Senin, 31 Januari 2022

Antariksa Pesantren IMMIM


Antariksa Pesantren IMMIM
Oleh Abdul Haris Booegies


     Bertahun-tahun kita terkecoh menerjemahkan prolog ayat 12 surah ath-Thalaq.  "Allahul-laziy khalaqa sab'a samaawaatin wa minal-ardhi mitslahunna".
     Ayat ini diinterpretasikan "Allah menciptakan langit bertingkat tujuh dan bumi berlapis tujuh".  Padahal, makna kalam Ilahi itu yakni "Allah menciptakan tujuh langit, begitu pula jumlah bumi" (ath-Thalaq: 12).
     Al-Qur"an menegaskan bahwa ada tujuh Bumi di alam semesta, bukan satu.  Al-Qur'an juga memaparkan adanya dabbah (makhluk melata).  Dabbah bukan malaikat atau jin.  Dabbah tiada lain makhluk berakal yang berjalan.
     Dabbah dalam narasi populer Hollywood dinamakan extra terrestrial (ET) atau makhluk dari luar Bumi.  ET biasa pula disebut alien.  Istilah ini dapat diartikan sebagai makhluk planet lain, orang asing atau bukan manusia.  ET identik sebagai awak piring terbang alias unidentified flying object (UFO).
     ET tertera secara eksplisit dalam al-Qur'an.  "Di antara tanda kebesaran Allah.  Ia mendesain langit serta Bumi.  Allah menciptakan makhluk melata yang ditebar di langit dan di Bumi" (asy-Syura: 29).
     ET disebar di eksoplanet, galaksi di luar Milky Way.  Alien mendiami enam Bumi yang mengorbit sistem bintang di luar Tata Surya.

Marsian
     Pengembangan pendidikan merupakan proses untuk mengantisipasi Abad Angkasa.  Dewasa ini, eksplorasi antariksa menjadi impian menggiurkan.  Manusia berhasrat menaklukkan planet-planet, khususnya Mars.  Mereka tergiur menjadi Marsian, warga Planet Mars.
     Kini, pendidikan terus digalakkan demi menyongsong kehidupan multiplanet.  Melanglang buana antarbenua berubah menjadi menjelajah planet demi planet.
     Pesantren IMMIM yang memadukan pendidikan agama dengan umum tergolong institusi pendidikan dengan sistem pembelajaran yang bernas serta relevan.  Pada tarikh 2030, ada Dar at-Tarbiyah IMMIM yang menggodok pengajaran baru dengan metode inovatif.  Education House IMMIM ini mendorong model pendidikan dengan orientasi untuk membangkitkan kuriositas dan akselerasi mental.  Hingga, santri punya kekuatan spiritual keagamaan maupun karakter ilmiah.
     Santri sebagai peserta didik memiliki otonomi dalam rangka pengembangan kualitas pendidikan.  Mereka dipacu memperoleh akses pendidikan di bidang lain di luar pranata pendidikan.  Ini model pedagogis yang menyenangkan guna meningkatkan pemikiran ilmiah.
     Sinergi lintas bidang aneka disiplin pengetahuan agama dengan umum menjadi solusi apik era mendatang.  Apalagi, pesantren mengemban tugas untuk mendidik santri bertanggung jawab atas kemaslahatan manusia, bukan sekedar meningkatkan prestasi akademik.
     Memasuki dekade keempat milenium ketiga, Pesantren IMMIM punya Badan Riset Angkasa.  Ini untuk pengembangan astronomi berbasis interpretasi al-Qur'an.  Teknologi ruang angkasa yang mengadopsi tafsir akan berkembang pesat.  Firman-firman Allah bakal menuntun manusia berkelana di kosmos.

Tol Buraq
     Pada tahun 2030, ada tiga primadona di Pesantren IMMIM.  Ketiganya yaitu Badan Riset Antariksa, Kompleks Kuantum serta Auditorium Metaverse.  Tiga serangkai ini merupakan program high tech, high cost sekaligus high risk.
     Tugas Badan Riset Antariksa ialah melacak posisi enam Bumi lain.  Santri bukan sekedar menyingkap simpul-simpul ukiran gas dan debu di gugusan bintang, planet serta asteroid.  Tujuan utama adalah mencari ET.  Enam Bumi tersebut bercokol di enam galaksi di antara 10 triliun galaksi.
     Ekspedisi ke planet lain menjadi tonggak baru peradaban.  Hidup dari satu galaksi ke galaksi lain merupakan sensasi baru sebagai penghuni planet biru.  Ini selaras deskripsi Elon Musk, pemilik SpaceX.  "Menjadikan manusia spesies multiplanet", ujarnya di Kongres Astronaut Internasional di Guadalajara pada Selasa, 23 September 2016.
     Melacak jejak ET bukan perkara gampang.  Apalagi mereka berdiam di galaksi nun jauh.  Perjalanan teramat panjang.  Untuk mengelilingi pinggir galaksi Bima Sakti saja dengan jet mutakhir butuh 300 tahun.  Apalagi melintas antargalaksi.
     Kosmos yang mahaluas tak perlu sulap atau sihir.  Menembus cakrawala mencari galaksi kelak enteng dilakukan.  Santri tinggal masuk ke Lubang Cacing (Worm Hole
), sebuah terowongan intergalaktik.  Saya menamakan Lubang Cacing dengan Tol Buraq, wahana di Isra Miraj.  Objek ini merupakan suatu struktur dalam ruang-waktu (spacetime).  Ruang dan waktu menjelma suatu  kontinum tunggal yang disebut ruang-waktu.
     Tol Buraq mampu melengkungkan ruang-waktu untuk menghubungkan secara dekat dua lokasi berjauhan di jagat raya.  Tol Buraq berfungsi sebagai jalan pintas menuju satu dimensi ke dimensi lain.  Ini terjadi berkat Tol Buraq memanipulasi ruang-waktu.
     Kembara ilmu falak di Pesantren IMMIM akan mengerucut pada satu pertanyaan besar.  Sanggupkah proyek ambisius luar angkasa kampus Islami (Tamalanrea, Moncongloe serta Minasa Te'ne) membuahkan hasil berupa pertemuan dengan ET?  Tentu saja tiada yang mustahil sebagaimana terekam dalam teks al-Qur'an.  "Allah Mahakuasa mengumpulkan segenap makhluk yang bertebar di langit dan di Bumi bila Ia berkehendak" (asy-Syura: 29).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People