Jumat, 14 September 2012

Innocence of Muslims







Innocence of Muslims
Oleh Abdul Haris Booegies

      Nabi Muhammad kembali dilecehkan oleh gerakan Zionis serta Kristen. Berkali-kali umat Islam dipojokkan dan dihina. Saat melakukan perlawanan, maka, kaum Muslim dituding teroris. Detasemen Iblis (FBI dan CIA) kemudian memorak-porandakan para pejuang Islam. Mereka ditembaki bak binatang jalang.
      Di sisi lain, didengungkan toleransi. Tatkala umat Islam bersusah-payah membangun toleransi, pasti pihak di luar Islam mengkhianatinya. Zionis dan para penyembah berhala merusak toleransi. Sebagai contoh, Kompas. Harian Katolik ini sangat doyan menistai Islam. Tulisan bernada memojokkan Islam dimuat. Ketika tulisan tersebut hendak ditanggapi, Kompas mustahil memuatnya.
      Pastor Terry D Jones menggagas Hari Membakar al-Qur’an Sedunia (International burn a Koran Day) pada 11 September 2010. Aksi ini disponsori Gereja Florida. Pihak Kristen juga membuat film yang menghina Islam. Theo van Gogh, contohnya. Produser film asal
     Belanda itu membuat film Submission yang menghina Islam. Ia lantas dibunuh pejuang Islam Mohammed Bouyeri pada 2 November 2004. Pada Februari 2006, surat kabar Denmark Jyllands-Posten menerbitkan 12 karikatur tentang Nabi Muhammad. Pelecehan koran tersebut memicu kerusuhan di negara-negara Islam.
      Begitu banyak orang Yahudi serta Kristen yang sangat benci kepada Nabi Muhammad. Mereka menuduhnya pedofilia (orientasi seks pada anak prapuber). Hal itu terkait pernikahan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah yang berumur 11 tahun.
      Dewasa ini, Presiden Perancis Francois Hollande hidup tanpa ikatan perkawinan dengan Valerie Trierweiler. Hollande tidak didemo berbuat zinah. Sebab, hidup serumah adalah tradisi luhur Barat.
      Di masa Nabi Muhammad, kawin dengan anak usia di atas 10 tahun adalah budaya. Andai perbuatan tersebut salah, tentu Nabi Muhammad didemo oleh Abu Jahal dan Abu Lahab bersama para preman Mekkah. Komunitas Yahudi di Medinah di zaman itu saja, tak pernah mempersoalkan perkawinan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah. Di dekade ini, berandalan non-Islam yang kehabisan amunisi, akhirnya melecehkan Nabi Muhammad sebagai pedofilia.
      Benci, dengki serta dendam terhadap Nabi Muhammad telah menjalar ke sumsum umat non-Islam. Akhirnya, umat Islam yang minoritas di suatu negara atau daerah, mengalami tekanan.
      Di Burma, umat Islam minoritas. Hasilnya, mereka diusir dan dibakar. Kala Lady Gaga ditolak oleh Front Pembela Islam di Jakarta, Bali justru bersedia menjadi tempat konser penyanyi Amerika tersebut.
Kaum Muslim berusaha meminimaslisasi aksi seronok Lady Gaga di wilayah Indonesia. Sedangkan di pojok lain, ada daerah yang menawarkan diri sebagai tuan rumah.
      Toleransi macam apa sebenarnya yang berkecamuk di benak mereka. Soalnya, selalu digembar-gemborkan kalau toleransi adalah saling menghargai. Sementara dari Amerika senantiasa dihembuskan pluralisme. Ketika Islam dihina serta membela diri, sontak Amerika memberangusnya sebagai teroris. Pluralisme bagi masyarakat Barat tiada lain pluralisme sesama penyembah berhala. Islam bukan bagian dari pluralisme. Sebab, Islam satu-satunya agama di dunia yang tidak menyembah patung.
      Kini, muncul Innocence of Muslims. Film ini dipromosikan oleh Kristen Koptik di Amerika. Nakoula Basseley Nakoula (Sam Bacile) sebagai sutradara merupakan warga Mesir beragama Kristen Koptik. Selain mengaku bernama Sam Bacile, ia dikenal pula sebagai Nicola Bacily, Robert Bacily, Erwin Salameh dan sejumlah identitas palsu lain.
      “Ini merupakan film politik. Amerika kehilangan banyak uang berikut tentara dalam perang Irak serta Afganistan. Kami sekarang bertempur melawan ideologi”, katanya congkak saat pejuang Islam Libya melampiaskan kemarahan pada Konsulat Amerika di Benghazi, Libya. Duta Besar Amerika untuk Libya, Christopher Stevens bersama tiga anggota kedutaan mati gara-gara serangan roket pada Selasa malam, 11 September 2012. Sebelumnya, di Mesir, pejuang Islam mendatangi Kedutaan Amerika di Kairo.
      “Islam adalah sebuah kanker”, umpat Nakoula yang berusia 55 tahun. Dalam Innocence of Muslims, Nakoula menvisualkan Nabi Muhammad sebagai penipu serta hidung belang. Konsultan film ini ialah Steve Klein, aktivis Kristen militan.
      Innocence of Muslims dibuat selama tiga bulan pada musim panas 2011. 59 aktor dan sekitar 45 kru berada di balik pembuatan film ini. Sekitar 5 juta dollar AS (Rp 47,9 miliar) dana dihabiskan untuk pembuatan film amatir ini. Nakoula mengaku dibiayai 100 donator Yahudi.
      Ketika diputar di bioskop-bioskop Hollywood di awal 2012, penonton tidak ada. Situs video YouTube milik Google lalu mengeksposnya.
      Serangan kepada Islam dari Yahudi serta Kristen tidak boleh didiamkan atas nama toleransi dan pluralisme. Umat Islam wajib bangkit melakukan perlawanan setimpal.
      “Kalau kamu berjuang melawan gerombolan kafir (dalam perang jihad). Pancung lehernya! Kalau kamu bisa menaklukkannya, maka, tawan mereka! Ikat dengan erat! Usai perang, kamu boleh membebaskan atau menerima tebusan. (Bertindaklah demikian terhadap golongan kafir yang ceroboh) agar di akhir perang jihad tiada lagi bibit perkara yang timbul. Andai Allah menghendaki, niscaya Ia sendiri membalas kejahatan mereka. Allah hendak menguji kesabaran di antara kalian dalam menentang cecunguk kafir (yang menistaimu). Orang yang mati syahid di perang jihad. Allah tidak menyia-nyiakan perbuatan mereka!” (Surah Muhammad: 4).














 



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People