Senyum Tiada Terlupa
Oleh Abdul Haris Booegies
Pada 1981, Pesantren IMMIM kedatangan guru istimewa. Namanya ibu Syamsinah. Ia wanita guru pertama di Kampus Tamalanrea. Ibu Syamsinah orang Sidrap, sekampung dengan saya.
Saat kelas III, saya bersama empat Angkatan 85 bersilaturrahmi di kediamannya. Ia berdomisili di sebuah bentala sebelum Kota Daya.
Ibu Syamsinah selalu membantu saya di kelas. Ia figur sejati guru. Ia pendidik, orangtua sekaligus kakak bagi saya.
Dari lubuk hati terdalam, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Syamsinah. Perhatian, kasih sayang dan senyumnya selama saya belajar di pondok selalu terkenang.
Terima kasih, Bu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar