Petaka Beruntun
Cerpen Abdul Haris Booegies
Dalam sehari, Beddu mengalami nasib
naas. Ia dipecat dari pekerjaannya, rumahnya
terbakar, istrinya minggat bersama sang kekasih, anaknya tewas dalam
kecelakaan.
Hujan yang membasuh bumi membuat Beddu
makin nestapa. Ia geram. Menengadah ke langit sambil memekik. “Tuhan!
Mengapa saya harus sial begini!”
Guntur menggelegar. Mendadak
halilintar menyegat Beddu. Ia gosong,
tewas dengan tangan menunjuk ke langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar