سبحنك لا علم لنا الا ما علمتنا انك انت العليم الحكيم
"Mahasuci Engkau, ya Allah.
Tiada ilmu pada diri kami selain yang Engkau ajarkan.
Engkau Mahaberpengetahuan. Pemilik Hikmah nan Bijaksana"
(al-Baqarah: 32)
Mengapa orang mencela Allah
atau al-Qur’an? Satu dari beberapa
alasan ialah “anggapan sama”. Mereka
berkeyakinan bahwa tuhan serta kitab sucinya sama dengan milik umat Islam. Anggapan ini keliru karena Tuhan yang
disembah kaum Muslim sama dengan Tuhan yang disembah Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan
Nabi Isa. Umat Islam tidak menyembah apa
yang disembah oleh pengikut Nabi Ibrahim, Nabi Musa serta Nabi Isa, tetapi,
yang disembah oleh Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa! Tak kalah pentingnya yakni Zat Tuhan. Kalau tuhan dideskripsikan berwujud manusia, berarti
alamat buruk bagi pemujanya. Sebab,
menimbulkan aneka pertanyaan. Contohnya,
tuhan ternyata bisa menangis, haus serta mencuri ayam.
Ihwal “anggapan sama” juga
disematkan pada al-Qur’an. Mereka
mengira bahwa al-Qur’an sekedar kumpulan dongeng sebagaimana kitab
sucinya. Bila Anda menginterogasi
al-Qur’an seputar galaksi, maka, al-Qur’an punya alibi yang selaras dengan dinamika
astronomi. Bandingkan dengan kitab suci
lain yang penuh kontradiksi. Hingga,
menjadi ajaran berbahaya bagi manusia.
Di
bawah ini tercantum beberapa video dan foto yang beredar di media sosial. Jika Anda insan beriman, pasti kita sepakat
bahwa setan pun tidak berani melakukan penghinaan sekeji itu. Tentu saja, penghinaan tersebut wajib dibalas
secara setimpal.
o0o
o0o
Kucing tidak berani menginjak al-Qur’an, namun, dua wanita ini bangga menginjak al-Qur’an
Sebagian video serta foto tidak dicantumkan sumbernya karena memiliki
banyak sumber. Tidak diketahui yang mana
sumber asli atau pertama. Disamping itu,
sumber yang menjadi rujukan terkadang sudah dihapus. Daripada berdebat, lebih baik cari saja di
media sosial, YouTube atau Google.
Menjelang nyawa dicabut, terdengar suara gaduh. “Ikutlah dengan kami” atau “kau milikku”. Suasana inilah yang membuat orang sekarat terpana
dan bingung. Dalam hitungan detik
sebelum nyawa diambil, sayup-sayup terdengar azan entah dari mana. Ketika sehat, azan disepelekan seperti
pengemis yang diremehkan. Kini, azan ingin
disambut dengan shalat paling khusyuk.
Apa daya, nyawa mulai ditarik keluar.
Pintu tobat sudah digembok dari segala penjuru. Air mata setetes pun meleleh.
(Pernah melihat atau mendengar orang yang mengalami sakratul
maut begitu? Kamu berikutnya!)