Tampang Kekinian Alumni IMMIM
Oleh Abdul Haris Booegies
Di dekade ketiga tahun 2000 ini, rata-rata alumni Pesantren Modern Pendidikan al-Qur'an IMMIM era 80-an, tampil heboh. Mereka berciri cerdas, taktis, bijak bestari sekaligus punya kontrol diri.
Seluruh predikat positif itu tidak terlepas dari kesederhanaan maupun keterbatasan di pondok. Makan untuk perut memang tidak mewah, namun, asupan untuk pikiran dan hati melampaui standar. Bibir santriwan-santiwati IMMIM malahan fasih melantunkan istigfar atas dosa-dosa yang belum diperbuat.
Pesantren merupakan ladang ilmu, spirit serta impian. Bahkan, menjadi ladang subur cinta antara santriwan-santriwati yang berkembang dalam kesunyian.
Tak ada gading tak retak, tiada insan tanpa cela. Kekhilafan di antara santri justru menjadi pemacu. Ini memicu untuk memotivasi diri agar lebih berdisiplin. Kesalahan memantik semangat guna merintis tempat terbaik di masa depan.
Satu hal yang tak dapat dihindari oleh alumni adalah perut buncit. Makin bertabur rezeki, maka, kian menonjol perut. Perut gendut tersebut seolah hendak memamerkan pusar yang menggelembung bak kelereng. Amit-amit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar