Pesantren IMMIM Mencari Alien
(Bagian kesembilan dari 13 tulisan)
Oleh Abdul Haris Booegies
Pasca penjualan lokasi Pesantren IMMIM di Tamalanrea, mendadak pembangunan bergulir siang-malam di Moncongloe. Tidak dapat dipungkiri kalau Griya Ulumul Quran dan Laboratorium Antarplanet merupakan primadona Pesantren IMMIM Moncongloe.
Griya Ulumul Quran adalah wadah guna meneliti makna sekaligus maksud al-Quran. Misalnya, tahun berapa nama Fir'aun disematkan ke Raja Mesir. Seperti diketahui, Fir'aun awalnya nama istana penguasa Mesir. Ini serupa dengan White House atau Kremlin. Menyebut White House, langsung terbayang Presiden Joe Biden. Menyebut Kremlin, sontak terbersit Presiden Vladimir Putin.
Di Mesir setelah era emas pemerintahan Nabi Yusuf, istana dinamakan Fir'aun. Secara perlahan, raja yang tinggal di istana akhirnya disebut Fir'aun. Secuil kabar dari secarik prasasti ukhrawi menegaskan jika Fir'aun luar biasa kurang ajar. Ia pembangkang risalah Nabi Musa.
Griya Ulumul Quran Kampus Moncongloe menjadi otak bagi Laboratorium Antraplanet Pesantren IMMIM. Laboratorium ini merupakan ruang yang multidimensi, realistis serta fleksibel. Griya Ulumul Quran akan memasok data ke Laboratorium Antarplanet. Umpamanya, teks Ilahi menandaskan bahwa: "Kami padamkan tanda malam" (al-Isra: 12).
Dulu, bulan menyala laksana matahari. Tatkala kehidupan segera dimulai di bumi, maka, Allah memadamkan lautan api di bulan. Bukti ilmiahnya yakni di bulan terdapat dataran-dataran tinggi, lubang-lubang besar dan kawah-kawah gunung berapi.
Dalam Surah Fushshilat ayat 37, tersembul kata khalaqahunna (menciptakannya). Kata ini mengacu bahwa "Allah menciptakan matahari-matahari serta bulan-bulan".
Bisa dipastikan ilmuwan Muslim awal kebingungan dengan teks al-Qur;an. Sebab, matahari dan bulan cuma satu. Seiring perjalanan waktu dengan ditemukannya teleskop canggih, akhirnya misteri ayat-ayat Ilahi terungkap. Jamaah astronom menemukan lebih 200 juta matahari di alam semesta. Jumlah ini terus bertambah selaras eksplorasi angkasa. Sementara astronom repot menghitung jumlah bulan saking banyaknya.
"Bulan kehilangan cahaya. Kemudian matahari serta bulan dikumpulkan" (al-Qiyamah: 8-9).
Analisis sains menuturkan bahwa tiap tahun bulan menjauh tiga centimeter dari bumi. Makin jauh bulan berarti cahayanya terlihat kian pudar di bumi. Kelak, bulan masuk medan gravitasi matahari. Bulan terseret lantas membentur seraya meledak di permukaan matahari. Inilah yang dimaksud oleh al-Qur'an. "Bulan kehilangan cahaya. Lalu matahari dan bulan disatukan".
"Allah menciptakan tujuh langit, seperti itu pula jumlah bumi" (ath-Thalaq: 12). Di alam semesta ada tujuh bumi sebagaimana pemaparan al-Qur'an. Ini berarti tugas Laboratorium Antarplanet Pesantren IMMIM untuk mencari enam bumi yang berada entah di mana.
Ada kekeliruan dalam menerjemahkan al-Qur'an. Musababnya, ada yang mengira "langit bersusun tujuh serta bumi berlapis tujuh". Padahal, ada tujuh langit, begitu pun bilangan bumi. Jadi, jumlah langit tujuh, jumlah bumi tujuh.
Ilmuwan di Badan Antariksa Amerika (NASA) pernah tertegun. Pasalnya, sekeping meteoroid yang jatuh di Australia mengandung zat asam amino. Ini mineral utama pembentuk kehidupan.
Selama ini lewat teleskop radio, ditemukan uap air, karbon monoksida dan zat amonia di sejumlah bintang. Ini unsur utama bagi makhluk hidup.
"Allah menebar makhluk-makhluk melata di langit serta bumi" (asy-Syura: 29). Makhluk melata dalam ayat ini dinamakan dabbah yang berjalan dengan kaki, dua atau lebih. Unsur utama pembentuk tubuh makhluk biologis ini yaitu air. Dabbah juga berakal. Andal merekonstruksi kehidupan. Dr Nadiah Thayyarah menegaskan bahwa malaikat bukan dabbah. Maklum, malaikat terbuat dari cahaya.
Dabbah dalam bahasa populer Hollywood dinamakan Alien. Ia tertera sebagai makhluk asing yang berasal dari luar angkasa. Tidak diketahui apakah raga Alien tersusun dari karbon dan nitrogen layaknya manusia. Di sini fungsi Laboratorium Antarplanet Pesantren IMMIM. Ekspektasi digelorakan supaya santri sanggup mendeteksi molekul misterius Alien yang tersebar di beberapa planet maupun benda langit.
Hollywood teramat subur menghasilkan prototipe Alien. Di antara seluruh Alien produksi Hollywood, jelas Alien di film Predator sulit terlupa. Wujudnya mirip ksatria samurai. Berambut gimbal serupa rambut Ruud Gullit dengan wajah mirip bulldog. Walau definisi ototnya terlihat gagah-perkasa, tetapi, kurang ajarnya minta ampun. Alien ini doyan mengoleksi tengkorak korbannya. Arnold Schwarzenegger sampai setengah mati menumpasnya.
Maharasul Muhammad bersabda: "Allah penguasa tujuh langit dengan segenap yang dinaunginya. Allah penguasa tujuh bumi dengan segala yang dinaunginya".
Dalam Hadis yang diriwayatkan Bukhari bersama Muslim, disebutkan pula tujuh bumi. "Siapa berbuat lalim sepanjang satu jengkal tanah, niscaya ditimpa beban seberat tujuh bumi".
Saya berharap, suatu hari nanti, ada Alien mendaftar sebagai santri di Pesantren IMMIM Moncongloe. Imajinasi saya bukan spekulasi. Sebab, Allah bertitah: "Allah Mahakuasa mempertemukan semua bila Ia berkehendak" (asy-Syura: 29).
Fir'aun kurang ajar. Alien versi Predator kurang ajar. Adakah lagi yang kurang ajar? Tentu ada! Siapa lagi kalau bukan alumni tukang ikut campur. Mereka merupakan gerombolan akhlakless (minus etika) yang sok menghalangi Yasdic menjual Tamalanrea.
Kawanan ini tak lebih dari rangkaian watak negatif. Bukan urusannya, namun, bernafsu turut terlibat. Memalukan sekali perangainya. Manusia diciptakan dari sari pati tanah. Saya curiga, alumni tukang ikut campur lahir dari tanah sengketa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar