecuali melakukan perbuatan keji berdasar fakta (semisal berzina atau mencuri).

     Begitulah hukum Allah.  Siapa melanggar aturan Allah.  Ia menganiaya dirinya.  Kamu tidak tahu.  Barangkali Allah memberi ketentuan lain sesudah itu.

[1. Ayat ini turun ketika Nabi Muhammad menceraikan Hafshah binti Umar dengan talak satu.  Hafshah pulang ke keluarganya. Seseorang menyarankan kepada Rasulullah: “Rujuklah. Ia wanita yang gemar puasa dan shalat malam. Ia istrimu di Surga”.

2. Idah ialah masa tunggu istri alias tidak boleh menikah sebelum rampung waktu penantian. Istri yang menjalani idah tidak boleh disetubuhi suami. Tempo penantian istri yang diceraikan suaminya yang masih hidup mencapai tiga bulan atau tiga kali suci dari menstruasi. Sedangkan yang ditinggal mati menunggu empat bulan 10 hari]

2.  Bila mendekati akhir idah.  Kamu boleh rujuk secara baik atau berpisah dengan baik.  Ambil dua saksi yang adil dari kalangan Muslim.  Tegakkan kesaksian karena Allah semata.  Hukum-hukum ini menjadi peringatan kepada manusia yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat.  Siapa bertakwa, pasti Allah membuka jalan keluar dari aneka kesulitan.

[Penggalan ayat “siapa bertakwa, pasti Allah membuka jalan keluar dari aneka kesulitan” bertalian dengan putra Auf bin Malik yang ditawan dalam suatu pertempuran. Orangtuanya lalu memperbanyak membaca hauqalah (la haula wala quwwata illa billah). Ketika musuh lengah, sang anak melarikan diri sambil menggiring gembalaannya]

3.   Allah memberi rezeki dari arah yang tiada terlintas di kalbu. Siapa berserah diri kepada Allah, maka, dicukupkan keperluannya. Allah melaksanakan keputusanNya.  Allah menetapkan kadar segala sesuatu.

4.  Perempuan yang tidak haid (menopause) di antara istrimu.  Jika kamu bimbang.  Sesungguhnya idahnya tiga bulan.  Begitu juga idah perempuan yang belum dewasa.  Batas waktu idah wanita hamil ialah sampai mereka melahirkan. Siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah memudahkannya dalam semua urusan.

5.  Begitulah perintah Allah yang diwahyukan kepadamu.  Siapa bertakwa kepada Allah, pasti dosa-dosanya dihapus.  Allah melipatgandakan pahalanya.

6.  Tempatkan isteri-isteri yang menjalani idah di kediamanmu sesuai kemampuan kamu.  Jangan menyakitinya dengan tujuan menyusahkan.

     Kalau mereka hamil.  Beri nafkah sampai bersalin.  Jika ia menyusukan anak untuk kamu.  Beri upah.  Berundinglah (tentang penyusuan bayi) dengan cara baik.  Bila kalian menemui kesulitan.  Biarkan perempuan lain menyusukan (bagi sang ayah).

7.  Pemberi nafkah harus selaras kemampuannya.  Siapa terbatas rezekinya.  Tetap dibebankan memberi nafkah sesuai harta yang diberikan Allah.  Tuhan tidak membebani seseorang lebih dari apa yang Ia berikan kepadanya. Allah memberi kelapangan sesudah kesempitan.

8.  Banyak kota yang penduduknya menentang perintah Allah dan Rasul-rasulNya.  Kami buat perhitungan secara jitu kepada mereka.  Kemudian Kami siksa dengan azab mengerikan.

9.  Mereka merasakan hasil buruk dari tindak-tanduknya.  Akibat perbuatan itu hanya kerugian besar.

10.  Allah menyediakan bagi mereka azab keras.  Bertakwalah kepada Allah hai manusia berakal cerah (insan saleh).  Allah telah menurunkan al-Qur’an kepadamu.

[Ulil-Albab yaitu manusia berakal sehat dan mantap imannya. Ini menandaskan bahwa insan saleh alias orang yang beriman kepada Allah termasuk Ulil-Albab]

11.  Seorang Rasul (Nabi Muhammad) diutus membacakan ayat-ayat Allah kepadamu.  Di dalamnya tercantum kebenaran agar Allah menuntun insan saleh dan pengamal kebajikan dari kegelapan ke cahaya Ilahi.  Siapa beriman kepada Allah dan beramal baik.  Allah memasukkannya ke Surga.   Di dalamnya mengalir sungai-sungai.  Mereka abadi di sana.  Allah mengaruniakan kepadanya pemberian terbaik.
12.  Allah pencipta tujuh langit.  Begitu pula bumi yang sama jumlahnya.  Perintah Allah berlaku bagi langit dan bumi.  Hal itu supaya kalian tahu bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.  Ilmu Allah merangkum segenap aspek.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People