Minggu, 07 November 2021

Jadwal dan Model Shalat


Jadwal dan Model Shalat
Oleh Abdul Haris Booegies


     Shalat merupakan ibadah esensial umat Islam.  Komunikasi transendental ini wajib dilaksanakan.  Sehat atau sakit, kaum Muslim tetap mutlak menunaikan shalat.
     Kedudukan shalat menempati posisi utama.  Begitu pentingnya sampai Maharasul Muhammad diundang khusus ke pucuk langit ketujuh untuk menerima shalat fardu.  Dalam episode Isra Miraj, Allah menitahkan umat Islam untuk shalat lima waktu.
     Acap terdengar bahwa Rasulullah bersua Nabi Musa di langit keenam usai menerima perintah shalat.  Ia kemudian menyuruh Maharasul Muhammad untuk kembali ke Arasy.  Sebab, jumlah shalat yang diwajibkan mencapai 50 kali sehari-semalam.  Kaum Muslim pasti tak mampu menjalankannya.
     Dari mana hikayat gombal ini?  Ada tiga aspek yang perlu dikoreksi terkait dongeng ini.
     Pertama, begitu berani Nabi Musa menyuruh Rasulullah balik lagi ke Tuhannya.  Tidak masuk di akal pembawa risalah rahmatan lil alamin diperintah oleh Nabi Musa yang hanya pemimpin bani Israil.  Ibarat kata, menteri menyuruh presiden.  Sebuah riwayat menukilkan bahwa Nabi Musa justru berhasrat jadi pengikut Maharasul Muhammad.
     Kedua, dari mana Nabi Musa tahu kondisi umat Islam tak sanggup menerapkan shalat 50 kali sehari-semalam.  Durasi waktu antara Rasulullah dengan Nabi Musa merentang 26 abad.  Keadaan bani Israil di Palestina berbeda dengan kaum Muslim di Mekah.
     Ketiga, siapa yang lebih paham umat Islam?  Allah atau Nabi Musa!  Mustahil Allah memerintahkan shalat bila repot dijalankan oleh kaum Muslim.  "Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya" (al-Baqarah: 286).
     Siapa akar asal narasi sesat bahwa perintah shalat awalnya berjumlah 50 kali sehari-semalam?  Siapa penggagas informasi yang tak akurat secara faktual tersebut?  Ini tiada lain kisah Israiliyat.  Kawanan Yahudi sengaja menyusupkan ke saga Isra Miraj supaya umat Islam berterima kasih kepada Musa al-Qawiyyu, nabi Yahudi.  Mereka berkehendak bahwa shalat lima kali merupakan usul Nabi Musa.
     Cerita Israiliyat perihal shalat 50 kali merupakan gangguan awal terhadap shalat lima waktu.  Elemen jahat terus dilancarkan guna mengusik shalat.  Gerombolan anti-Islam menanamkan ingatan palsu (false memories) bahwa shalat tidak memiliki doktrin orisinal.
     30 tahun silam, muncul isu jika berwudhu saat subuh bisa memantik rematik.  Sampai kini, tak pernah terdengar ada rumah sakit yang merawat penderita rematik gara-gara berwudhu pada subuh.
     Dalam lima tahun belakangan ini, sering terdengar unek-unek ekstrem.  Kapan waktu shalat serta bagaimana bentuk shalat?  Soalnya, tidak ada teks al-Qur'an dan naskah Hadis mengenai jadwal serta model shalat.
      Pelaku pertama shalat adalah Maharasul Muhammad.  Tatkala sang Nabi shalat, maka, seluruh sahabat memperhatikan.  "Shalatlah kalian sebagaimana shalatku".
     Kaidah serupa berlaku untuk waktu shalat.  Rasulullah atas bimbingan Jibril menetapkan jadwal.  Ini termasuk Hadis berupa perbuatan atau perilaku yang dinamakan sunnah fi'liyah.
     Shalat fardu lantas menyebar ke Medinah.  Duta besar Islam pertama yang ditunjuk yakni Mush'ab bin Umair, mantan cowok idola Mekah yang membuat cewek-cewek meleleh.  Di Yatsrib, Barra bin Azib menyangka Mush'ab yang tampan berasal dari Surga.  Maharasul Muhammad sempat memuji keindahan rambut Mush'ab.  Pemuda keren yang mirip matanya dengan Rasulullah ini merupakan keturunan Abdi Dar, klan pemegang panji perang Quraisy.
     Di Yatsrib, Mush'ab bergelar as-Safir al-Muqri (pengelana yang membacakan al-Qur'an).  Selama di Yatsrib, ia imam shalat bagi puak Aus dan Khazraj yang bertikai.
     Utusan dari negeri lain maupun wakil Islam yang ditempatkan di suatu wilayah, lalu menularkan tata cara shalat ala Maharasul Muhammad.  Penyebaran shalat tak putus sejak periode Mekah, Medinah serta kawasan-kawasan baru Islam.  Sumbernya jelas, terang-benderang dari Rasulullah.
     Ini memaparkan bahwa ragam shalat sekarang persis yang dipraktikkan Maharasul Muhammad.  Nama shalat (Shubuh, Zhuhur, Ashar, Magrib dan Isya), anatomi shalat sekaligus tabel pelaksanaan shalat selaras yang dianjurkan Rasulullah.
     Kalau ada yang shalat dengan cara bersedekap di leher, itu cuma secuil kasus.  Muskil mempengaruhi wujud asli shalat secara mondial.  Terkadang ada pula yang bersedekap di pinggang.  Serupa orang yang ingin menghunus senjata tajam.  Ini sekedar kasus lokal di persada tertentu.
     Andai pola shalat dinilai keliru, niscaya menimbulkan kerusakan organ tubuh serta penyakit.  Penelitian justru membuktikan bila gerakan shalat meningkatkan sirkulasi darah.  Melancarkan aliran darah ke otak.  Menyehatkan jantung.  Shalat juga baik untuk sistem pencernaan dan ginjal.  Selain itu, melenturkan mobilitas persendian.  Shalat berperan pula sebagai terapi psikologis yang mengatur mental agar tetap prima.  Shalat malahan diyakini meningkatkan kecerdasan.
     Maharasul Muhammad bersabda: "Di Akhirat, ihwal pertama yang ditimbang dari pahala perbuatan manusia yaitu shalat".  Hadis ini menandaskan bahwa shalat dewasa ini sama dengan shalat 14 abad lampau.  Shalat terpelihara dari kesalahan serta cacat.  Mustahil meminta tanggung jawab kepada orang yang salah aplikasi shalat karena terputus panduannya dari Rasulullah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People