Jumat, 10 Desember 2021

Profesor Iapim 8086


Profesor Iapim 8086
Oleh Abdul Haris Booegies


     Kebahagiaan senantiasa terasa pendek.  Durasinya dapat dihitung dalam rangkuman jam.  Kendati temponya minim, namun, giangnya tiada terbatas.  Manusia merasa bahagia berkat cita-cita tercapai.  Impian menjelma kenyataan.  Kebahagiaan pun mewarnai rutinitas hidup.  Terkadang, kebahagiaan melampaui cakrawala, bergemuruh melintas bintang-gemintang.
     Pada Kamis, 9 Desember 2021, Lukman Sanusi, Awaluddin Mustafa, Andi Arman bersama Andi Asri Lolo berkumpul di Auditorium UIN Alauddin, Romang Polong.  Mereka mewakili Ikatan Alumni Pesantren IMMIM (Iapim) dari Angkatan 1980-1986.  Keempatnya berusaha tampil gagah, walau goyah dipreteli usia.  Ini momen bahagia.  Wahyuddin Naro, personel Iapim 8086 dikukuhkan sebagai mahaguru.
     Kala berdenging kabar besar bahwa Wahyuddin Naro tertoreh sebagai profesor, sontak Iapim 8086 bersorak dalam kegembiraan.  Semua berada di puncak kebahagiaan.  Iapim 8086 seolah memanjat tangga di kekelaman malam.  Menulis di permukaan rembulan sepasang kata: "kami bisa".
     Bertahun-tahun Iapim 8086 yang berjumlah 78 awak, gigit jari.  Angkatan 86 yang dulu sakti, berubah sakit.  Musababnya, tidak punya mahaguru.
     Selama beberapa tahun, Iapim 8086 berada dalam penantian di tengah kehampaan.  Angkatan ini tak kunjung memiliki profesor.  Padahal, sebelum memasuki tarikh 2000, Iapim 8086 tertoreh sebagai angkatan "terbesar dan terbaik".  Ketiadaan guru besar membuat Iapim 8086 melupakan niat untuk mengubah perspektif dunia secara fundamental.  Angkatan ini dianggap rongsokan gara-gara tidak andal menawarkan kepastian.  Bahkan, mirip kakek kena stroke yang hendak menawarkan konsepsi kemajuan peradaban.
     Mendadak, muncul informasi di akhir Oktober 2021.  Wahyuddin Naro mencetak prestasi gemilang.  Ia ditahbiskan sebagai profesor.  Inilah guru besar pertama di Iapim 8086.  Ini pula momen mengampanyekan bila santri merupakan "berkah bagi dunia".
     Saya mengenal Wahyuddin Naro sebagai sesama karateka Black Panther di unit IMMIM.  Ia asisten khusus senpai Indra Jaya.  Tugasnya kala itu mempererat silaturrahim dengan seorang mitra di Maros.
     Di era transformasi digital ini, Wahyuddin Naro menjadi energi baru untuk mengerek prestasi Iapim 8086.  Struktur magma bergelora setelah membeku.  Kini, terasa ada pergerakan skala besar di tubuh Iapim 8086.  Inilah pelajaran hidup, jangan pernah menyerah.
     Ketika pesimisme membekap, selalu ada seonggok asa.  Jangan gugur harapan.  Jangan patah semangat.  Kenanglah spirit John Rambo di First Blood.
     Rambo diburu 200 pasukan.  Ia akhirnya terjebak di bekas tambang di lereng gunung sekitar kota Hope.  Mantan tentara elit di Perang Vietnam tersebut, tak sudi mati diberondong peluru secara sia-sia.  Ia membetulkan rute nasibnya dengan terus bergerak mencari jalan keluar.  Tidak peduli tikus-tikus berlomba menggigitnya, menghalangi mobilitasnya.
     Rambo mengubah takdirnya dengan terus bergerak.  Sebab, yakin ada sinar yang tersembunyi.  Semangat tak boleh padam supaya harapan terus membumbung.  Tanpa harapan, niscaya hidup tidak bakal menggapai kebahagiaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People