Senin, 28 Maret 2022

One Santri One Dirham


One Santri One Dirham
Oleh Abdul Haris Booegies


     "Kami alirkan sumber tembaga cair bagi Nabi Sulaiman.  Ada jin-jin bekerja di bawah kekuasaan Raja Sulaiman atas izin Allah" (Saba: 12).
     Nabi Sulaiman disebut 27 kali dalam al-Qur'an.  Ia merupakan raja segala makhluk di Bumi selama 40 tahun kekuasaannya di abad ke 9 sebelum Masehi.  Ia mampu ke mana saja di segenap sisi terjauh dusun serta bandar berkat mengendarai angin.  Ini serupa Superman bin Jor El yang terbang bagai burung.
     Raja Sulaiman tak sekedar andal menundukkan bayu.  Ia pun mengarahkan jin untuk bekerja.  Golongan jin kemudian membuat gedung pencakar cakrawala, piring sebesar kolam dan breakfast machine.  Di periode Nabi Sulaiman ada periuk menyatu dengan tungku yang diabadikan al-Qur'an dengan istilah quduurir-raasiyaat (قُدُورٍ رَاسِيَاتٍ).
     Di tarikh 2022 sesudah Raja Sulaiman mangkat tiga milenium lampau, tersedia breakfast machine.  Perkakas tunggal nan unggul yang banyak dijajakan platform belanja online ini merupakan kompor komplet.  Breakfast machine bisa membuat kue, bubur, menggoreng, mengkukus makanan serta minuman hangat.  Semua dalam satu wadah, all in one.  Praktis, portabel, multifungsi dan hemat waktu seperti di zaman Nabi Sulaiman.
     Dari estimasi terendah, kekayaan Raja Sulaiman bila dikonversi hari ini ditaksir Rp 5.000 triliun.  Saban tahun ia memperoleh upeti 25 ton emas dari mancanegara.
     Kekayaan Nabi Sulaiman bersumber dari tambang tembaga.  Hingga, membangun korporasi transnasional.  Tembaga atau dalam bahasa Latin dinamakan Cuprum dikenal dengan nomor atom 29.  Karakteristik tembaga sebagai logam yakni ramah lingkungan berkat dapat didaur ulang, tidak reaktif, tahan lama serta antibakteri.
     Di masa Raja Sulaiman, tembaga merupakan bagian dari industri dan kehidupan.  Aktivitas terseok-seok tanpa tembaga sebagaimana sekarang manusia butuh bahan bakar untuk kendaraan.
     Di kawasan kerajaannya di Palestina, Nabi Sulaiman membangun jaringan terowongan.  Ia mengeksplorasi tembaga secara rahasia lantaran melibatkan jin.  Jemaah nirwujud ini terus-menerus meniupkan api lewat pipa sampai mencapai 1.000 derajat Celcius.  Hatta, tembaga terpisah dari bijih dalam proses peleburan.  Rangkaian ikhtiar untuk menghasilkan tembaga murni bisa menghabiskan banyak waktu jika dikerjakan oleh manusia.  Demi menghemat durasi, Raja Sulaiman mengerahkan jin sebagai buruh kasar.
     Tambang tembaga merupakan unsur esensial dalam menopang pilar kekayaan Nabi Sulaiman.  Dengan bisnis tembaga, ia tertoreh sebagai hartawan global sampai Kiamat.

Makin Ramai
     Saat kelas I di Pesantren IMMIM pada 1980, saya beberapa kali ke koperasi.  Lokasinya di deretan kelas Tsanawiyah.  Barang yang dijual terbatas.  Di lemari pajangan yang telah kusam serta berdebu, hanya ada sejumlah barang termasuk sabun dan pasta gigi.  Almari berwarna tosca alias turquoise tersebut, tak memikat selera belanja akibat tidak padat dengan barang.  Padahal, tosca merupakan warna yang bermakna stabil, kalem serta sabar.  Koperasi ini barangkali sabar menanti injeksi anggaran.
     Tatkala duduk di kelas IV, koperasi pindah ke belakang aula.  Letaknya sejajar dengan beranda rayon Panglima Polem.  Barang yang dijual mulai semarak.  Perlengkapan sekolah kian lengkap.  Begitu pun alat-alat olahraga, termasuk raket dan shuttlecock.  Tersedia juga biskuit Khong Guan, susu, abon-abon, kecap, aneka permen, kuaci, Supermie serta mi ABC.
     Seorang adik kelas sempat berceloteh.  "Andai saya pengurus koperasi dan sudah kelaparan begini.  Habis semua itu saya makan".
     Ketika saya duduk di kelas V, koperasi pindah ke belakang Majelis Guru.  Koperasi makin ramai.  Dioperasikan pula mesin foto kopi sebesar kardus air gelas.
     Kala naik kelas VI, di kavaleri ada koperasi.  Letaknya di sudut lapangan sepak bola.  Saya acap ke koperasi kavaleri membeli roti.  Di masa tersebut, roti yang tersedia yaitu roti tawar, roti wijen, roti kelapa serta roti kacang.  Rasanya lumayan dengan kesan klasik.  Apalagi kalau dipadukan dengan limun alias lemonade (air perasan jeruk) yang berharga Rp 50 per botol kaca.  Minuman berwarna jingga ini memiliki sensasi tersendiri.  Soalnya, mengandung karbondioksida yang membuatnya berbuih.  Setelah diteguk, biasanya kerongkongan terasa pahit, terkadang gatal.  Di samping limun, juga ada soda yang rasanya bikin kangen.  Minuman hits era 80-an ini berwarna hijau.

Pilar Kerajaan
     Pesantren seyogianya menggagas koperasi demi memberdayakan ekonomi santri.  Tiap santri baru dikenakan iuran pokok yang akan dikembalikan saat tamat.
     Tak usah mengutip iuran wajib maupun iuran bebas (sukarela) per bulan.  Santri baru cukup menyerahkan iuran pokok satu dirham satu kali selama menuntut ilmu di pesantren.  Ini saya istilahkan one santri one dirham.
     Sesuai landasan Open Mithqal Standard, maka, satu dirham punya kadar perak murni dengan berat 3.11 gram (1/10 troy ounce).  Nilai dirham mengikuti tren kenaikan harga komoditas perak.  Dirham yang merupakan instrumen investasi alternatif diakui 100 persen bebas dari riba.  Bahkan, kebal terhadap inflasi lantaran materialnya logam mulia.
     One santri one dirham memaparkan bila koperasi bakal menerima suntikan dana satu dirham dari tiap santri baru.  Sistem one santri one dirham berpotensi menjadi penggerak ekonomi dalam teritori kampus.  Dalam kasus Pesantren IMMIM, one santri one dirham melibatkan tiga kampus.  Tamalanrea, Minasa Te'ne dan Moncongloe.
     Pesantren bukan sekedar institusi pendidikan, namun, lembaga ekonomi.  Kehadiran koperasi di pesantren akan melahirkan santri mandiri.  Mereka terpacu dengan semangat wiraswasta.  Arkian, memiliki orientasi crazy rich (tajir banget).
     Islam mengizinkan umat untuk berbisnis.  Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan serta Abdul Rahman bin Auf merupakan usahawan tangguh.  Rezim Raja Sulaiman malahan menjadi mahkota bisnis sepanjang masa.  Kekayaannya menjadi pilar yang menopang kerajaan.
     One santri one dirham bakal memobilisasi proyek ekosistem ekonomi Pesantren IMMIM.  Santri pun berpeluang belajar berwirausaha.  Mereka mengasah pengembangan keterampilan sekaligus pemasaran.  Tokoh koperasi periode 84-88 Pesantren IMMIM Mahmuddin Achmad Akil menandaskan bahwa koperasi membuat bakat tersalurkan.  "Kami diberi kepercayaan dan terpercaya".
     Koperasi akan meningkatkan entrepreneurship santri.  Jiwa wiraswasta tumbuh.  Alhasil, menggelorakan spirit bisnis santri guna berinvestasi di masa depan.  Di pucuk ambisi, niscaya semua tergoda menjadi konglomerat sebagaimana Nabi Sulaiman yang punya harta senilai Rp 5.000 triliun.

Narasumber
Lukman Sanusi
Mahmuddin Achmad Akil

Video dan foto milik Lukman Sanusi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People