Asrama Para Legenda
Oleh Abdul Haris Booegies
Kala mengikuti test masuk Pesantren IMMIM pada 1980, saya berharap ditempatkan di asrama terdepan. Saya suka tempat tersebut karena pandangan bisa langsung terhubung ke dunia luar. Di jalan raya, bangunan itu terlihat dengan jeruji besi.
Setelah beberapa lama tercatat sebagai santri, saya pun mafhum bila itu Rayon Pangeran Diponegoro. Asrama tersebut tidak diperuntukkan untuk santri baru. Saya harus puas ditempatkan di kamar 2 Datuk Ribandang. Rayon ini dihuni santri baru berbadan besar.
Hasrat saya terpenuhi saat kelas III. Saya ditempatkan di kamar 1 Rayon Pangeran Diponegoro. Ajaibnya, saya ketua kamar. Sahabat bermental mafioso geleng-geleng kepala. Kamar dipimpin tukang bolos. Apa kata dunia.
Usai Isya, saya biasa naik ke atap dengar radio. Saya seorang diri. Terkadang pula bersama kawan untuk menyusun strategi bolos. Di atap asrama, saya sering berselonjor sambil minum Milo-Dancow yang dicampur es. Saya pernah ketiduran di atap dengan berselimut sepoi angin ditemani bintang-gemintang.
Penanggung jawab Rayon Pangeran Diponegoro yakni ustaz Hasnawi Marjuni BA. Berikut daftar pengurus serta penghuni kamar 1 pada Januari 1983.
Haris Bugis (ketua kamar)
Kurnia Makkawaru (penasehat)
Hamzah H (penasehat)
Akmal Hasan (wakil ketua rayon)
Hazairin (wakil sekretaris)
Muhammad Faisal (bendahara)
Nasaruddin M (keamanan)
Adnan Nurdin (keamanan)
Masdar (keamanan)
Munatzir Fachri (seksi olahraga)
Muhtazar (seksi kesenian)
Suhardi S (seksi kesehatan)
Yusuf Tandiara (seksi kesehatan)
Ahmad Nurdinah
Muhammad Yunus
Yusri B
Makmur AB
Awaluddin
Arva
Saifullah Yusrie
Saifuddin
Andi Muhammad Yusuf
Haeruddin
Agus Adnan
Agus Salim
Fuad Mahfud Azuz
Haji Sahabuddin
Rahimullah
Muhammad Thantawi
Atmal Ariyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar