Selasa, 07 Juli 2015

Petaka Beruntun



Petaka Beruntun
Cerpen Abdul Haris Booegies
     Dalam sehari, Beddu mengalami nasib naas.  Ia dipecat dari pekerjaannya, rumahnya terbakar, istrinya minggat bersama sang kekasih, anaknya tewas dalam kecelakaan.
     Hujan yang membasuh bumi membuat Beddu makin nestapa.  Ia geram.  Menengadah ke langit sambil memekik.  “Tuhan!  Mengapa saya harus sial begini!”  Guntur menggelegar.  Mendadak halilintar menyegat Beddu.  Ia gosong, tewas dengan tangan menunjuk ke langit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People