Kamis, 02 Maret 2023

Sandal Gembok Santri IMMIM


Sandal Gembok Santri IMMIM
Oleh Abdul Haris Booegies


     Santri identik dengan kebersihan.  Dalam bayangan masyarakat, santri merupakan pelajar Islam yang rapi, cerdas dan alim.  Apalagi, rata-rata santri berparas tampan.  Menantu ideal bagi siapa saja.
     Di Pesantren Modern Pendidikan al-Qur'an IMMIM, santri diatur sedemikian ketat.  Semua harus berdisiplin tinggi, termasuk kebersihan.
     Satu di antara pendukung kebersihan yakni sandal.  Alas kaki ini wajib dimiliki, khususnya kalau ke masjid.  Bila santri tak mengenakan sandal, tentu masjid kotor, berpasir.
     Entah bagaimana awalnya, ada saja santri yang ke masjid tidak menggunakan sandal.  Ajaibnya, setelah shalat di masjid, kakinya sudah bersandal jepit.  Tak diketahui pasti, apakah doanya mustajab karena memohon sandal atau ini memang keberuntungan.
     Di sisi lain, ada santri yang tercenung sedih di pintu masjid.  Musababnya, sandal jepitnya hilang.  Sandal baru lagi.  Biasanya yang kehilangan adalah santri kelas I serta II.
     Kehilangan sandal nyaris terjadi tiap hari.  Korbannya jelas santri kelas I atau II.  Maklumlah, mereka cuma anak bawang.  Sekali gertak, langsung menyingkir.
     Santri kelas I dan II, tidak tinggal diam.  Mereka melakukan perlawanan senyap.  Modus untuk menyelamatkan alas kaki dari kibar (senior) ialah dengan menggembok kedua tali sandal.
     Pada periode 80-an, di depan jalan masuk masjid ath-Thalabah Pesantren IMMIM, berjejer sandal yang digembok.  Maling sandal pun cuma bisa menggaruk-garuk kepala yang tak gatal.  Kali ini doanya tidak mujarab.  Ke masjid tanpa sandal.  Dari masjid juga tetap tanpa sandal.  Apes.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People