Sabtu, 12 Juli 2025

100 Pelangi Diktum Santri (11)

 

 

100 Pelangi Diktum Santri (11)


Di Pesantren IMMIM, cerita tak pernah berhenti berirama sampai terdengar azan
(Abdul Haris Booegies)

Bila tiada santri nakal, niscaya seluruh tata tertib pesantren dibatalkan
(Abdul Haris Booegies)

Data World Population Review pada Februari 2023 menunjukkan kalau jumlah penduduk Bumi mencapai 8.005.176.000.
5.000 di antaranya adalah alumni Pesantren IMMIM.
Ini memaparkan bahwa lebih delapan miliar penduduk dunia belum beruntung jadi alumni Pesantren IMMIM
(Abdul Haris Booegies)

Tiada yang pernah mengukur, tidak juga kau.  Betapa panjang masa indah sebagai santri
(Abdul Haris Booegies)

Pesantren dan santri ibarat Matahari dan Bulan yang bergantian menerangi Bumi selama 24 jam
(Abdul Haris Booegies)

Sekali-sekala kala alumni bersilaturahmi, Pesantren IMMIM ibarat puri indah dalam dongeng 1001 Malam
(Abdul Haris Booegies)

Problem tanpa masalah di Pesantren IMMIM ialah kami sekelompok santri pernah nakal
(Abdul Haris Booegies)

Waktu-waktu shalat di Pesantren IMMIM menghias hari demi hari supaya bermakna
(Abdul Haris Booegies)

Menjadi santri wajib mengesampingkan ego seraya menerima belenggu aturan tanpa syarat
(Abdul Haris Booegies)

Strategi ampuh agar bisa bertahan di pesantren ialah nakal
(Abdul Haris Booegies)

Santriwati terbuat dari kembang yang mekar
(Abdul Haris Booegies)

Mencoba terus berpikir positif agar tamat di Pesantren IMMIM, kendati bertumpuk pelanggaran
(Abdul Haris Booegies)

Aktivitas Malam Santri IMMIM
Aktivitas santri IMMIM era 80-an pada pukul 20.00-22.00
1.  Ke kelas belajar demi meraih cita-cita
2.  Tinggal di kamar sambil mengobrol
3.  Ke pasar untuk kongko ditemani soda campur susu
4.  Kabur ke bioskop
(Abdul Haris Booegies)

Kenangan tak pernah selesai tentang Pesantren IMMIM sebagaimana Pesantren IMMIM tak pernah selesai melahirkan orang-orang hebat
(Abdul Haris Booegies)

Santri IMMIM era 80-an rata-rata kurus.  Soalnya, tiap makan jatah cuma satu piring nasi tanpa tambahan.  Kendati belum kenyang, namun, santri selalu ceria.  Sebab, terus-menerus bersama sesama rekan selama 24 jam sehari.  Kebersamaan inilah yang menyegarkan otak, membangun solidaritas sekaligus meredam stres selama di kampus
(Abdul Haris Booegies)

Tamat di Pesantren IMMIM ibarat menghimpun tekad.  Tiap hari tekad dikumpulkan selama enam tahun.  Diulang tanpa lelah sampai menggunung bak bukit cinta.  Alhasil menjadi benteng terhadap bujukan untuk keluar sebelum tamat
(Abdul Haris Booegies)

Kenakalan selama di Pesantren IMMIM merupakan lem yang menautkan jiwa-raga dengan almamater
(Abdul Haris Booegies)

Kegairahan di Pesantren IMMIM tidak dibuat oleh santri pintar atau santri alim, tetapi, santri nakal
(Abdul Haris Booegies)

Jangan salahkan santri bandel yang mempengaruhimu di Pesantren IMMIM.  Salahkan dirimu gara-gara berteman dengan mereka
(Abdul Haris Booegies)

Penyesalan kita di Pesantren IMMIM karena menghabiskan waktu bersama santri nakal
(Abdul Haris Booegies)

Suami-istri berlatar belakang alumni Pesantren IMMIM merupakan anugerah.  Mereka penuh berkah.  Bahkan, saat bertengkar dengan menggunakan bahasa Arab, maka, tetangga pun mengira mereka sedang mengadakan barzanji.  Betul-betul keluarga ideal dan sakinah
(Abdul Haris Booegies)

Hak istimewa santri Pesantren IMMIM yakni hak untuk menjadi cahaya kehidupan
(Abdul Haris Booegies)

Santri nakal di Pesantren IMMIM acap berlagak jual mahal.  Sebab, mereka memang bukan murahan
(Abdul Haris Booegies)

Satu-satunya kesabaran santri badung di Pesantren IMMIM ialah, selalu sabar menunggu kepastian untuk tamat
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM, santriwan selalu berharap memperoleh sesuatu yang baik, termasuk cintanya diterima oleh santriwati
(Abdul Haris Booegies)

Bangun sebelum Matahari terbit laksana menggagas lintasan ke masa depan
Tiada seorang pun mau harta berlimpah, namun, tak bisa lagi bangun esok pagi
Pola inilah yang dipraktikkan santri di Pesantren IMMIM
Bangun subuh merupakan sokoguru demi menyongsong cita-cita
(Abdul Haris Booegies)

Mengapa santriwan-santriwati IMMIM banyak yang sukses?  Sebab, pesantren identik dengan keterbatasan.  Inilah yang membuat alumni Pesantren IMMIM teruji.  Keterbatasan melahirkan orang yang andal bergerak meraih impian
(Abdul Haris Booegies)

Mengapa santri bandel rata-rata tamat di pesantren?  Sebab, akumulasi hukuman yang menimpanya memicu ia menjadi individu tegar.  Hukuman membuatnya kuat.  Inilah kenakalan yang artistik
(Abdul Haris Booegies)

Saat saya menjadi santri di Pesantrren IMMIM.  Bukan seberapa pintar kau di kelas, tetapi, seberapa banyak teman yang mendukung kau untuk bolos
(Abdul Haris Booegies)

Menjadi santri memang terkurung, tetapi, tidak ada yang mustahil di pesantren selama kau nakal
(Abdul Haris Booegies)

Obsesi alumni Pesantren IMMIM Putra
"Mandi di sumur kibar"
(Abdul Haris Booegies)
Perigi kibar (senior) merupakan sumur legenda yang banyak melahirkan legenda

Tiap malam selama Ramadan
Saya menunggu dering telepon
Berharap diundang sebagai penceramah
Kalau tidak ada dering telepon
Saya mengemas kopor dan tas
Hendak kembali ke Pesantren IMMIM
Untuk belajar menjadi ustaz
(Abdul Haris Booegies)

Pilihan hidup santri sesungguhnya sudah diputuskan di Pesantren IMMIM.  Berkehendak menjadi santri saleh, santri cerdas atau santri nakal
(Abdul Haris Booegies)

Pesantren IMMIM memang tidak sempurna karena bukan Xanadu atau Firdaus.  Pesantren IMMIM hanya tempat menggembleng petarung kehidupan untuk sempurna
(Abdul Haris Booegies)

Santri nakal di Pesantren IMMIM tidak butuh perhatian agar orang terkesan, tetapi, pengembangan bakat
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM, santri seolah punya wahyu pribadi untuk menjadi yang terbaik dengan cara masing-masing
(Abdul Haris Booegies)

Hidup tanpa batas merupakan motto santri nakal di Pesantren IMMIM
(Abdul Haris Booegies)

Kenyamanan belajar di Pesantren IMMIM tergantung keharmonisan santri cerdas, santri saleh dan santri nakal
(Abdul Haris Booegies)

Santri sinting ialah individu yang selalu gaduh di Pesantren IMMIM.  Kegaduhan yang ditimbulkan ternyata menjadi simpul seluruh kenangan di almamater
(Abdul Haris Booegies)

Kenangan tentang Pesantren IMMIM merupakan ziarah jiwa yang tiada berkesudahan
(Abdul Haris Booegies)

Bahasa manusia terbatas.  Akibatnya, sampai hari ini tiada seorang penyair sanggup melukiskan kehebatan santriwan-santriwati Pesantren IMMIM
(Abdul Haris Booegies)

Santri luar biasa di Pesantren IMMIM ialah yang melarang agar jangan pacaran.  Sayangnya, larangan untuk tidak pacaran tak pernah terlontar dari bibir santri.  Semua justru berlomba-lomba pacaran
(Abdul Haris Booegies)

Keberuntungan selalu menghampiri santri IMMIM karena punya tujuan yang lebih besar untuk kebaikan (Abdul Haris Booegies)

Mengeluh itu biasa, tetapi, menyerah tidak ada dalam kamus santri IMMIM
(Abdul Haris Booegies)

Jika tak ada santri nakal di Pesantren IMMIM, niscaya kenangan tidak sedahsyat klimaks film Hollywood
(Abdul Haris Booegies)

Kiat santri bandel di Pesantren IMMIM.  Jangan bertindak sebelum mengetahui apa keuntungan yang akan diperoleh
(Abdul Haris Booegies)

Santriwan IMMIM memang perkasa, tetapi, bukan pemberontak
Santriwati IMMIM memang lembut, namun, tidak lemah
(Abdul Haris Booegies)

Santri badung di Pesantren IMMIM selalu punya peluang berkat andal mengontrol nasib
(Abdul Haris Booegies)

Aksi-aksi santri nakal di Pesantren IMMIM akan bergema kendati orangnya sudah mati
(Abdul Haris Booegies)

Hidup sebagai santri nakal lebih semarak ketimbang santri pintar yang berprofesi mata-mata
(Abdul Haris Booegies)

Santri nakal tidak pernah gundah di Pesantren IMMIM walau terasing.  Sebab, kebahagiaan lain sedang menunggu
(Abdul Haris Booegies)

Siapa paling teliti soal waktu di Pesantren IMMIM?  Tentu saja santri nakal.  Mereka tahu kapan pimpinan kampus sibuk, kapan seksi keamanan lengah dan kapan mata-mata tidur.  Kecermatan tentang jam membuat santri badung sulit terdeteksi saat melakukan pelanggaran
(Abdul Haris Booegies)

Santriwan selalu ada di sisi santriwati karena mereka sama-sama pernah merasa sunyi, nelangsa dan putus asa di pesantren
(Abdul Haris Booegies)

Santriwan mustahil menjauhi santriwati.  Sebab, manusia mustahil menjauhi permata
(Abdul Haris Booegies)

Kesuksesan santri IMMIM bukan seberapa banyak titel, tetapi, seberapa kuat menengok almamater
(Abdul Haris Booegies)

Tanggung jawab utama mantan santri nakal ialah menyuarakan kebenaran dan berpoligami
(Abdul Haris Booegies)

Santri nakal bukan bagian terasing di pesantren.  Mereka bagian utuh dalam sebuah entitas religius
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM, makin nakal kau, maka, kian dibenci.  Jangan risau!  Makin dibenci kau, niscaya kian kuat
(Abdul Haris Booegies)

Santriwati tak perlu mahkota.  Sebab, kecantikan, kecerdasan dan ketaatannya merupakan tiara tiada tara
(Abdul Haris Booegies)

Istiqamah merupakan sikap santri badung Pesantren IMMIM untuk konsisten melakukan pelanggaran
(Abdul Haris Booegies)

Kilau santriwati makin cemerlang jika dituntun santriwan meraih gemerlap kehidupan spiritual
(Abdul Haris Booegies)

Kalau ingin melihat ratusan bidadari yang terdampar di Bumi, datanglah ke Pesantren IMMIM Putri
(Abdul Haris Booegies)

Santriwan-santriwati merupakan madrasah bagi kehidupan di sekitarnya
(Abdul Haris Booegies)

Tanpa santriwati, maka, santriwan tidak bermakna
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM, kita akan betah jika bersama kawan yang tepat.  Santri cerdas bersama santri cerdas.  Santri alim bersama santri alim.  Santri nakal bersama santri nakal
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM, santri cerdas dan santri alim tidak menonjol keberadaannya tanpa santri nakal
(Abdul haris Booegies)

Mengapa santri Pesantren IMMIM kuat secara mental?  Sebab, terbiasa dengan kekurangan, kekecewaan dan harapan yang terbatas
(Abdul Haris Booegies)

Menjadi santriwati yang memacu semangat merupakan kewajiban.  Sebab, akan berada di belakang kesuksesan santriwan
(Abdul Haris Booegies)

Fantasi tiap santri di Pesantren IMMIM ialah ingin cepat tamat dengan memutar cepat waktu
(Abdul Haris Booegies)

Menjadi santri adalah tentang mengubah diri menjadi baik.  Bukan mengubah dunia menjadi emas
(Abdul Haris Booegies)

Monster tidak nyata, tetapi, santri nakal di Pesantren IMMIM nyata bak Matahari di siang bolong.  Mereka mempengaruhi santri lemah iman untuk bolos dari kelas atau kabur dari kampus
(Abdul Haris Booegies)

Menjadi santri artinya menjadi berbeda
(Abdul Haris Booegies)

Alumni hebat Pesantren IMMIM tidak diciptakan, tetapi, ditempa oleh perjuangan untuk menjadi pemenang
(Abdul Haris Booegies)

Ada beberapa kunci sukses untuk tamat di Pesantren IMMIM.  Satu di antaranya ialah menjadi santri nakal
(Abdul Haris Booegies)

Pelajaran terberat di Pesantren IMMIM ialah melawan ego kala darah muda sedang membara
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM
Kiai menuntun ke samudera ilmu
Santri nakal menuntun ke bioskop
(Abdul Haris Booegies)

Sesama santri IMMIM merupakan saudara dalam pergaulan dan saudara dalam kemanusiaan
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM, solusi terbaik agar terbebas dari bujuk rayu santri nakal untuk ke bioskop ialah ikuti maunya
(Abdul Haris Booegies)

Perjuangan terberat di Pesantren IMMIM ialah bertarung melawan godaan santri nakal untuk kabur ke bioskop
(Abdul Haris Booegies)

Kesalahan terburuk kita di Pesantren IMMIM yaitu lebih senang mengikuti santri nakal
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM, para ustaz mengajarkan agar tidak mengikuti hawa nafsu.  Apesnya, santri nakal doyan membisik untuk kabur ke bioskop demi memuaskan hawa nafsu
(Abdul Haris Booegies)

Santriwan-santriwati Pesantren IMMIM merupakan gabungan kecerdasan dengan kecantikan
(Abdul Haris Booegis)

Dua hal yang sulit dihindari di Pesantren IMMIM.  Tata tertib yang ketat dan ajakan untuk bolos dari santri badung
(Abdul Haris Booegies)

Menjadi santri artinya menjadi insan yang bertanggung jawab
(Abdul Haris Booegies)

Alumni terbaik Pesantren IMMIM ialah sosok yang mampu mengarahkan orang di sekitarnya menjadi baik, lebih baik atau terbaik
(Abdul Haris Booegies)

Santri nakal di Pesantren IMMIM tidak takut melanggar.  Mereka hanya takut kalau tak ada aturan.  Sebab, tidak bisa lagi melanggar
(Abdul Haris Booegies)

Pesantren IMMIM merupakan habitat yang melahirkan pribadi mandiri
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM, santri diperkenalkan dengan kebaikan.  Setelah tamat, tugas alumni menciptakan kebaikan untuk dirinya dan makhluk lain
(Abdul Haris Booegies)

Santri Pesantren IMMIM tidak diberi kesuksesan.  Mereka harus mencarinya setelah tamat
(Abdul Haris Booegies)

Mengapa banyak santriwan-santriwati Pesantren IMMIM saling jatuh cinta?  Sebab, mereka merupakan bibit bagus dengan selera bagus karena dididik di pesantren yang bagus
(Abdul Haris Booegies)

Santriwan-santriwati IMMIM mempesona di usia 20 tahun, menawan di usia 30 tahun, memikat di usia 40 tahun, berkilau di usia 50 tahun dan menggemaskan di usia 60 tahun
(Abdul Haris Booegies)

Dunia butuh santri IMMIM yang teruji mencintai dan dicintai
(Abdul Haris Booegies)

Santri perkasa selalu bisa ditaklukkan dengan kelembutan santriwati
(Abdul Haris Booegies)

Mengapa anak-anak IMMIM selalu rindu berkumpul di pesantren?  Sebab, di sana tertancap separuh jiwa dan sepotong masa lalu
(Abdul Haris Booegies)

Alumni IMMIM ibarat bunga, santri laksana dedaunan dan pesantren merupakan akar.  Santri serta alumni tumbuh dari akar terbaik
(Abdul Haris Booegies)

Warisan berharga yang diperoleh dari Pesantren IMMIM yakni kenangan yang tak terbatas
(Abdul Haris Booegies)

Di Pesantren IMMIM, santri disuap dengan sarapan berbumbu kasih sayang, santap siang dioles pengetahuan dan makan malam bertabur hikmah
(Abdul Haris Booegies)

Jangan malu pernah jadi santri nakal di Pesantren IMMIM.  Sebab, santri nakal merupakan inspirasi pembuatan aturan.  Tata tertib dibikin untuk mengatur santri nakal
(Abdul Haris Booegies)

Apa yang paling dihindari santri kelas VI Pesantren IMMIM?
Emoh tamat karena enak betul jadi santri
(Abdul Haris Booegies)

Menjadi santri di Pesantren IMMIM memang bergelimang duka, tetapi, juga bergelimang suka.  Sedih dan senang menjadi pijakan bagi alumni.  Hingga, mampu meraih prestasi gemilang yang dulu mustahil terbayangkan di pesantren
(Abdul Haris Booegies)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People