74. Surah al-Muddatstsir
(Orang
Berselimut)
Dengan Nama Allah, Pemilik Kasih Sayang yang Maha Pemurah
1. Hai orang berselimut!
2. Bangun! Beri peringatan kepada manusia.
[“Saya berdiam di Gua Hira selama sebulan. Ketika selesai beribadah, saya menuju ke
suatu lembah. Tiba-tiba terdengar suara
memanggilku. Saya menengadah. Terlihat malaikat yang pernah menemuiku di
Gua Hira. Saya bergegas pulang seraya
meminta agar diselimuti”]
3. Agungkan Tuhanmu.
4. Sucikan akhlakmu.
5. Segala kejahatan, tinggalkan.
6. Jangan memberi dengan harapan memperoleh
balasan lebih banyak.
7. Dalam menjalankan perintah Tuhanmu. Kamu harus bersabar.
8. Kala sangkakala ditiup.
9. Waktu itu menjadi hari yang serba sukar.
10. Cecunguk kafir
repot mengelak dari azab.
11. Biarkan Aku bertindak
terhadap penentangmu (wahai Nabi Muhammad) yang Aku sendiri telah
menciptakannya.
[Al-Walid bin al-Mughirah al-Makhzumi adalah pemuka
Quraisy musyrik. Ia bernafsu mencari
kelemahan al-Qur’an. Berniat memalsukan
ayat-ayat Allah. Ia gagal lantas
sesumbar bahwa al-Qur’an tiada lain sihir yang dipelajari dari kaum bahari]
12. Kepada dia telah Aku
beri harta berlimpah.
13. Kemudian anak-anak
yang senantiasa bersamanya.
[10 putranya selalu hadir di forum-forum Mekah untuk
bersenang-senang]
14. Aku lapangkan hidupnya
seluas-seluasnya (untuk memperoleh kekayaan dan kekuasaan).
15. Ia berharap pula agar
Aku menambah lagi dengan memasukkannya ke Surga.
16. Mustahil! Ia pembangkang ayat-ayat Kami (al-Qur’an).
17. Aku akan membebani
dengan azab yang pendakiannya sangat payah.
18. Ia telah
memikirkan dan mereka-reka berbagai tuduhan terhadap Al-Quran.
19. Celaka dia! Bagaimana bisa dia begitu berani mereka-reka?
20. Terkutuk sekali dia! Betapa nista rekaannya.
21. Ia merenung guna
melecehkan (al-Qur’an, tetapi, gagal).
22. Ia pun
cemberut. Dahinya berkerut.
23. Ia akhirnya
berpaling dari kebenaran seraya menyombongkan diri.
24. Ia berceloteh: “Al-Qur’an
sekedar sihir yang berasal dari zaman purbakala”.
25 “Ini hanya perkataan
manusia!”
26. Akibat
kekafirannya. Aku menjerumuskannya ke Neraka
Saqar.
[Cara mati Walid sangat tragis. Ia hanya tergores anak panah. Luka kecil itu kemudian menganga. Walid pun menderita selama bertahun-tahun
sampai maut menjemputnya]
27. Tahukah kalian
apa itu Saqar?
28. Saqar membakar mangsanya tanpa sisa. Siapa saja tidak dibiarkan luput!
29. Terus-menerus
membakar kulit manusia sampai hangus!
30. Penjaga Saqar sembilan belas.
[Abu al-Asyad berkata:
“Hai kaum Quraisy, jumlah 19 tidak akan membinasakan kalian. Saya bisa memangku 10 dengan pundak sebelah
kanan serta sembilan di pundak kiri”.
Abu Jahal berkata:
“Nabi Muhammad mengatakan kalau penjaga Neraka yang akan mengazab kalian
berjumlah 19. Apakah seratus orang di
antara kita tidak sanggup melawannya?”]
31. Kami menjadikan
penjaga Saqar dari kalangan
malaikat. Kami menentukan jumlahnya sebagai
cobaan bagi cecunguk kafir. Hingga, pengamal
al-Kitab (Yahudi dan Kristen) yakin tentang al-Qur’an. Sementara insan saleh bertambah imannya. Orang yang diberi al-Kitab bersama kaum
Mu’min tidak bimbang. Sebaliknya
gerombolan munafik dan cecunguk kafir berceloteh. “Mengapa Allah menyebut
bilangan ganjil ini sebagai perumpamaan?”
Begitulah Allah
membiarkan sesat orang yang Ia kehendaki.
Tuhan memberi hidayah kepada siapa Ia berkenan. Tidak ada yang tahu bala tentara Tuhanmu
melainkan Ia saja. Ingat! Segala yang diterangkan berkenaan dengan Saqar merupakan peringatan bagi manusia!
[Beberapa Yahudi bertanya tentang angka 19 kepada seorang
sahabat. Bilangan itu sesuai dengan yang
tercantum pada kitab mereka]
32. Demi bulan.
33. Demi malam jika
sirna gelapnya.
34. Demi subuh bila mulai
memancarkan cahaya.
35. Saqar merupakan petaka dahsyat.
36. Ancaman bagi
manusia.
37. Siapa di antara
kalian yang bersiap maju meraih kebajikan atau mundur.
38. Tiap diri bertanggung
jawab terkait perbuatannya.
39. Golongan Kanan
yang berjaya.
40. Mereka berada di Surga. Mereka saling bertanya.
41. Bagaimana tempat
tinggal puak durjana?
42. “Apa yang memasukkan
kamu ke Saqar?”
43. Pedosa
menjawab: “Kami tidak shalat”.
44. “Tidak memberi
makan orang miskin”.
45. “Asyik dengan
obrolan batil bersama orang yang membincangkannya”.
46. “Kami mendustakan
Hari Pembalasan”.
47. “Akhirnya tiba
ajal kami”.
48. Tidak berguna bagi
pedosa bantuan dari para penolong.
49. Kalau demikian, mengapa
cecunguk kafir menafikan peringatan Allah?
50. Mereka seolah kawanan
keledai liar yang terkejut.
51. Lari ketakutan
dari singa!
52. Tak cukup sampai
di situ. Mereka pun bernafsu diberi lembaran
surat terbuka.
[Kaum Quraisy berkata: “Kalau Nabi Muhammad benar. Semestinya begitu bangun tidur.
Ada di tiap kepala kami lembaran pembebasan dari azab Neraka yang diturunkan
dari langit”]
53. Tidak! Mereka memang tidak takut dengan Negeri
Akhirat.
54. Camkan! Al-Qur’an benar-benar peringatan.
55. Siapa mau,
niscaya ia dapat memanen hikmah dari al-Qur’an.
56. Mereka
justru lalai. Tiada pelajaran diperoleh melainkan
atas kehendak Allah. Ia patut dipatuhi. Ia jua pemberi ampun.