Rabu, 25 Juni 2025

100 Pelangi Diktum (4)

 

 

100 Pelangi Diktum (4)


Wahai bibir-bibir fasih, pekikkan titahmu ke segenap bintang gemerlap.  Retorikamu adalah mantra yang mengandung gema batin.  Sebab, "menggalang massa butuh keindahan lisan"
(Abdul Haris Booegies)

Jangan patah semangat, jangan patah napas.  Di pucuk kuil yang meninju cakrawala, bersemayam cahaya pengetahuan.  Rebut rumus itu.  Sebab, "teori adalah permata bagi ilmuwan"
(Abdul Haris Booegies)

Pernahkah kau melihat bayang-bayang yang menggigil karena pudar di waktu fajar?  Hilang di terang yang tiada bertepi.  Begitulah upahmu jika menyia-nyiakan kesempatan.  Kenanglah nasehat tukang ojek sebelah rumah.  "Orang malas berlimpah waktu, tetapi, minus hasil"
(Abdul Haris Booegies)

Api dengan api tidak menghasilkan panorama kosmik.  Api dengan api bukan altar kerinduan karena cuma melelehkan kenangan malam pertama.  Api dengan api adalah himpunan nisan nelangsa.  "Jika ingin merasakan miniatur kuburan, lihatlah suami-istri yang berantam"
(Abdul Haris Booegies)

Wahai Panglima, bangunlah benteng-benteng api di gunung dan gurun.  Kita bukan sekedar menghadapi amuk badai.  Kita menghadapi pasukan siluman dari segala pojok semesta.  Bangunlah benteng.  Bangunlah perisai.  "Jangan bicara keberanian jika tak punya pertahanan"
(Abdul Haris Booegies)

Tahukah kamu apa itu tameng yang teguh?  Menangkis yang keluar dari hatimu.  Menangkis yang keluar dari pikiranmu.  Menangkis yang keluar dari mimpimu.  Ingat petuah filsuf setengah mabuk tadi malam.  "Kesabaran membawa pada ketenangan"
(Abdul Haris Booegies)

Di tengah gempita pengetahuan yang melesat.  Adakah yang menabur dusta?  Siapa yang menulis dengan pena beracun dari liur kobra?  Siapa yang menyusun naskah bergelimang cela?  "Lebih baik menyalahkan buku daripada guru"
(Abdul Haris Booegies)

Di mana ujung waktu?  Andai kau temukan, kita tak perlu lagi bersusah-payah berusaha menilai apa pun.  Di sana termaktub semua hasil akhir, semua upah ikhtiar, semua lakon cinta.  Sebab, "jarak waktu menguji kesetiaan"
(Abdul Haris Booegies)

Pertemuan merupakan teater kemesraan.  Semua tumpah ruah setelah terpisah oleh waktu, jarak dan keterasingan.  Penjual rokok yang mengalami insomnia akut gara-gara doyan teori konspirasi, mendadak angkat suara.  "Kebersamaan menguji kesetiakawanan"
(Abdul Haris Booegies)

Pernahkah kau menatap bintang gemintang?  Pernahkah membuncah hasrat murahan di relung hatimu untuk terbang ke sana?  Kau tak peduli jauhnya karena itu cuma garis imajiner yang tak diakui Google Maps.
Di sudut remang-remang, dua sejoli bersenandung di karaoke rusak.  Menyanyikan tembang kerinduan yang tanpa batas, tanpa sekat.  "Jodoh tidak dibatasi jarak"
(Abdul Haris Booegies)

Pernahkah kau mengaso di bawah pohon?  Terasa sejuk, nyaman tanpa vibe chaos.  Pernahkah kau menghitung berapa huruf yang kau ucapkan sehari semalam?  Tanya absurd ini jelas membuat filsuf pemula malu-malu.  Maklum, ilmunya seibarat tunas kangkung layu di rawa-rawa busuk.  "Semua pengetahuanmu hanya selebar daun di tengah rimba", bisik seseorang yang mendadak lewat sekencang meteor jatuh.
(Abdul Haris Booegies)

Dari mana datangnya hikmah?  Apakah dari sumpah serapah para dewa, sabda insan suci atau celoteh picisan seniman kere yang sibuk membalas notifikasi kasar di media sosial?  Hikmah membuatmu berjaya, membuatmu dikenang sepanjang masa.  Wanita judes penjaga sekolah berbual dengan ludah muncrat; "kecerdasan adalah keuntungan abadi"
(Abdul Haris Booegies)

Wahai saudaraku di seberang sungai.  Saya menyambut panggilanmu sepenuh jiwa.  Apa pun masalahmu yang tersembunyi di kebisuan tanah tandus yang terpanggang Matahari tropis.  Apa saja persoalanmu yang mengganjal tali kekang hidupmu.  Diri ini siap menggelontorkan solusi sampai kau muntah darah.  Sebab, "tetangga merupakan sebuah kamar dalam rumah"
(Abdul Haris Booegies)

Adakah hikayat yang setua bahtera Nabi Nuh?  Ketika banjir besar reda, sekelompok hamba terhuyung-huyung ke Yunan.  Tak lupa membawa resep kue sikaporo, pejja-pejja, bandang mallojo serta sepasang cawiwi, burung belibis.  Mereka berlayar mencari penghidupan di negeri kepulauan.  Tahukah kalian ini saga apa?  Ini bukan dongeng pengantar bobok sampai mendengkur seperti bunyi helikopter.  Bukan pula fragmen bertele-tele ijazah palsu.  Ini tentang puak, tentang harga diri, tentang visi yang lebih tajam dari ujung badik.  "Matahari punya sinar.  Sungai punya mata air.  Suku Bugis punya sejarah"
(Abdul Haris Booegies)

Tatap cakrawala harapan.  Adakah peluang setelah semalam suntuk berdoa di sudut gelap ruang sempit?  Janji terpatri dalam sanubari untuk terus bernapas dalam genangan halangan.  Adakah lentera untuk menapak hari demi hari?  Seorang buzzer sialan antek kebatilan berupaya menyusun sebait kalimat dengan tangan kiri; "hiduplah untuk besok"
(Abdul Haris Booegies)

Hamba tiada paham bisikan halusmu.  Apakah tentang kesucian purba dari peradaban kuno atau pentas pikiran nan agung dari era post-modernisme.  Brengsek, atau ini labirin membingungkan untuk memusingkan kewarasan.  Bersuaralah secara lantang sebagaimana dentum rudal.  Terdengar suara dari loudspeaker butut yang biasa dipakai berkampanye oleh Ketua RW yang doyan daun muda.  "Kesulitan muncul karena kita mencari kemudahan"
(Abdul Haris Booegies)

Apa yang bisa mengguncang jiwa sampai perut mulas?  Apa yang bisa menggerakkan secara horizontal, vertikal, diagonal dan poligon?  Apa yang bisa menyeimbangkan putaran agar tak lunglai?  Bertanyalah pada bujang lapuk edan yang terjerat cinta janda beranak tujuh.  Ia pasti berteori sekenanya dalam kebimbangan, yang penting seru.  "Keseimbangan di atas tergantung pada keseimbangan di bawah"
(Abdul Haris Booegies)

Tokoh hero tragis kali ini adalah bujang lapuk.  Ia besok menikah dengan janda, ibu tujuh anak.  Kerja sampingan si bujang ialah menjemur popok calon anak tirinya.  Kini, ia tepekur dalam absurditas di sisi ranjang reyot.  Bagaimana bisa hidupnya berubah besok?  Ia menimbang-nimbang mencari teori yang pas, kalau bisa genit.  Siapa tahu rumusnya semasyhur teori relativitas atau menjadi teori Newton keempat, asal jangan teori sial pembawa celaka.  Akhirnya ia bergumam sedikit ragu.  "Kehidupan berputar untuk kembali pada ketiadaan"
(Abdul Haris Booegies)

Pernakah kau bersua profesor nyentrik Emmett Brown yang punya jampi-jampi DeLorean.  Ia sosok penentu di ketoprak Back to the Future.  Doc Brown boleh jadi ngawur karena sesungguhnya semesta tunduk pada irama waktu.  Abrakadabra, pesulap di pasar tradisional bertutur dengan celoteh rumus fisika padat energi; "waktu melaju ke depan, tidak belok untuk mengoreksi kesalahan"
(Abdul Haris Booegies)

Terjebak di persimpangan antara kesunyian batin dengan gemuruh semangat, ibarat hidup di zona perang yang nyata.  Seolah ada serangan dari berbagai pihak, dari berbagai arah, dari berbagai aspek.  Jangan bengong, keparat!  Jangan diam saja kecuali kau rela jadi jasad beku tanpa jiwa.  Bertanyalah pada nuranimu.  Ingat ini tolol, bisikan lemah bukan gumam hampa, bukan omong kosong!  "Suara hati adalah suara untuk mengoreksi tindakan"
(Abdul Haris Booegies)

Dengar ini, bajingan tengik!  Makhluk, benda atau momen selalu bermakna.  Tergantung peranmu dalam fragmen di panggung yang melelahkan.  Kau tahu, sampah berserakan di trotoar atau setitik debu iseng yang hinggap di kulitmu yang kurapan, bisa bermakna.  Menjeritkan pelajaran.  "Tidak ada yang sia-sia selama bisa dipakai oleh tangan"
(Abdul Haris Booegies)

Ilusi lemah acap bercokol di otak idiot.  Mereka mengidam-idamkan pengharapan tanpa ikhtiar.  Dengar bedebah, bangunan butuh fondasi, butuh tiang.  Jadilah arsitek bagi realitasmu dengan memancangkan harmonisasi di tiap posisi.  Hidup ini bukan dongeng Disney.  "Jangan berharap ketenangan tanpa keseimbangan"
(Abdul Haris Booegies)

Rumah ini betul-betul kacau. Ibarat pusat tornado saban hari.  Tagihan listrik membengkak, tumpukan cucian mirip gunung sampah, ranjang berantakan, bau menyengat makanan gosong.  Keributan lebih menggema ketimbang kerinduan.  Jeritan, kekecewaan dan frustrasi saling berpilin bikin telinga berdarah.  Bangun, brengsek!  Ini bukan dojo karate Black Panther, bukan oktagon UFC, bukan pula taman kanak-kanak yang riuh.  "Keseimbangan pangkal ketenangan"
(Abdul Haris Booegies)

Harmoni merupakan tiang seluruh perbuatan
(Abdul Haris Booegies)

Dari seluruh makhluk, hanya manusia yang punya toleransi dan adaptasi
(Abdul Haris Booegies)

Hasil perbuatan biasanya tersembunyi atau disembunyikan
(Abdul Haris Booegies)

Ketakutan memacu pertimbangan
(Abdul Haris Booegies)

Dalam diam atau pekik, berbuatlah kebaikan
(Abdul Haris Booegies)

Bukan manusia namanya jika lidah dan tangan tidak menyebalkan
(Abdul Haris Booegies)

Siapa menyalakan lampu, siapa melakukan kebaikan, adalah bagian dari keikhlasan
(Abdul Haris Booegies)

Orang yang takut tangannya kotor tidak akan berjaya
(Abdul Haris Booegies)

Tetangga yang baik membuatmu bersyukur
(Abdul Haris Booegies)

Siapa ragu, bersiaplah menyesal
(Abdul Haris Booegies)

Milikilah ilmu dan iman yang menjadi kekuatan sesungguhnya
(Abdul Haris Booegies)

Apa yang tidak bisa dicapai dengan kekuatan?
(Abdul Haris Booegies)

Semua bertahan berkat pengalaman
(Abdul Haris Booegies)

Masuk hutan mencari buah, masuk sekolah mencari ilmu
(Abdul Haris Booegies)

Makanan baik menghasilkan ucapan baik
(Abdul Haris Booegies)

Tak perlu amarah yang bau tanah kuburan.  Apalagi darah yang membuncah gara-gara bisik setan.  Itu cuma ampas kemarin yang lupa disiram bensin sekaligus dibakar di tong sampah.  Kobarkan saja gairah demi membakar jiwa, Kampret.  Gaungkan ke semesta agar dunia bergetar bak daun kering yang bergoyang oleh embus angin.  Selalu ada potensi untuk mengobrak-abrik segalanya.  "Satu langkah kaki, satu semangat baru"
(Abdul Haris Booegies)

Apa perbedaan abadi dan fana?  Makhluk fana berjuang untuk hidup.  Ini tak dimiliki entitas lestari yang bergelimang kenikmatan.  Populasi temporer berdarah-darah mempertahankan eksistensi.  Jadi, tak usah berkotek-kotek tentang trik kelangsungan hidup.  Tak perlu mengumbar mantra usang dari dogma kuno yang ketinggalan zaman.  Itu cuma omong kosong berbau apek, goblok.  "Ada dan tiada melambangkan sifat sementara segala sesuatu"
(Abdul Haris Booegies)

Persaingan membuat dunia berputar
(Abdul Haris Booegies)

Membaca buku dan menonton film merupakan kombinasi sempurna untuk menulis
(Abdl Haris Booegies)

Tidak ada yang lebih romantis selain membaca novel
(Abdul Haris Booegies)

Menonton film adalah kenyamanan di tiap waktu
(Abdul Haris Booegies)

Berlian, emas dan cokelat merupakan barang impor dari Surga
(Abdul Haris Booegies)

Senja membuktikan bahwa Matahari pun lelah setelah menerangi Bumi
(Abdul Haris Booegies)

Matahari sirna seiring terhapusnya senja
(Abdul Haris Booegies)

Membaca merupakan jalan terbaik untuk menelisik tiap aspek
(Abdul Haris Booegies)

Saya tulus mencintaimu
Walau kau cuma janda tua
Hartamu cukup berlimpah
Bisa kupakai untuk selingkuh
Dengan dara-dara molek yang menggiurkan
(Abdul Haris Booegies)

Cinta membuat hari cerah Benci membuat hati gerah
(Abdul Haris Booegies)

Untuk mencapai hal besar, lakukanlah hal kecil
(Abdul Haris Booegies)

Membaca berarti memberdayakan pikiran agar berjaya.  Sebab, informasi selalu nenguntungkan, tidak membuntungkan
(Abdul Haris Booegies)

Untuk menjadi yang terbaik, maka, wajib menjaga keseimbangan
(Abdul Haris Booegies)

Tidak perlu merintih dalam berdoa agar dapat jodoh.  Perbaiki saja staminamu agar tidak lemas di depan jodoh
(Abdul Haris Booegies)

Senja merupakan gerbang menuju ke Magrib, Isya dan Shubuh
(Abdul Haris Booegies)

Senja merupakan fajar bagi malam
(Abdul Haris Booegies)

Segala sesuatu dalam hidup ini adalah usaha
(Abdul Haris Booegies)

Satu-satunya cinta terlarang ialah mencintai istri orang
(Abdul Haris Booegies)

Bila saya tak mendengungkan sejumput kata tentang kecantikanmu
Biarlah saya memahat serangkai abjad di hatiku tentang keindahan ragamu
(Abdul Haris Booegies)

Jangan menantang orang yang tidak kenal menyerah kecuali kau keponakan monster
(Abdul Haris Booegies)

Hidup itu indah kalau tak punya utang
(Abdul Haris Booegies)

Hanya maut yang memisahkan manusia dengan kenangan
(Abdul Haris Booegies)

Saat maut datang, kenangan pun terhenti
(Abdul Haris Booegies)

Cinta adalah irama kehidupan
(Abdul Haris Booegies)

Bukan kesabaran kalau ada batasnya
(Abdul Haris Booegies)

Kalau bukan karena fantasi, hidup itu sekedar gerakan tanpa irama
(Abdul Haris Booegies)

Perpisahan itu hanya jarak
(Abdul Haris Booegies)

Manusia celaka adalah yang tidak tahu mengapa ia hidup sampai ajal menjemputnya
(Abdul Haris Booegies)

Kalau kau tersentuh melihat makhluk kecil seperti bakteri
Terpesona menyaksikan warna-warni hewan
Bersyukurlah, kau mungkin wali
(Abdul Haris Booegies)

Sarapan dan harapan merupakan teman di pagi hari
(Abdul Haris Booegies)

Indahnya pagi terletak pada sepiring sokko (pulut) dengan telur asin dan secangkir cokelat panas
(Abdul Haris Booegies)

Hanya segelintir orang yang menginginkan kebebasan, yang lain hendak merampas kebebasan orang lain
(Abdul Haris Booegies)

Pengorbanan merupakan senjata untuk mewujudkan harapan
(Abdul Haris Booegies)

Tanpa keterampilan, tidak ada motivasi. Tanpa motivasi, tidak ada kesuksesan
(Abdul Haris Booegies)

Bila membaca buku yang ditulis secara apik, saya merasa menjalani malam pertama
(Abdul Haris Booegies)

Membaca satu buku, berarti punya satu pikiran.  Membaca seratus buku, berarti punya seratus pikiran.  Begitulah cara kerja membaca
(Abdul Haris Booegies)

Membaca buku bukan sekedar menikmati isinya, namun, meningkatkan status sosial
(Abdul Haris Booegies)

Orang yang tak pernah membaca, ibarat lilin yang tidak dinyalakan
(Abdul Haris Booegies)

Membaca buku menghasilkan danau informasi.  Menonton film menghasilkan telaga fantasi.
Selamat Hari Buku Nasional 17 Mei 2023
(Abdul Haris Booegies)

Memamerkan kesuksesan merupakan sedekah bagi orang yang ditimpa kegagalan
(Abdul Haris Booegies)

Juara terbuat dari motivasi
(Abdul Haris Booegies)

Tanpa membaca, maka, manusia hanya memiliki satu kehidupan
(Abdul Haris Booegies)

Bila kau menyukai kehidupan, kau pasti terus bergerak
(Abdul Haris Booegies)

Kalau kau menyenangi petualangan, niscaya kau suka membaca
(Abdul Haris Booegies)

Cinta adalah motivasi dalam  menciptakan kebahagiaan
(Abdul Haris Booegies)

Kerinduan dimulai dari cinta yang berkembang menjadi dongeng
(Abdul Haris Booegies)

Tidak ada rasa syukur saat bahagia
(Abdul Haris Booegies)

Kesepian acap melahirkan gagasan eksentrik
(Abdul Haris Booegies)

Perdamaian itu dibatasi waktu
(Abdul Haris Booegies)

Perdamaian adalah sumbu menuju perang
(Abdul Haris Booegies)

Di akhir perang, budaya baru lahir
(Abdul Haris Booegies)

"Dunia tanpa perang" hanya ilusi yang diekspor negara besar ke negara-negara kecil
(Abdul Haris Booegies)

Kepuasan disusun dari tindakan-tindakan kecil
(Abdul Haris Booegies)

Kalau tak ada kemenangan, tidak ada cerita
(Abdul Haris Booegies)

Piala para juara ialah berlatih siang-malam
(Abdul Haris Booegies)

Keandalan terbesar manusia ialah membaca
(Abdul Haris Booegies)

Cinta selalu mengajarkan rindu
(Abdul Haris Booegies)

Lebih baik takut gagal daripada takut sukses
(Abdul Haris Booegies)

Medali petarung sejati ialah semangat
(Abdul Haris Booegies)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People