Sabtu, 15 Maret 2025

Nama Misterius

 

 

Nama Misterius
Oleh Abdul Haris Booegies


     Nama merupakan identitas diri yang wajib ada bagi orang.  Tanpa memiliki nama, seseorang bakal repot berinteraksi.  Terjadi kekakuan dalam komunikasi akibat tiada identifikasi.
     Nama punya banyak fungsi, termasuk agama dan geolokasi.  Dari nama, kita bisa tahu orang ini Muslim atau bukan.  Sebagai umpama, orang bernama Muhammad atau Ahmad tentu bisa dipastikan ia Muslim.
     Orang bernama Mustari, Ambo Upe, Ambo Tuwo atau Isakka menunjukkan mereka beretnis Bugis.  Sementara orang yang bernama John atau Kelly biasanya berambut pirang bermata biru.  Dari nama, mereka bisa dilacak lewat geolokasi.  Semutakhir apa pun budaya Bugis, kita muskil menemukan mereka menggunakan nama Apache, Cherokee, Mohawk, Mohican atau Sioux.  Ini nama Indian yang berlokasi di benua Amerika.
     Banyak yang tidak menyangka bahwa dalam sejarah Islam, ada nama jadi-jadian.  Sialnya, nama ini menyasar ke tafsir al-Qur'an.  Penceramah doyan mengumandangkan nama-nama misterius ini untuk memperkaya narasinya.
     Nama pertama yang sering muncul yakni "Hawa" atau nyonya Nabi Adam.  Tiada satu pun Hadis berstatus shahih yang pernah menukil nama ini.  Ini nama palsu!  Siapa yang memasukkannya ke sejarah Islam?  Siapa yang mengintegrasikan nama ini ke tafsir?
     Nama kedua yang mengotori tafsir yaitu "Zulaikha", ibu angkat Nabi Yusuf al-Karim.  Bila mendengar surah Yusuf, tentu terbayang wanita molek yang hendak mencicipi daun muda.
     Persepsi kita terbentuk bahwa perempuan yang merindukan Nabi Yusuf adalah wanita seksi nan anggun.  Ia istri pembesar.  Tinggal di istana dengan ratusan dayang.
     Siapa sangka, Zulaikha adalah nama gadungan.  Sampai sekarang, nama ibu angkat Nabi Yusuf tersebut belum terdeteksi.  Belum ada prasasti dari Piramida yang menyodorkan nama asli cewek glamor ini.
     Nama ketiga yang merupakan polusi dalam tafsir ialah "Ratu Balqis" alias "Bilqis".  Tiada satu pun Hadis berderajat shahih yang menunjukkan jika Ratu Saba bernama Balqis.
     Dari mana nama siluman ini?  Patut diduga ini bersumber dari cerita Israiliyat yang sarat dusta.  Ulama-ulama klasik yang belum dilengkapi smartphone akhirnya memasukkannya ke kitab-kitab karyanya, termasuk tafsir.
     Dua nama yang juga sering terdengar yakni "Qabil" dan "Habil".  Dalam buku-buku tafsir serta sejarah para nabi, nama Qabil maupun Habil senantiasa muncul.  Padahal, tidak ada satu pun referensi dari Maharasul Muhammad bahwa dua putra Nabi Adam bernama Qabil dan Habil.
     Dari mana semua nama sesat ini?  Boleh jadi ini bersumber dari teks keagamaan Yahudi serta lembaran Biblikal.


Urus Keluargamu



 

Urus Keluargamu
Oleh Abdul Haris Booegies


"Why don't you take care of your own family?"
     Apa hikmah Abu Thalib tetap kafir sampai akhir hayat?  Kalau saja Abu Thalib masuk Islam, niscaya tiada lagi pelindung Maharasul Muhammad.  Sebab, bukan cuma Rasululllah yang diserang preman-preman Mekah.  Abu Thalib pasti ikut diteror siang-malam oleh mafia Quraisy.
     Majusi modern yang membajak idiom-idiom Islam berpendirian bahwa Abu Thalib itu Muslim.  Ia bersyahadat tatkala sakratulmaut.  Mulutnya komat-kamit.  Siapa yang mendengarnya?  Di momen itu, Maharasul Muhammad yang paling dekat dengan pamannya.
     Ketika Abu Thalib mangkat, Ali bin Abi Thalib tidak memperoleh warisan.  Pasalnya, Muslim dilarang menerima warisan dari orangtua kafir.
     Di suatu kesempatan di Medinah, Maharasul Muhammad duduk bersama Hamzah.
     "Apa pertolonganmu untuk Abu Thalib yang mati-matian mendukungmu?"
     "Ia ada di pinggir Neraka.  Api hanya membakar telapak kaki sampai tumitnya".

"Why don't you take care of your own family?"
     Kelak, di satu masa, orang juga bakal mempersoalkan putra Nabi Nuh yang mati tenggelam.  Di tengah gelombang sebesar gunung, Nabi Nuh menyaksikan buah hatinya ditelan laut.
     Orang-orang keblinger yang tidak paham hikmah kisah samawi ini, akan menggugatnya.  Mengapa ada kematian yang begitu kejam di depan mata Nabi Nuh.
     Warga pelangi makin hari kian menampakkan taring kekuasaan.  Ini tentu akan membuat mereka memperdebatkan istri Nabi Luth.  Mengapa ia mati secara tidak terhormat?  Padahal, ia cuma membantu kawanan LGBT untuk bersenang-senang.

"Why don't you take care of your own family?"
     Di Unfaithful (2002), terjadi cekcok antara Edward Sumner (Richard Gere) dengan Charlie (Erik Per Sullivan).  Tidak sudi ditegur, Charlie pun dengan lantang memekik; "why don't you take care of your own family?"
     Ini membuat Edward terpana.  Ia tercenung.  Ada apa dengan istrinya?  Rupanya, Charlie sempat memergoki Connie Sumner (Diane Lane) bercumbu mesra dengan Paul Martel (Olivier Martinez).
     Apakah jika Abu Thalib mualaf, maka, seluruh keturunanmu Muslim sampai Kiamat?  Tidak ada yang murtad.  Apakah bila mempersoalkan anak Nabi Nuh, maka, putra-putrimu tidak ada yang durhaka?  Apakah kalau kau meratapi  istri Nabi Luth, maka, binimu bisa menjaga kehormatan?  Bagaimana jika ia serupa Connie?  Rela ditumbuk-tumbuk pria idaman lain.
     Urus saja keluargamu supaya tidak terpelanting ke jurang Neraka.  Tak usah mengurus beban sejarah.  Tak perlu mencampuri yang sesungguhnya bukan masalahmu.  Memangnya kau siapa!  Urus dirimu!  "Why don't you take care of your own family?"


Amazing People