Mencabut Nyawa
Pencabut Nyawa
Puisi Abdul haris Booegies
Terdengar ketuk
Dari balik pintu
Sesosok algojo maut bertandang
Mulutnya berseru
Hari ini
Nyawamu tereliminasi
Kedaluarsa di bumi
Adakah permintaan terakhirmu?
Cabut nyawaku perlahan
Seperti arus sungai
Di musim kemarau
Kau insan luhur
Pasti dicabut perlahan
Seperti gerak bulan mengitari bumi
Adakah permintaan terakhirmu?
Tuturkan padaku
Cara mencabut nyawa
Kau lihat simpul tali yang menjalar di bawah
rambutku
Bila kau urai
Pasti nyawaku melesat melayang
Ikatan itu ingin kubuka
Saya hendak melihat sukmamu
Pasti kukabarkan padamu
Wujudnya yang indah
Kau berbicara di luar prosedur hukum
Wahai sang pencabut nyawa
Itulah permintaan terakhirku
Melihat rohmu yang elok
Kau sudah mencabut nyawa
Separuh penduduk bumi
Kau puas melihat roh mereka
Kau yakin dengan permintaan terakhirmu?
Positif!
Ini kunci ikatan di ubun-ubunku
Kini saya tarik rohmu
Ini dia rohmu
Kau bisa melihatnya?
Astaga
Kau mati
Kau datang untuk mencabut nyawaku
Di tanganku
Nyawamu justru terenggut
Siapa bakal mencabut nyawaku sekarang?
Karunrung, Rabu, 7 Mei 2014. Pukul 13.17-13.45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar