Terjemah
Surah Abasa versi Abdul Haris Booegies. Naskah ini belum diedit secara
utuh
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surah
Abasa
(Wajah
Masam)
1. Ia (Nabi
Muhammad) merengut sambil berpaling.
2. Ia didatangi
tunanetra (Abdullah bin Zaidah).
3. Tahukah kamu
wahai Nabi Muhammad? Si buta mungkin
ingin menyucikan diri (dari dosa).
4. Barangkali pula ia
mau memperoleh pengajaran agar bermanfaat baginya.
5. Orang yang merasa
tidak membutuhkan kamu karena keadaannya serba cukup (pemuka-pemuka Quraisy).
6. Beri perhatian
secara baik kepadanya.
7. Kamu tidak
tercela kalau ia tidak menyucikan diri (beriman).
8. Orang yang bergegas
datang kepadamu. Ia menginginkan pengajaran.
9. Ia takut kepada Allah.
10. Kamu justru mengabaikan!
11. Jangan lagi berlagak
begitu! Sebab, ayat-ayat al-Qur’an
merupakan pengajaran dan peringatan.
12. Siapa ingin
kebaikan, tentu, ia memperhatikan.
13. Ayat-ayat
al-Qur’an tercantum pada naskah-naskah yang dimuliakan.
14. Berada pada derajat
tinggi. Suci pula dari segala gangguan.
15. Terpelihara di
tangan para malaikat yang menyalinnya dari Lauh
Mahfuz.
16. Mereka malaikat
mulia lagi berbakti.
17. Terkutuk manusia
yang ingkar! Alangkah besar kekafirannya!
18. Tiadakah ia
memikirkan dari apa Allah menciptakannya?
19. Dari segumpal
mani! Allah menciptakan seraya mendesain keadaannya demi bertanggung-jawab.
20. Tuhan memudahkan
kelahirannya. Jalan baik dan buruk. Dihamparkan pula kepadanya untuk dipilih.
21. Kemudian Ia mematikannya. Lalu memasukkan ke kubur.
22. Bila Allah
berkenan. Ia membangkitkan kembali.
23. Sepatutnya
manusia jangan ingkar! Sebab, mereka belum menunaikan yang diperintahkan Allah.
24. Kalau ia tidak
memikirkan asal atau akhir dirinya.
Suruh manusia menyimak makanannya (bagaimana proses terjadinya).
25. Kami telah
mencurahkan hujan secara berlimpah.
26. Kemudian kami membelah-belah
bumi secara apik lewat tetumbuhan.
27. Kami tumbuhkan biji-bijian.
28. Anggur serta
sayur-mayur.
29. Zaitun dan kurma.
30. Terhampar kebun-kebun
nan rindang.
31. Aneka buah serta
bermacam rerumputan.
32. Semua untuk kegunaan
kalian dan ternakmu.
33. Ingat bila
terdengar suara memekakkan (dari tiupan kedua sangkakala pertanda Hari
Kebangkitan).
34. Di hari itu
manusia melarikan diri dari saudaranya.
35. Lari dari ibu dan
bapaknya.
36. Melalaikan isteri
serta putra-putrinya.
37. Tiap orang di
hari itu punya urusan pelik yang merepotkan.
38. Paras insan saleh
pada hari itu merona berseri.
39. Mereka tertawa
riang. Bergembira-ria.
40. Sementara wajah
gerombolan durjana muram.
41. Ditimpa kehinaan.
42. Mereka begundal
kafir pelaku kejahatan!
Asbabun Nuzul
Abdullah bin Zaidah
alias Ibnu Ummi Maktum yang buta menemui Nabi Muhammad. “Ya Rasulullah, ajarkan saya yang telah Allah
ajarkan kepadamu”, katanya kepada Nabi Muhammad.
Ibnu Ummi Maktum mengulang
permintaannya. Ia tidak tahu kalau
Rasulullah sedang menemui rombongan Quraisy yang berniat masuk Islam. Nabi Muhammad pun tidak mau menghentikan
pembicaraan dengan mereka. Walau begitu,
permintaan Ibnu Ummi Maktum membuat wajah Rasulullah cemberut.
Ibnu Ummi Maktum
lalu bertanya: “Apakah ucapanku salah?” Nabi
Muhammad menjawab: “Tidak”.
Allah
lantas berfirman: “Ia merengut seraya berpaling”. Rasulullah kemudian bersabda: “Selamat datang
kepada orang yang membuat saya ditegur oleh Tuhanku”. Ia kemudian menggelar serbannya untuk Ibnu
Ummi Maktum. “Apa keperluanmu
menemuiku? Apakah kamu butuh sesuatu?”, tanya
Nabi Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar