Menanti
Puisi Abdul Haris Booegies
Tiap hari kau menanti
Menanti seseorang membunyikan bel
Menanti seseorang mengetuk pintu
Menanti seseorang melambaikan tangan kalau ia hendak menemuimu
Ia tak pernah muncul
Ia tak pernah datang
Hari demi hari berlalu
Kau tak pernah lelah
Tak pernah lapar untuk menanti
Ribuan hari terbilang
Seolah hanya ribuan detik
Kau menjadi pusat segala diam
Titik seluruh penantian
Jiwamu terpaku menanti, namun, kakimu tercerabut dari realitas
Kau terus menengok ke pintu
Seolah ada yang mau datang
Pandanganmu kosong tanda putus asa menghardik
Kau terus menanti
Tak menyerah
Tubuhmu sudah tergerus waktu
Pandanganmu buram menatap pintu yang catnya sudah kusam
Orang yang dinanti tak muncul
Tak pernah datang
Ke mana ia?
Mengapa yang ditunggu belum tiba?
Kini kau kedinginan
Kau lapar
Kau gemetar akibat penantian tiada ujung
Dari detik ke detik
Dari hari ke hari
Dari bulan ke bulan
Dari tahun ke tahun
Kau menunggu, tetapi, ia tak datang
Ia tak pernah berkabar kendati sebaris kata
Kau didera penantian tak berampun
Menyisakan kehampaan
Penantianmu hanya menunggu sesuatu untuk dinanti
Kau menunggu karena kau ingin menanti
Menanti sesuatu yang mustahil datang
Siapa yang kau tunggu?
Sesuatu yang kau nantikan adalah harapan agar dirimu tetap bisa menunggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar