Menjelang nyawa dicabut, terdengar suara gaduh. “Ikutlah dengan kami” atau “kau milikku”. Suasana inilah yang membuat orang sekarat terpana
dan bingung. Dalam hitungan detik
sebelum nyawa diambil, sayup-sayup terdengar azan entah dari mana. Ketika sehat, azan disepelekan seperti
pengemis yang diremehkan. Kini, azan ingin
disambut dengan shalat paling khusyuk.
Apa daya, nyawa mulai ditarik keluar.
Pintu tobat sudah digembok dari segala penjuru. Air mata setetes pun meleleh.
(Pernah melihat atau mendengar orang yang mengalami sakratul
maut begitu? Kamu berikutnya!)
Abdul Haris Booegies
Tidak ada komentar:
Posting Komentar