Dua Kemenag Alumni Pesantren IMMIM
Oleh Abdul Haris Booegies
Kamis, 14 Oktober 2021 pada pukul 20.30, saya mengunjungi link di postingan Bahtiar Legenda Qismul Amni. Link Youtube ini dikirim oleh Subhan Hawaya.
Konten di link itu membuat saya bangga. Sebab, narasumber adalah Imran Kaljubi (Iapim81-87) serta Samsuri (Iapim82-88). Mereka berbincang tentang Santri dan Moderasi Beragama (Part 1). Dua alumni Pesantren IMMIM ini kini tercatat sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat. Prestasi luar biasa!
Saya bersemangat menontonnya karena acara tersebut membahas sepintas Bachtiar Legenda Qismul Amni. Ini postingan saya di Facebook. Saya bahagia menyimaknya setelah berdarah-darah belajar merangkai kata. Saya bisa berkiprah di media massa nasional dengan bahasa jurnalistik sastrawi berkat dulu sering mengirim "komentar" di majalah Tempo. Alhasil, saya mampu meniru gaya bahasa Tempo. Rubrik Komentar di Tempo merupakan wadah yang dapat dimasuki oleh orang di luar jaringan Tempo.
Dari Tempo, saya menulis kolom di Panji Masyarakat. Akhirnya artikel saya mudah tembus di Surya (Surabaya), Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta), Banjarmasin Post (Banjarmasin), Jayakarta (Jakarta), Pedoman Rakyat, Fajar maupun Tribun Timur. Bahkan, pernah dimuat di Republika. Puncaknya ketika saya menangani majalah LEKTURA Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin. Semua berkat Majalah Dinding SUPERPOWER Pesantren IMMIM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar