Rabu, 12 Juni 2013

Botto Kabobong


Botto Kabobong
Puisi Abdul Haris Booegies
Ia berkhotbah
Di sisi Botto Kabobong
Gunung sensual mirip aurat perawan
Ia menengadah ke langit biru
Suaranya melengking
Bagai ringkik kuda binal
Ia tahu
Khotbah ini syair-syair sendu
Bukan kemilau embun
Ia paham
Tiada telinga mendengar duka perihnya
Kecuali kabut
Semilir angin membawa khotbahnya
Bergema sampai di trotoar
Seperti hujan mengguyur tanah gersang
Khotbah itu menetes-netes
Tiada huruf untuk mengakhiri khotbahnya
Ia tak lelah mengukir kata demi kata
Kalimat itu musnah kalau Botto Kabobong sudah malu pamer aurat

Karunrung, Selasa, 11 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People