Senin, 07 Mei 2012

Segolene Royal, Calon Presiden Perancis nan Jelita




Menyongsong Pemilu Perancis 22 April 2007

Segolene Royal
Calon Presiden Perancis
nan Jelita
Oleh Abdul Haris Booegies
Peminat Kajian Perancis

     Di Amerika Serikat, nama Hillary Rodham Clinton tertoreh sebagai calon presiden yang tangguh. Sementara di Perancis berkibar Marie Segolene Royal yang cantik. Keduanya sama-sama cerdas, pantang menyerah dan sarat kontroversial.
     Peluang Royal menduduki singgasana Istana Kepresidenan Elysee di Paris, cukup cerah. Batu sandungan Royal tiada lain Nicolas Sarkozy yang sekokoh karang. Pemimpin Partai Uni Pergerakan Popular atau Union for a Popular Movement Party tersebut, merupakan lawan kuat. Apalagi, Sarko adalah man of action yang paham politik luar negeri serta ekonomi.
     Dosa Sarkozy yang bakal merintanginya menjadi presiden terjadi pada awal November 2005. Kala itu, ia mengecam berandalan pemantik keonaran yang mayoritas kaum imigran asal Afrika Utara sebagai sampah. Ejekan berbau rasis tersebut kian menimbulkan gempa ketika polisi menembakkan gas air mata ke arah sebuah masjid.
     Di masa kampanye, Royal mengusung gagasan perihal pendidikan dan kenakalan remaja. Program itu dianggap ihwal positif. Syahdan, masyarakat memperlihatkan dukungan terhadap Royal yang bersuara alto agak serak.
     Andai Royal ditahbiskan sebagai presiden, maka, mission sacree (misi suci) yang diembannya yaitu pengangguran. Ia mesti bekerja keras menghapus tingkat pengangguran anak muda. Di daerah pinggiran kota, tercatat pengangguran berjumlah 50 persen. Total angka pengangguran di Perancis mencapai 22 persen.
     Kelak, Royal mesti banting tulang meningkatkan kesempatan kerja untuk kaum muda. Peluang harus diberikan kepada mereka yang tak punya ijazah diploma. Apalagi, kelompok itu umumnya berasal dari keluarga imigran Afrika.

Hidup Serumah
     Royal lahir di Dakar, Senegal, pada 22 September 1953. Sebelum mencalonkan diri sebagai presiden, ia termaktub sebagai wanita dengan segudang prestasi.
     Royal merupakan presiden wilayah Poitou-Charentes. Ia juga anggota Dewan Nasional Perancis. Pada 16 November 2006, Partai Sosialis memilihnya sebagai kandidat presiden.
     Pemimpin Partai Sosialis Francois Hollande berargumentasi bahwa prospek perempuan sebagai kepala negara merupakan realitas politik yang penting. Hollande terlihat ulet mengampanyekan gagasan tersebut demi mensosialisasikan kemungkinan Perancis dipimpin wanita.
     Royal hidup tanpa ikatan pernikahan dengan Hollande. Di Perancis ada Pacte Civil de Solidarite (Perjanjian Solidaritas Sipil) yang mengesahkan hubungan antara dua orang dewasa. Kini, Royal dikaruniai empat putra-putri.
     Sisi buram kehidupan Royal ialah keterlibatan saudaranya dalam sabotase Rainbow Warrior, kapal Greenpeace. Letnan Gerard Royal turut merancang penenggelaman Rainbow Warrior pada 10 Juli 1985.

Protagonis Utama
     Di Perancis, pemilihan presiden dipilih oleh rakyat secara langsung untuk periode tujuh tahun. Rakyat merupakan pemegang kedaulatan tertinggi. Pemilihan presiden secara langsung dinilai oleh masyarakat Perancis memiliki bobot demokrasi. Hingga, hasil pemilu memperoleh legitimasi rakyat.
     Perancis beruntung berkat kesadaran politik warganya tergolong tinggi. Alhasil, mereka tak gampang silau oleh penampilan calon-calon presiden yang doyan tebar pesona.
     Mekanisme yang sekarang berlaku di Perancis merupakan prakarsa Presiden Charles de Gaulle pada 1962. Model pemilihan di awal era Republik Kelima itu, dirumuskan dalam Pasal 7 Konstitusi Perancis.
     Sebelum 1958, presiden dipilih oleh majelis. Di Perancis, posisi presiden meliputi perubahan parlemen. Kemudian menjabat panglima tertinggi angkatan bersenjata. Ia menggenggam pula kekuasaan pemerintah, kekuasaan publik maupun kekuasaan parlemen.
     Presiden Perancis pun punya hak menyelenggarakan pemilu legislatif. Sedangkan wewenang perdana menteri cuma sebatas topik kebijaksanaan serta penyelenggaraan pemerintahan negara.
     Di negeri Gallia, aspirasi politik rakyat dijamin negara berdasarkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia. Syahdan, lahir jargon demokrasi yang mendorong optimisme manajemen politik. Choquent des opinions, jaillissent la verite de la conscience de l’homme (segenap perbedaan pendapat bakal melahirkan kebenaran sejati yang berasal dari lubuk nurani manusia).
     Presiden Perancis yang dipilih pada first leg 22 April 2007 disusul putaran kedua 6 Mei 2007, memiliki banyak rintangan di masa pemerintahannya. Presiden terpilih, umpamanya, harus berjibaku mengangkat pamor ekonomi yang lesu. Lantas penerapan kuota pada kaum pendatang. Selain itu, agenda dalam negeri buat meningkatkan keamanan, juga menjadi prioritas. Program lain yang tak kalah pentingnya yakni memacu pengaruh Perancis dalam bidang politik sekaligus ekonomi di dunia internasional.
     Masa depan Perancis pasca-Chirac menuntut protagonis utama. Detak jantung Royal maupun Sarkozy kini terus terpompa. Seorang di antaranya akan menjadi numero une (nomor satu) di Elysee Palace.

Tuhan Tersenyum
     Royal yang didukung kelompok kiri untuk menggantikan Jacques Chirac, sesungguhnya merupakan anugerah bagi Perancis. Selama ini, Negeri Mode tersebut selalu dipimpin kaum Adam. “Ibarat bintang yang jatuh di negeri romantis” adalah tamsil atas kehadiran Royal di pentas politik.
     Pada 12 November 2006, Royal berseru: “Hanya saya yang bisa menang melawan kubu kanan. Saya mewakili perubahan besar yang dituntut rakyat. Seorang perempuan yang menjadi pemimpin bangsa merupakan suatu revolusi”.
     Di tangan Royal, seuntai harapan berona bak purnama. Sebagai wanita, ia jelas punya spirit yang unik.
     Di pundak Royal, agenda ekonomi wajib menjadi pusat perhatian. Pasalnya, perekonomian di masa 12 tahun pemerintahan Chirac dipandang gagal. Chirac yang berasal dari kubu konservatif, bertanggung jawab atas tingginya tingkat pengangguran. Kegagalan Chirac sempat membuat UMP tak sabar untuk segera menggantinya dengan Sarkozy.
     Pujangga bertutur bila tuhan menciptakan Perancis kala tersenyum. Hatta, di negara itu hanya keindahan yang terhampar. Sekarang, tuhan yang tengah tersenyum kembali mengirim Royal yang jelita buat menata Perancis, negeri Gallia nan permai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People