Biseksual
Oleh Abdul Haris Booegies
Pada awal Agustus 2022, istilah biseksual sempat mencuat. Ini terkait dugaan seorang jenderal yang mengidap biseksual.
Saya pertama kali menyimak terminologi ini di ujung abad 20. Di sebuah tabloid, John Travolta diisukan biseksual. 15 tahun berselang pada pertengahan 2010, Robert Randolph menuding aktor Hollywood tersebut pernah berhubungan intim dengan minimal enam laki-laki.
Pada Februari 2016, Indonesia geger bertalu-talu gara-gara skandal cabul SJ. Pedangdut ini melakukan pelecehan seksual terhadap seorang remaja. Komisi Perlindungan Anak Indonesia mensinyalir jika SJ positif berorientasi homoseksual. Bahkan, ditengarai berjiwa pedofilia. Ia pelaku objek seksual terhadap lelaki muda alias berondong.
Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, Prof Dr Sarlito Wirawan menilai SJ bukan gay dan pedofilia. Ia memiliki kecenderungan biseksual.
Kalau memandang remaja keren, biseksual langsung bergairah. Soalnya, berondong memang enak, legit serta bertenaga unlimited. Biseksual pun terpekik seraya mendesis: "Ai dooh, life" (aduh, ereksi).
Biseksual tergolong dahsyat. Tidak ada lawan jenis, maka, sejenis pun diembat. Singkat kata, tak ada rotan, akar pun jadi.
Kawanan biseksual merupakan minoritas dalam komunitas gay dan lesbian. Kendati sedikit, namun, eksistensinya menimbulkan waswas di tengah masyarakat. Orangtua khawatir anak-anak mereka terpengaruh gaya pergaulan negatif, konsumtif serta sekuler.
Misil Langit
Homoseksual bersama turunannya sebangsa lesbian, biseksual, transgender, queer, questioning, intersex, allies, asexual dan pansexual (LBTQQIAAP), berawal di negeri tempat Nabi Luth berdakwah.
Al-Qur'an serta Hadis tidak memuat nama Sodom dan Gomorah. Nama Sodom serta Gomorah bersumber dari Bibel yang menyasar ke literatur Muslim. Saya menggunakan Dar al-Liwath (Anal City) untuk polis atau negara-kota (the city-state) kaum Nabi Luth. Polis ini berlokasi di sepanjang Timur Laut distrik Laut Mati yang kini terbentang dari Palestina sampai Yordania. Ibu kota Dar al-Liwath terletak di Utara kawasan Laut Mati.
Penduduk Dar al-Liwath ditaksir berjumlah 8.000 jiwa. Mereka hidup makmur. Berdasarkan tesis Steven Collins, ilmuwan Amerika Serikat, Dar al-Liwath merupakan pusat perdagangan. Polis ini dikelilingi tembok pertahanan dari bata merah setebal tujuh meter dengan tinggi 10 meter. Ada gerbang, menara pengawas dan sebuah bulevar yang membelah kota.
Alkisah di suatu hari, sekelompok pria saling bercengkerama. Mereka lantas bercanda bagaimana bila saling memadu cinta sebagaimana hubungan suami-istri. Senda-gurau pun direspons. Mendadak, perilaku sungsang ini membahana. Menjalar bak arus listrik sebagai gaya hidup baru di Dar al-Liwath. Sekonyong-konyong, tiap RT punya klub gay.
Risalah Nabi Luth ditinggalkan. Manuskrip profetiknya jadi bahan tertawaan. Dakwah Nabi Luth makin terjal akibat istrinya berada di barisan homoseksual. Perempuan rombeng itu menjadi simpatisan fanatik hak-hak gerakan gay demi kepuasan hidup.
Di suatu subuh yang dingin, Dar al-Liwath dibanting sampai porak-poranda. Belum hilang keterkejutan para gay yang sedang terlelap, sontak langit bergemuruh-riuh. Gempuran ofensif dengan sandi Shocked Quartz kemudian membinasakan seluruh homoseksual.
Serangan kosmik tersebut menghamburkan silika maupun logam cair. Ada malahan bola batu kecil yang mirip rudal untuk menyambar sasaran. Di tiap bola itu, tertulis nama seorang warga Anal City lengkap dengan suhu tubuh. Energi radar pada bola lalu mencari suhu tubuh gay bersangkutan. Setelah target terkunci, sistem pemandu pun mengarahkan misil untuk merajam pedosa. Ini dituangkan secara jeli dalam al-Qur'an. "Kami menghujani secara bertubi-tubi. Dengan batu dari tanah liat terbakar. Batu tersebut diberi tanda oleh Allah" (Hud: 82-83).
Serbuan petaka di Dar al-Liwath diperkirakan seribu kali kekuatan bom atom di Hiroshima. Di Tall-el-Hammam yang diyakini Dar al-Liwath, bercecer lelehan objek semacam tanah liat, perak serta emas. Bahkan, terdapat tembikar meleleh menjadi kaca. "Suhunya melebihi 2.000 derajat Celsius", tutur profesor James Kennett.
Dar al-Liwat dihancurkan menjelang akhir Zaman Perunggu pada tarikh 1.200 sebelum Masehi. Area ini pun berubah gurun tak berpenghuni selama tujuh abad.
Penis Patah
Dewasa ini, terpampang gelombang baru dukungan terhadap homoseksual. Masyarakat sengaja dibingungkan oleh pengertian gender dan jenis kelamin. Dalam KBBI, gender bermakna jenis kelamin. Aktivis LGBTQQIAAP memiliki visi berbeda. Gender ialah identitas sosial tanpa memperhitungkan jenis kelamin. Sedangkan jenis kelamin yakni ciri biologis berupa laki-laki atau wanita.
Untuk menambah efek tekanan terhadap pengakuan homoseksual, maka, disebar pandangan psikologi. Analisisnya menjabarkan bahwa homoseksual bukan kelainan kejiwaan serta gangguan kepribadian.
Teori ini dibungkus aneka label yang memusingkan awam. Pakar menganggap bahwa homoseksual bukan gangguan psikologis. Pasalnya, tidak ada distress (penderitaan) dan disability (cacat). Selain itu, homoseksual dipengaruhi hipotalamus di bagian otak. Muncul pula glosarium ego-dystonic homosexuality. Ini model gay yang merasa tak nyaman dengan orientasi seksualnya.
Pihak cendekiawan pun terus mencari justifikasi untuk membenarkan tabiat homoseksual. Mereka mengampanyekan konsep baru atas nama hak asasi manusia (HAM). Sintesis pun timbul bahwa homoseksual bukan sodomi yang diistilahkan liwath dalam al-Qur'an. Sodomi yaitu penetrasi kelamin lelaki ke lubang pantat pasangannya yang juga pria. Ikhtisar mereka menegaskan jika homoseksual sekedar orientasi seksual kepada sejenis, bukan aksi.
Kalau homoseksual bukan penyakit, mengapa ia cenderung ke sesama jenis. Sudah salah pasangan, keliru pula sasaran tembaknya. Sebab, kelaminnya membobol anus, saluran tai.
Bila homoseksual sekedar orientasi, berarti tidak ada interaksi berupa sentuhan. Sebagai umpama, pasangan normal menikah, laki-laki dengan perempuan. Keduanya tentu punya orientasi tentang seks. Orientasi tersebut lantas dikonversi dengan sanggama. Ihwal serupa terjadi pada homoseksual. Pasangan ini pasti melakukan sodomi. Mustahil cuma orientasi berupa fantasi. Mereka juga muskil jika hanya main anggar di atas ranjang. Bisa-bisa perkakas kejantanan patah. Membenturkan penis dapat mengoyak corpus cavernosa. Akibatnya, Mr P bisa patah. Hingga, mengalami kondisi eggplant deformity, tampak ungu serta bengkak. Masturbasi agresif saja dapat membuat patah penis. Apalagi ini main belati tumpul, saling membentur-benturkan. Sakitnya itu!
Beol di Celana
Mengapa Allah melaknat homoseksual? Musababnya, ordo ini mengingkari prokreasi. Dalam kalkulasi saya, kalau semua populasi Bumi menjelma homoseksual, maka, spesies manusia niscaya musnah kurang dari 50 tahun. Ini lantaran tak ada kelahiran sekaligus serbuan wabah.
Dari tahun ke tahun, jumlah manusia susut. Di samping itu, homoseksual terkena berbagai penyakit. Deviasi tersebut antara lain inkontinensia alvi atau tidak kuasa mengontrol frekuensi buang air besar. Anus robek (fisura anal), kutil dubur dan iritasi usus besar. Perdarahan pada anus serta otot anus melunak. Bila anus tak kenyal, maka, penderita gampang berak di celana (encopresis). Paling mengerikan adalah kanker anus.
Homoseksual enteng diterjang proctitis (radang lubang anus). Ini bisa mengundang infeksi bakteri seperti chlamydia, gonore, sifilis serta shigelosis. Proctitis terkait pula dengan penyakit HIV dan hepatitis B. Pokoknya, segenap variasi penyakit kelamin tersedia berkat sodomi!
Ragam penyakit akibat sodomi, justru dipandang basa-basi konyol oleh bani LGBTQQIAAP. Mereka mengolok-olok pesan-pesan profetik sebagaimana dulu puak Dar al-Liwath menertawakan Nabi Luth.
"Datangkan kepada kami azab Allah! Jika betul kamu orang benar" (al-Ankabut: 29).
"Tunggulah! Kami juga menunggu seperti kamu!" (at-Taubah: 52).