Windows 95
Oleh Abdul Haris Booegies
Bill Gates, si
anak ajaib itu menggebrak lagi. Pendiri
sekaligus bos Microsoft tersebut
tiba-tiba menjadi sorotan publik. The New Establishment dengan harta Rp 26
triliun itu memaksa perhatian dunia menoleh kepadanya lantaran merilis sistem
operasi paling mutakhir yang dinamakan Window
95 (Win 95). Operating system canggih yang terdiri atas 13 rangkaian disket set-up tersebut adalah produk terbesar
dalam sejarah industri. Peluncuran Win 95, juga makin mengukuhkan jatidiri Microsoft sebagai satu-satunya
perusahaan yang mendikte pasar.
Kesaktian Win 95 didukung teknologi plug and play pada desktop dan notebook yang
langsung bisa mengenali printer. Win 95
yang memiliki perhitungan tanpa kesalahan maupun penampilan lebih menarik untuk
program-program aplikasi serta games,
juga dilapis CD-ROM drive. Win 95
yang menggunakan sistem FAT (file
allocation table), memungkinkan pula pemakai membuka 50 window sekaligus. Selain itu, juga dapat membuka secara
serentak 15 aplikasi besar. Win 95 pun dilengkapi Microsoft Network (MSN) sebagai gateway ke Internet. Bahkan, punya in-box exchange yang menggunakan E-mail dari beberapa layanan seperti American Online, CompuServe dan Prodigy.
Keistimewaan
lainnya yakni fasilitas tools semacam
phone dials serta Microsoft Exchange (integrated, fax &
voice manager). Kemudian sanggup
melakukan proses real multitasking yang
menjalankan beberapa fungsi berbeda dalam program yang sama. Win 95
memiliki pula feature yang dinamakan OLE
(object linking and embedding). Perkakas tersebut memungkinkan membagi
informasi dengan program lain dengan spreadsheet
atau word processing. Kekokohan Win
95 kian merangsang akibat ditunjang driver
32-bit demi pengaturan memori virtual, sistem berkas visual FAT dan peralatan
PC card. Win 95
malahan dinilai sebagai Apple
Macintosh-like lantaran dua PC dapat dihubungkan dengan menggunakan kabel
serial/paralel guna saling bertukar data.
Sambutan
gegap-gempita terhadap Win 95, tidak
terlepas dari strategi pemasaran Triple E
berupa educate, engage, excite
(mendidik, mengembangkan serta memuaskan).
Bahkan, Bill Gates membeli hak siar lagu Start Me Up yang diciptakan Rolling
Stones pada 1972. Hit yang dibeli 12 juta dollar AS itu
dijadikan musik simbol Win 95. Keandalan dan promosi royal tersebut merupakan
visi khusus Microsoft sebagai anomali
tunggal di tengah iklim market-driven
company.
Walau Win 95 membuat PC lebih enteng dipakai,
tetapi, perangkat lunak itu sangat kewalahan beradaptasi dengam software serta hardware model lama. Win 95 pun teramat rakus terhadap memori
(memory-greedy programs). Para peng-upgrade
mesti menyediakan ruang sebesar 100 MB di dalam hard drive supaya mampu mengakomodasi sekitar 60 MB instalasi yang
dibutuhkan. Win 95 yang didukung symmetric
multiprocessor support malahan gampang dibekap virus seperti Stoned, Monkey, Anti-exe dan Gen-B.
Adanya beberapa
kelemahan Win 95, ternyata tidak
menyurutkan minat masyarakat. Ihwal
tersebut menunjukkan bahwa insan planet
bumi sangat membutuhkan kiat alternatif untuk mencetak prestasi. Histeria Win
95, juga menerangkan kalau warga di seantero pelosok jagat menghendaki
pedoman guna menerjemahkan pola yang bergemuruh demi merajut hit demi hit. Ledakan antusiasme
massa itu membuktikan pula jika komunitas dunia mendambakan masterpeace yang unggul di segala bidang
untuk mengakses masa depan. Mereka merindukan
petunjuk aktivitas kerja buat menjejakkan wujudnya di suatu zona idaman.
Sebelum Win 95 diluncurkan pada 24 Agustus 1995,
maka, termaktub bila telah diturunkan kumpulan struktur global di Tanah
Arab. Sistem yang tiada banding maupun
tanpa cela yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad tersebut bernama
al-Qur’an. Ayat-ayat universal itu
merupakan referensi hidup dengan aneka nuansa multi-dimensi.
Win 95 yang punya scalable power sangat menggiurkan karena dilapis anggaran iklan 300
juta dollar AS. Sementara al-Qur’an
melesat-pesat berkat prima principle
berupa amar ma’ruf nahi munkar serta fastabiqul khairat. Win 95
sebagai keturunan langsung MS-DOS yang bisa melakukan banyak aplikasi,
disebarluaskan dengan slogan kampanye “where
do you want to go today”. Sedangkan
al-Qur’an menembus lapis zaman dengan kisah di balik Hari Kiamat. Win 95
dengan dukungan networking yang
terintegrasi, hanya sanggup dimanfaatkan minimal oleh PC jenis 386 DX dengan
RAM 4 megabyte (MB). Sementara al-Qur’an cocok bagi segenap umat
galaksi raya yang berstatus eksekutif dengan gaya post-modern sampai jamaah
kelas teri.
Superioritas al-Qur’an
yang membantu manusia mengarungi siasat berbagai fenomena perubahan, menandaskan
kalau Win 95 bukan barang yang pantas
diagungkan buat memasuki tata internasional dalam The New Era of Computing.
Apalagi, Win 95 yang didesain
450 insinyur, pada hakikatnya cuma jago gembar-gembor dengan gertak sambal yang
memang pedas. Hingga, pada puncak The Decade of the Brain nanti, Win 95 wajib berdoa penuh khidmat agar
tidak terseok-seok lunglai. Di sisi
lain, al-Qur’an justru makin bertenaga dengan formulasi perspektif positif. Posisinya tak goyah menerjang arus zaman
berkat pembuktiannya yang powerful
dalam realitas. Eksistensinya tidak
pernah tergopoh-gopoh sempoyongan dalam menyesuaikan diri guna melintas seluruh
rupa peradaban.
“Al-Qur’an merupakan penerangan bagi manusia. Petunjuk sekaligus pelajaran untuk insan yang
bertakwa” (al-Imran: 138).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar