Senin, 22 Juli 2013

Terjemah Surah al-Muthaffifin versi Abdul Haris Booegies


83. Al-Muthaffifin
(Orang-orang Curang)
Dengan Nama Allah, Pemilik Kasih Sayang yang Mahapemurah

1.    Celaka sekali orang yang curang (dalam perkara timbangan)!

[1. Ayat ini diwahyukan sehubungan kedatangan Nabi Muhammad ke Medinah. Ia menyaksikan jika penduduknya buruk dalam tata cara menakar.

2. Pelaku curang akan rugi di dunia dan Akhirat]

2.    Bila menerima takaran dari orang lain.  Mereka menuntut cukup.

3.    Sebaliknya mereka menimbang untuk orang lain dengan mengurangi.

4.    Tiadakah orang itu menyangka.  Mereka bakal dibangkitkan.

5.    Pada Hari Kiamat yang sangat besar huru-haranya.

6.    Hari ketika manusia bangkit menghadap Tuhan semesta alam.

7.    Jangan pernah curang!  Catatan orang durhaka tersimpan dalam Sijjiin.

8.    Tahukah kamu apa itu Sijjiin?

9.    Buku yang menyimpan daftar dosa pedurhaka.

[Seluruh aktivitas manusia tercatat rinci di Sijjiin]

10.  Pada Hari Kiamat, celaka sekali para pendusta.

11.  Mereka senantiasa mendustakan Hari Pembalasan.

12.  Tiada yang mendustakan Hari Pembalasan kecuali orang yang melampaui batas sekaligus pelaku dosa.

13.  Bila dibacakan ayat-ayat Kami.  Ia berceloteh: “Ini dongeng purba”.

14.  Sebenarnya tidak demikian! Mata hati mereka tertutup akibat keingkaran dan kemaksiatan.

15.  Jangan lagi mereka begitu! Kalau tidak, mereka terhalang melihat Tuhannya.

16.  Mereka pasti masuk ke Neraka Jahim.

17.  Dikatakan kepada mereka: “Ini azab yang dulu kamu dustakan”.

18.  Ingat!  Catatan orang berbakti tersimpan pada Illiyyiin.

19.  Tahukah kamu apa itu Illiyyiin?

20.  Illiyyin merupakan buku tertulis.

21.  Disaksikan makhluk-makhluk yang dekat dengan Allah.

22.  Orang berbakti benar-benar berada dalam kenikmatan besar.

23.  Di atas peterana mereka memandang segala keindahan.

[Pelamin tempat mereka duduk berbahan mutiara dan permata hijau]

24.  Kamu bisa melihat dari wajah mereka cahaya kebahagiaan.

25.  Mereka diberi arak murni yang disegel.

[1. Al-Qur’an memakai kata Rahiiq untuk khamr murni. Rahiiq adalah sebuah jenis arak Nirwana.

2. Khamr Nirwana yang tidak memabukkan tersimpan dalam botol yang dilak. Segelnya baru dibuka jika akan diminum.

3. Arak Nirwana berbeda dengan khamr dunia yang diharamkan. Ayat ini sering diolok-olok. Non-Islam menuduh ajaran Nabi Muhammad tidak konsisten. Sebab, melarang umatnya menenggak arak. Sedangkan di Surga dihalalkan. Tuduhan ini muncul karena cara berpikir manusia dengan Tuhan berbeda. Manusia cuma punya satu perspektif mengenai satu fenomena. Manusia acap menyamakan semua kasus yang terjadi. Padahal, tiap peristiwa berciri unik. Allah menetapkan hukum, tetapi, Ia tidak terkena aturan yang dibuatNya. Allah menyiapkan makanan untuk para hambaNya, namun, Ia tidak makan. Allah menciptakan siang serta malam untuk bekerja dan istirahat. Sementara Allah tidak mengenal rihat. Ia sibuk terus mencipta seraya memelihara alam semesta]

26.  Segelnya beraroma kesturi.  Dalam merebut kesenangan itu.  Manusia seyogianya berlomba-lomba.

[1. Kesturi merupakan wewangian paling harum. Kalau segelnya kesturi, maka, lebih harum lagi isinya.

2. Berlomba memperbanyak kebaikan sembari menghindari kejahatan]

27.  Campuran khamr murni itu Tasnim.

28.  Tasnim merupakan mata air.  Diminum hanya oleh hamba-hamba yang dekat kepada Allah.

[Tasnim yaitu mata air mulia yang tercurah dari atas]

29.  Orang durjana selalu menertawakan insan saleh.

[Pemuka Quraisy semacam Abu Jahal, al-Walid bin al-Mughirah atau Ash bin Wail as-Sahmi. Mereka doyan menertawakan kehidupan melarat kaum Muslim seperti dialami Shuhaib, Bilal maupun Ammar]

30.  Kalau insan saleh melintas di hadapannya.  Mereka saling mengedipkan mata (pertanda meremehkan).

31.  Jika kembali ke kaumnya.  Mereka bersuka-cita.

[Mereka bangga mengejek]

32.  Bila mereka melihat insan saleh.  Mereka berkata: “Orang itu golongan sesat!”

33.  Pedosa tidak dikirim sebagai penjaga insan saleh.

34.  Hari ini, insan saleh ganti menertawakan cecunguk kafir.

[Pasca Kiamat, kawanan kafir menjadi bahan tertawaan]

35.  Mereka duduk di atas peterana sambil menyaksikan musuhnya.

[Penduduk Surga melihat ke arah manusia durjana yang dulu menghinanya di dunia]

36.  (Pengumuman disampaikan untuk menambah kegembiraan warga Surga): “Gerombolan kafir sudah dihukum gara-gara perbuatannya yang dulu”.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People