Jumat, 01 Juni 2012

Keajaiban Surah al-Kahfi

Anti-Penuaan
ala Ashabul Kahfi
Oleh Abdul Haris Booegies
Peminat Masalah Agama

      Usia merupakan berkah bagi manusia. Dengan umur tersebut kita melewati waktu. Sementara di dalam waktu tersedia rupa-rupa profesi. Usia dan tempo sesungguhnya bergerak ke dua arah. Satu menuju pada kebaikan, lainnya ke keburukan.
      Umur serta waktu yang bertabir rahasia jelas wajib dipakai secara positif. Ketika usia wassalam dari dunia, berarti sang kala tak lagi berfaedah.
      Saat berdoa kepada Allah, hampir semua bani Adam mengharapkan umur panjang. Dari aspek religius, tentu usia di tangan Allah. Manusia hanya berikhtiar agar tetes rahmat Sang Khaliq turun guna memperoleh bonus umur.
      Usia di tangan Allah! Kendati demikian, Allah tetap mencurahkan kasih sayang lewat konstruksi ilmiah. Al-Qur’an menegaskan kalau para penghuni gua (Ashabul Kahfi) tertidur karena telinga mereka disumbat. Elemen itu menandaskan jika secara medis seseorang bisa mengalami hibernasi beberapa hari dengan metode menutup telinganya.
      Hibernasi merupakan kondisi ketidakaktifan sekaligus penurunan metabolisme. Hibernasi membuat rendah suhu badan. Pernafasan pun menjadi perlahan. Sedangkan kecepatan metabolisme menurun. Kondisi tubuh begitu dialami Ashabul Kahfi.
     “Andai kamu menyaksikannya, kamu pasti berpaling melarikan diri. Hatimu penuh ketakutan terhadap mereka” (al-Kahfi:18).
      Sesudah menyumpal telingannya, maka, orang yang mengalami hibernasi harus ditempatkan di suatu ruang khusus. Ia mesti terisolir dari hiruk-pikuk keseharian.
      Hibernasi secara sederhana pernah menimpa Mitsutaka Uchikoshi. Pada 7 Oktober 2006, ia terjatuh di gunung Rokko, Jepang. Pengusaha berumur 35 tahun tersebut akhirnya tergeletak tanpa pertolongan selama 24 hari dalam kondisi hipotermia. Organ-organ raga Uchikoshi tak berfungsi. Ia akhirnya pulih berkat penanganan tim medis.
      Teknologi hibernasi merupakan ilmu spektakuler di masa depan. Sebab, dianggap dapat membantu astronot di luar angkasa. Selain itu, hibernasi membuat manusia awet muda. Hibernasi menjadi landasan anti-penuaan. Orang tetap belia sekalipun masa hidupnya telah mengarungi deretan tahun.

Serikat Decapolis
      Al-Qur’an tidak merinci identitas pemuda penghuni gua. Mereka cuma diwartakan sebagai insan dengan kalbu bertabur tauhid. Dari observasi mendetail yang terus terkuak, maka, termaktub bila mereka berasal dari kalangan cendekiawan. Profesinya yakni penasehat Raja Diqyanius.
      Status mereka jelas menentukan saga Ashabul Kahfi. Kalau saja mereka sekedar gembel, tentu, penguasa tak ambil pusing. Maklum, sekali sabet niscaya komplotan tersebut mampus terjengkang. Jika mereka punya kedudukan, berarti prahara bagi istana. Seorang jenderal bintang tiga yang melawan lembaganya pasti memiliki efek gigantik. Berbeda bila kopral berambisi menentang markasnya. Kalau ia dihabisi, sejarah otomatis tidak sudi mengenangnya. Tiada penghormatan buatnya kecuali caci-maki pedih nan perih dari institusinya.
      Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Maha Rasul Muhammad, tak menukil nama pahlawan tauhid yang tidur selama 309 tahun. Segi itu diabaikan al-Qur’an lantaran sejarah bisa ditelisik lewat gebyar modernisasi dan globalisasi yang serba matematis. Penemuan aneka prasasti memungkinkan manusia menyimpulkan sejarah.
      Kini, ada riwayat jika nama mereka ialah Maximilianus, Solidanus, Martinus, Yonasius, Talmikho berikut Yamanis. Petinggi tersebut dilengkapi seorang penggembala kambing bernama Antonius dengan anjing yang dipanggil Genesius. Mereka menetap di Kota Philadelphia dengan Raja Diaclitianus atau Decius. Sekarang, Philadelphia tiada lain Kota Amman. Ketika narasi bermula, Imperium Romawi membangun serikat Decapolis yang berpusat di Philadelphia.
      Versi Islam hikayat penghuni gua memaklumkan bila nama mereka yaitu Tamlikha, Miksalmina, Mikhaslimina, Martelius, Casitius serta Sidemius. Keenam individu itu tertera sebagai penasehat Raja Diqyanius. Lokasi peristiwa terjadi di Imperium Romawi. Mereka mendiami Kota Aphesus (Ephese). Aphesus berganti nama menjadi Tharsus (Tarse) sesudah kedatangan Islam. Dewasa ini, kota Tharsus terletak di wilayah Turki.
      Dalam sebuah acara, keenam pembesar tersebut menentang ketuhanan Raja Diqyanius. Mereka muak dengan pengakuannya sebagai tuhan. Apalagi, rezimnya serba represif. Cacat moral dengan ragam tindak kriminal bergentayangan. Kelompok pembangkang itu malahan mendiskreditkan Jupiter, Apollo, Jianus, Diana dan Herakel sebagai patung tanpa secuil otoritas. Aksi brilian mereka dengan mencemooh berhala Romawi, membuatnya digiring ke bui. Di penjara yang jorok, mereka rupanya sanggup meloloskan diri.
      Dalam pelarian tersebut, mereka bersua dengan seorang penggembala kambing bersama anjingnya. Anjing hitam itu bernama Qithmir. Mereka lantas melarikan diri ke gua Washid atau Kheram di lereng gunung Naglus.

Mitochondrial Coupling
      Gua tempat persembunyian Ashabul Kahfi punya desain unik. Pasalnya, cahaya surya leluasa masuk di waktu pagi serta petang. “Kamu melihat matahari tatkala terbit, condong ke kanan dari gua mereka. Kalau terbenam, mentari menjauhinya ke kiri” (al-Kahfi: 17).
      Bagian dalam liang begitu luas. “Mereka berada di ruang luas dalam gua” (al-Kahfi: 17). Suasana gua yang lapang membuat oksigen tetap memadai. Hingga, aroma kesegaran udara cukup nyaman bagi pemuka Aphesus.
      Kala tidur dalam gua, maka, Allah mengawasinya. Badan mereka di bolak-balik supaya tidak kesemutan. Faktor tersebut juga untuk menghindarkan mereka dari iritasi kulit. Jasmani mereka di balik ke sebelah kanan atau kiri agar sinar surya menguatkan tulang dan kulitnya “Kami bolak-balik mereka ke kanan-kiri” (al-Kahfi: 18).
      Di bibir liang gunung, berjaga anjingnya. “Anjing mereka menjulurkan kedua kaki depannya di ambang mulut gua” (al-Kahfi: 18).
      Silsilah historis Ashabul Kahfi menunjukkan kepada kita dua aspek pokok. Pertama, tauhid tak pernah kalah oleh kelaliman penguasa. Hari ini mereka diburu sebagai buronan. Esok sosoknya menjulang tinggi oleh sanjungan. Kedua, Ashabul Kahfi menegaskan jika usia dapat direkonstruksi secara medis. Surat al-Kahfi merupakan blue print rekayasa biologis di bidang hibernasi.
      Hewan yang kerap hibernasi antara lain beruang, tupai, kelinci, tazmania Australia serta marsupilami Afrika. Teknologi hibernasi paling memukau ditemukan pada katak bawah tanah (cyclorana alboguttata). Reptil itu bisa hidup terkubur dalam tanah tanpa makan maupun minum. Katak spesial tersebut enteng tidur berkat sel mitochondria. Makhluk vertebrata itu mampu memaksimalkan energinya untuk bertahan hidup lewat proses mitochondrial coupling.
      Pada esensinya, kisah penghuni gua membeberkan kepada kita perihal iman dan sains. Walau al-Qur’an diturunkan di gurun gersang, namun, himpunan ayatnya kaya makna. Tiap alfabetnya mengairi damba dahaga insan beriman. Bukti-bukti terus mengalir dari al-Qur’an. Surat-surat Ilahi tersebut dari hari ke hari mengasah daya nalar demi menggapai gagasan gemilang. Sementara kitab suci itu sendiri tidak jua mengering. Ide-ide cemerlang nan orisinal tanpa jeda selalu tersembur membuncah. Maha Suci Allah dengan segala ilmu-Nya.

(Cakrawala, Sabru, 2 Juni 2012)






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People