Penumpang Gelap Gerbong 8086
Oleh Abdul Haris Booegies
Juli 1980 merupakan momen besar di Pesantren IMMIM. Di bulan tersebut, kami berjumlah 155 santri baru resmi masuk kampus. Semua gembira berkat melakoni hidup baru sebagai kandidat ulama intelek. Kami bertekad meraih kecerdasan seperti Albert Einstein, bukan intelektualitas abstrak. Santri-santri tergiur berotak Jerman berhati Mekah.
Dua pekan di pesantren, kami pun libur Ramadan. Seluruh santri bahagia karena berkesempatan pulang ke rumah, kembali ke kampung.
Saat balik lagi ke pesantren pasca Idul Fitri, kami seolah punya energi baru. Kami andal menyiapkan konsentrasi, fisik serta mental. Ini untuk mewaspadai laju mobilitas yang berpotensi melemahkan. Sebab, Pesantren IMMIM di tarikh 1980 laksana kereta dengan 400 penumpang. Kami harus kuat untuk menempuh durasi waktu selama enam tahun. Siapa yang perkasa, tak cengeng di tengah jalan, niscaya selamat sampai tujuan.
Dari enam wagon kereta, terlihat gerbong 8086 paling tambun. Memuat 155 penumpang dengan serba-serbi talenta. Beberapa bulan setelah menempuh perjalanan waktu, satu demi satu penumpang gerbong 8086, terjengkang. Mereka sirna oleh proses seleksi dinamika santri dari tahun ke tahun. Sebagian terdepak secara terpaksa karena tidak selaras dengan aturan pesantren.
Pada Kamis, 24 April 1986, gerbong dengan nomor 8086, tiba di stasiun akhir. Kini, kami berada pada level tertinggi dengan predikat alumni pesantren. Penumpang yang sukses finis mencapai 78 santri. Sisanya 77 murid murtad terhapus dari tapak-tapak historis Pesantren IMMIM. Nama mereka tak akan pernah masuk dalam catatan sejarah! Tidak akan! Kecuali sebagai penggembira alias tim sorak atau tim hore seperti di grup-grup Whatsapp.
Ini daftar 78 anggota Iapim 8086. Nama disusun berdasar alfabetis. Jika ada yang mengaku Iapim 8086 diluar lis ini, maka, bisa dipastikan mereka penumpang gelap. Itu cuma gerombolan gadungan alias alumni palsu atau alumni jadi-jadian!
IPA 8086
Abdul Haris Booegies
Abidin Husain
Agus Ramadan
Agus Salim
Ahmad Afifi
Ahmad Hidayat
Ahmad Natser
Ahmad Ridha
Andi Arman
Andi Asri Lolo
Andi Fauzih Rahman
Andi Martan Aries
Andi Syamsir Patunru
Ansyarif
Arfandi Dulhaji
Armansyah
As'ad Ismail
Atmal Ariadi Djaenal
Armin Mustamin Topotiri
Burhan Hamid
Hesdy Wahyuddin (Oge)
Ikbal Said
Khuzaifah BM
Muaz Yahya
Muhammad Ilham Suang
Muhammad Thantawi
Muhammad Yunus
Muhammad Zaenal Hasyim
Ridwan
Rusman
Sabri Rata
Saifuddin Ahmad
Saiful Latief
Shalahuddin Ahmad
Suharkimin
Syafaruddin
Tahir Mana
Wahyu Muhammad
IPS 8086
Abdul Aziz Yusuf
Abdul Hafid (Havid de Berru)
Abdul Malik
Abdul Muiz Muin
Abdul Muqit
Abdul Rahman Abu
Agus Adnan
Agus Ambo
Ahbaruddin
Ahmad Kuri Kilat
Ali Yusuf
Ambo Siknun
Andi Muhammad Yusuf
Awaluddin HK
Awaluddin Mustafa
Chalid Lageranna
Daswar M Rewo
Fuad Mahfud Azuz
Hamid Seltit
Imam Setiawan
Irsyad Dahri
Irwan Thahir Manggala
Iskandar
Lukman Sanusi
Muhammad
Muhammad Akbar Samad
Muhammad Arfah
Muhammad Takdir
Muhammad Zubair Andy
Mutalib Besan
Sahabuddin
Saifullah Nurdin
Sirajuddin Omsa
Wahyuddin Naro