Selasa, 04 Juli 2023

Raga Sehat Jiwa Sehat


Raga Sehat Jiwa Sehat
Oleh Abdul Haris Booegies


     Kebugaran jasmani merupakan impian semua insan.  Tubuh prima membuat seluruh aktivitas berjalan maksimal.  Kondisi fisik optimal senantiasa menjadi syarat mutlak rutinitas sehari-hari.
     Olahraga menjadi tiket meraih raga nan sehat.  Olahraga murah meriah yakni berjalan kaki serta lari.  Walau terlihat mudah, tetapi, olahraga ternyata repot dilakukan.  Butuh dorongan khusus agar bisa berolahraga saban hari.
     Ada pesan yang terdengar dari orang ternama.  Kalau tak meluangkan waktu untuk berolahraga, maka, bersiaplah meluangkan waktu untuk sakit.
     Saat saya di SD, seorang guru berpetuah.  Dalam tubuh sehat terdapat jiwa sehat.
     Ketika belajar di Pesantren IMMIM pada 1980-1986, saya acap lari pagi sampai di jembatan Tello.  Berjarak sekitar dua kilometer.  Ini membuat badan atletis.  Seolah saya simbol seks pesantren.
     Di sisi lain, saya agak risih dengan kalimat "dalam raga sehat bersemayam jiwa sehat".  Sepertinya kalimat ini menyimpan kejanggalan.  Soalnya, banyak orang sehat berperangai sakit.  Tidak sedikit pula yang sakit, namun, berperilaku bijak.  Sampai sekarang di tarikh 2023, masih ada yang berceloteh bahwa "dalam tubuh sehat tersimpan jiwa sehat".
     Pada 1994, saya membeli kitab berjudul Vademecum.  Ini kamus Latin-Indonesia yang disusun oleh RS Hardjapamekas.
     Di halaman 77-78, diterangkan tentang mens sana in corpore sano.  Menurut penulis kamus Latin-Indonesia ini, kalimat mens sana in corpore sano adalah penggalan kutipan milik Juvenal (Decimus Iunius Juvenalis).  Ahli satir Romawi ini hidup pada tahun 80-140.
     Nukilan tidak lengkap mens sana in corpore sano akhirnya menimbulkan salah maksud.  Pasalnya, diartikan bahwa dalam jasmani sehat berdiam jiwa sehat.
     Di masa hidup Juvenal, masyarakat Romawi sering memohon hal-hal aneh kepada dewa-dewi.  Akibatnya, Juvenal jengkel.  Ia pun berseru:  "Orandum est, ut sit mens sana in corpore sano (sekalian minta saja kepada para dewa supaya kalian sehat lahir batin)".
     Jadi, mens sana in corpore sano sesungguhnya potongan kalimat sinisme Juvenal.  Ajaibnya, sindiran pedas ini diinterpretasikan lain oleh warga modern.  Di zaman kini, mens sana in corpore sano dianggap kata mutiara perihal hidup sehat.  Astaga, pusying pala Barbie.
     Kasus ini senada dengan minal aidin wal faizin yang bermakna "kembali ke kesucian seraya meraih kemenangan".  Minal aidin wal faizin merupakan potongan dari doa panjang seorang ulama.  Tatkala doa ini masuk ke Indonesia, rupanya terpenggal.  Doa panjang ini hanya menyisakan minal aidin wal faizin.  Lebih celaka lagi, minal aidin wal faizin diterjemahkan "mohon maaf lahir batin".  Astaga, tambah pusying pala Barbie.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People