Senin, 29 Juli 2013

Terjemah Surah al-Hadid versi Abdul Haris Booegies


57. Al-Hadid
(Besi)
Dengan Nama Allah, Pemilik Kasih Sayang yang Mahapemurah

1.  Segenap yang di langit dan di bumi.  Mengucap puja-puji kepada Allah.  Ia Mahaperkasa Maha Bijaksana.
2.  Ia penguasa langit serta bumi.  Menghidupkan dan mematikan.  Ia Mahakuasa atas segala sesuatu.
3.  Ia yang Awal serta Akhir.  Ia Zahir dan Batin.  Ia mengerti segala sesuatu.
[Zahir atau lahiriah (tampak) menunjukkan wujud kebesaran Allah yang terpantau pandangan mata. Sebagai contoh, keserasian alam raya. Benda langit yang melaju pada garis edarnya tidak pernah melenceng. Jika ada yang keluar orbit, pasti terjadi tabrakan beruntun yang memicu keruntuhan galaksi]
4.  Ia menciptakan langit serta bumi dalam enam periode.  Ia kemudian bersemayam di Arasy.  Ia paham yang masuk ke bumi atau keluar.  Ia tahu yang diturunkan dari langit dan apa yang naik.  Ia tetap bersamamu di mana saja berada.  Allah melihat jelas yang kalian kerjakan.
[1. Masuk ke bumi = jasad orang mati serta alat pertambangan.
2. Keluar dari bumi = bibit yang tumbuh, lahar dan pancuran air.
3. Diturunkan dari langit = hujan serta malaikat.
4. Naik ke langit = amal hamba, uap dan astronaut]
5.  Ia pemilik langit serta bumi.  Kepada Allah dikembalikan seluruh urusan.
6.  Ia membolak-balik malam ke siang.  Siang ke malam.  Ia tahu segala rahasia di sanubari.
7.  Berimanlah kepada Allah dan RasulNya.  Infakkan sebagian hartamu karena Allah membuatmu memilikinya.  Insan saleh di antara kalian yang menafkahkan harta di jalan Allah.  Mereka memperoleh pahala besar.
[Ayat ini berkorelasi dengan Perang Usrah, Perang Tabuk]
8.  Apa alasanmu tidak beriman kepada Allah?  Padahal, Rasul (Nabi Muhammad) menyeru agar beriman kepada Tuhanmu.  Allah telah mengambil janji setiamu kalau kalian betul manusia beriman.
[Sebelum lahir, semua orang meneken nota kesepakatan untuk beriman kepada Allah. Bayi baru lahir menangis-menjerit karena ia menyadari kalau memikul amanah ternyata sukar]
9.  Ia mewahyukan kepada hambaNya (Nabi Muhammad) ayat-ayat akurat (al-Qur’an).  Ia mengeluarkanmu dari kegelapan demi menyongsong cahaya nan benderang.  Allah Mahapenyayang lagi Mahapengasih terhadap kalian.
10.  Mengapa tidak menafkahkan hartamu di jalan Allah?  Padahal, langit serta bumi merupakan pusaka Allah.  Tidak sama di antara kalian.  Orang yang berinfak dan berperang sebelum penaklukan Mekkah.  Derajatnya lebih agung ketimbang orang yang berinfak serta berperang sesudah itu.  Allah menjanjikan balasan terbaik kepada kedua golongan.  Allah mendalam pengetahuanNya tentang perbuatan kalian.
[1. Dalam Perang Tabuk, Abu Bakar menyumbangkan hampir seluruh hartanya. Ayat ini diwahyukan sebagai pujian atas kedermawanan Abu Bakar ash-Shiddiq.
2. Umat Islam prapenaklukan Mekkah memperoleh kehormatan agung dari Allah. Sebab, hidup mereka bergelimang derita dan siksa dari musyrik Mekkah. Biarpun diterjang kesusahan, tetapi, mereka tetap tabah]
11.  Siapa mau memberikan pinjaman baik kepada Allah?    Kelak Allah melipat-gandakan pembayarannya.  Mereka pun memperoleh pahala berlimpah.
12.  Di Hari Kiamat kamu lihat insan saleh (lelaki maupun perempuan).  Terpancar cahaya di depan dan di sebelah kanannya.  Dituturkan kepadanya:  “Hari ini ada warta bahagia untukmu.  Kamu memperoleh Surga.  Di bawahnya mengalir beberapa sungai.  Kamu kekal di dalamnya.  Pencapaian itu merupakan untung besar”.
[Nabi Muhammad bersabda: “Kalian punya cahaya muka, cahaya tangan dan cahaya kaki di Hari Kiamat berkat wudu. Siapa yang mampu, seyogianya ia memanjangkan cahaya itu”]
13.  Di Hari Kiamat, kawanan munafik (laki-laki serta wanita) terantuk-antuk dalam kegelapan.  Mereka memohon kepada insan saleh: “Tunggu kami!  Biarkan kami mengambil sedikit cahayamu”.  Gerombolan munafik dihardik: “Kembalilah ke barisan belakang!  Cari cahaya di sana!”
     Kemudian dipancang tembok pemisah berpintu di antara kedua kubu.  Di bagian dalam ada rahmat.  Di luar cuma azab.
14.  Dari luar terdengar panggilan kawanan munafik. “Dulu di dunia kita saling bergaul”.  Insan saleh menjawab: “Betul!  Persoalannya, kalian mencelakakan diri sendiri.  Kalian menunggu kehancuran umat Islam.  Kalian ragu terhadap ajaran Islam.  Kalian terperdaya angan-angan kosong.  Lalu tiba kematian yang ditetapkan kepadamu.  Kalian dikibuli mengenai Allah oleh setan yang penipu sekali”.
15.  “Hari ini, tak diterima persembahan tebusanmu.  Tidak juga dari cecunguk kafir.  Kediamanmu di Neraka!  Di situ kalian tinggal!  Tempat tersebut sangat buruk sebagai tujuan kembali!”
[Pedosa ingin menyogok agar bebas dari siksa. Tebusannya sia-sia. Apalagi, ia tak punya lagi setitik harta atau kehormatan. Andai ia punya emas sebesar bumi. Tetap tidak diterima.  Neraka sudah lama merindukannya]
16.  Telah tiba momen bagi insan saleh.  Khusyuk mengingat Allah.  Kemudian menaati kebenaran (al-Qur’an) yang diwahyukan.  Jangan seperti orang sebelumnya (Yahudi dan Kristen) yang diberi Kitab.  Setelah melewati masa yang panjang.  Hatinya mengeras.  Banyak di antaranya yang fasik (ogah mematuhi Allah).
[Allah menegur kaum Muslim agar tidak menunda waktu untuk tekun beribadah. Mereka diimbau segera khusyuk mengingat Allah sembari mematuhi al-Qur’an. Ayat ini terkait dengan para sahabat yang tertawa-tawa sambil bercanda secara berlebihan]
17.  Camkan!  Allah menghidupkan bumi sesudah mati.  Sudah dijelaskan kepadamu bukti kebesaran Kami supaya kalian memikirkan.
[Menghidupkan bumi setelah mati ialah menyingkirkan panas dari planet biru ini. Ketika bumi sejuk, maka, tetumbuhan dan hewan-hewan ditebar]
18.  Pria serta perempuan yang bersedekah.  Memberikan pinjaman baik kepada Allah.  Pembayarannya dilipatgandakan.  Mereka meraup mega pahala.
19.  Orang yang beriman kepada Allah serta RasulNya.  Mereka golongan yang kukuh dalam kebenaran (ash-shiddiqin) serta saksi kebenaran yang rela mengorbankan jiwa (asy-syuhada) demi Tuhannya.  Mereka memperoleh pahala dan cahaya.  Sebaliknya, cecunguk kafir pendusta ayat-ayat Kami.  Mereka penghuni Neraka!
[1. Ash-shiddiqin lebih tinggi posisinya di Surga dibandingkan asy-syuhada.
2. Nabi Muhammad bersabda: “Manusia beriman di kalangan umatku tergolong syuhada”]
20.  Camkan!  Kehidupan dunia sekedar permainan, senda-gurau atau perhiasan.  Kalian saling berbangga.  Adu gesit memperbanyak harta serta keturunan.  Kehidupan dunia laksana hujan yang menumbuhkan tanaman.  Hingga, menakjubkan para petani.  Selepas itu, kalian melihatnya layu lalu menguning.  Akhirnya luruh mengering.  Di Akhirat, ada azab hebat (bagi pecinta kehidupan dunia).  Ada pula ampunan besar dan keridaan dari Allah (bagi orang yang mengutamakan Akhirat).  Kehidupan dunia sekedar kesenangan palsu.
[1. Manusia mutlak waspada karena kehidupan di dunia tiada lain permainan. Sebagaimana dipahami, permainan menggiring orang lalai terhadap kewajiban.
2. Berlomba memperkaya diri menjadi sumber iri hati. Padahal, hidup di dunia harus dioptimalkan sebagai jenjang untuk merengkuh kebahagiaan Akhirat]
21.  Berlombalah mengerjakan kebajikan demi ampunan Tuhanmu.  Kelak kalian memperoleh Surga seluas langit dan bumi.  Disediakan bagi orang yang beriman kepada Allah serta Rasul-rasulNya.  Begitulah karunia Allah.  Dilimpahkan kepada siapa Ia berkenan.  Allah punya karunia besar.
22.  Tiap musibah yang ditimpakan di bumi.  Ditimpakan pada dirimu.  Semua tertoreh dalam Kitab Lauh al-Mahfuz sebelum bencana Kami gelontorkan.  Masalah begitu cuma sepele bagi Allah.
23.  Kami beritahu itu supaya jangan berdukacita mengenai kesempatan yang luput dari genggamanmu.  Tidak pula bersukaria secara berlebihan dengan pemberian Tuhan.  Allah tak cinta orang sombong sembari membanggakan diri.
[Kegagalan memacu kesedihan. Kemudian memicu putus asa. Allah benci orang yang putus harapan gara-gara kegagalan. Allah juga tidak suka orang yang terlalu gembira. Sebab, menimbulkan rasa congkak yang membuatnya menepuk dada]
24.  Manusia bakhil (enggan menafkahkan harta di jalan Allah).  Lantas menyuruh orang lain berlaku kikir.  Ia dibalas siksa hina.  Siapa berpaling dari hukum Allah.  Ia kena bencana.  Allah Mahakaya serta Mahaterpuji.
25.  Kami utus Rasul-rasul dengan bukti terang.  Kami menurunkan bersama mereka Kitab Suci maupun neraca keadilan.  Alhasil, manusia bisa berlaku adil.
     Kami mengirim besi yang mengandung kekuatan andal.  Faedahnya banyak bagi manusia.  Allah hendak tahu.  Siapa membela agama Allah dan RasulNya, walau Allah tak terlihat.  Sungguh, Allah Mahakuat Mahaperkasa.

[Harun Yahya mendeskripsikan bahwa besi berasal dari bintang-bintang gigantik. Besi dihasilkan dalam inti bintang. Galaksi Bimasakti (Milky Way) tidak punya struktur untuk menghasilkan besi. Besi hanya bisa diproduksi pada bintang yang lebih besar dari matahari. Suhu bintang itu mencapai beberapa ratus juta derajat.
  Tatkala jumlah besi melebihi takaran, maka, bintang meledak. Letusan itu dinamakan supernova. Ledakan itu mengakibatkan kepingan-kepingan besi berhamburan di alam raya. Besi berwujud meteor yang berseliweran, bergerak lewat ruang hampa. Lalu mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa]
26.  Kami utus Nabi Nuh serta Nabi Ibrahim.  Kepada keturunan keduanya.  Kami anugerahkan kenabian dan Kitab Suci (Zabur serta Taurat).  Di antara anak-cucunya, ada yang menerima hidayah.  Sementara mayoritas tergolong fasik.
27.  Kami susul Rasul lain kepada mereka.  Kami utus pula Nabi Isa putra Maryam.  Kepadanya Kami beri Injil.  Kami tanamkan welas asih.  Dalam hati sesama pengikutnya.
     Mereka mempraktekkan kerahiban.  Padahal, Kami tidak menyuruhnya.  Mereka hanya diwajibkan mencari keridaan Allah.  Mereka justru memungkirinya.  Pahala Kami beri pada pihak mereka yang beriman kepada Nabi Muhammad.  Sebaliknya, banyak yang fasik.
[Rahbaniyyah alias hidup ala rahib berarti menafikan kelezatan duniawi. Mereka mengucilkan diri di biara dan emoh kawin. Pakaiannya dari bulu domba. Makan pun ala kadarnya. Mereka tak peduli dengan kehidupan luar yang sarat tantangan.
  Rahbaniyyah termasuk cikal tasawuf. Dengan demikian, tasawuf tidak berasal dari Islam. Simbol-simbol Islam dipakai komplotan pelakon sufi karena mereka membajaknya persis modus operandi teroris]
28.  Hai insan saleh! Bertakwalah kepada Allah.  Mantapkan iman kepada RasulNya (Nabi Muhammad).  Pasti Allah memberimu rahmatNya dua bagian.  Tuhan pun menganugerahkan cahaya sebagai penerang hidup di dunia maupun kala berjalan di Hari Kiamat.   Dosamu diampuni.  Allah Mahapengampun Mahapenyayang.
[Ayat ini ditujukan kepada sahabat Nabi Muhammad yang dulu beragama Kristen. Mereka memperoleh dua pahala. Pahala pertama karena percaya kepada Nabi Isa. Pahala kedua berkat beriman kepada Rasulullah]
29.  Ini diinformasikan supaya dipahami oleh ahl al-Kitab (Yahudi serta Kristen penentang Islam).  Mereka tak memperoleh secuil karunia jika tidak beriman kepada Nabi Muhammad.  Anugerah kenabian itu dalam naungan Allah.  Diberikan oleh Tuhan kepada siapa dikehendaki.  Allah punya karunia besar.
[Orang Yahudi marah karena Nabi Muhammad bukan keturunan Nabi Ishaq. Sejarah menukilkan bahwa Nabi Ishak berputra Nabi Yaqub. Nabi Yaqub inilah nenek moyang bangsa Yahudi. Nabi termashur dari kalangan Yahudi yakni Nabi Musa serta Nabi Isa. Muhammad sang Maharasul merupakan keturunan Nabi Ismail, kakak Nabi Ishaq. Nabi Ismail adalah nenek moyang bangsa Arab]

Keistimewaan
     Nabi Muhammad membaca Surah al-Hadid sebelum tidur.  Pasalnya, di situ ada ayat yang lebih utama ketimbang seribu ayat.  Ayat tersebut yakni: “Ia yang Awal serta Akhir.  Ia Zahir dan Batin.  Ia mengerti segala sesuatu”.















































































































































Amazing People