Sabtu, 04 Juni 2011

Michael Jackson dan Islam di Amerika


Michael Jackson dan Islam di Amerika
Oleh Abdul Haris Booegies
Peminat Kajian Amerika

     “MICHAEL Jackson akan Masuk Islam” (Tribun, 7 Februari 2007), seolah menjadi suatu kabar menghentak.
     Isu tersebut sebenarnya ulangan saat Michael Jackson alias Jacko berada di puncak ketenarannya pada 1980-an.
     Kala itu, terbetik informasi Jacko masuk Islam.  Ia pun diberitakan berganti nama menjadi Muhammad Jackson.  
     Perputaran waktu ternyata memperlihatkan bila Jacko tetap berada di luar orbit Islam.  Kini, rumor kembali bergiang perihal sosoknya yang berniat masuk Islam.
     Jacko merupakan fenomena ajaib di musik pop.  Alhasil, ia ditahbiskan sebagai King of Pop.  Di masa jayanya, para pendukung menghendakinya menjadi presiden.  “Michael for President”, pekik barisan fansnya.
     Nasib buruk lalu menimpa Jacko.  Ia dituduh mencabuli kanak-kanak.  Jacko memang senang bergaul dengan anak-anak lelaki.  Tuduhan terhadap Jacko kian kencang gara-gara ia dipandang tidak jantan.  Nafsu seksnya tidak punya stamina.  Padahal, ia dekat dengan Brooke Shields atau beberapa selebriti jelita Hollywood.  Kedekatannya dengan artis-artis cantik, justru dianggap orang sebagai kamuflase.
     Pernikahannya dengan Lisa Marie Presley tidak membuat masyarakat percaya jika Jacko tergolong lelaki tulen.  Apalagi, keduanya kemudian bercerai.
     Jacko lantas menikah dengan perawatnya, Debbie Rowie.  Dari rahim Debbie lahir benihnya bernama Prince Michael Joseph Jackson, Jr serta Paris Michael Katherine Jackson.
     Perkawinan Jacko dengan Debbie tidak langgeng.  Keduanya memilih bercerai.  Kehidupan megabintang pop tersebut seolah terjerembab dalam kubangan noda.
     Jacko yang dirajam derita tidak kehabisan akal.  Ia mengungkap isi hatinya kalau tertarik dengan Nicole Kidman, janda Tom Cruise.  Hasrat Jacko memuncak setelah melihat Nicole telanjang bulat di Eyes Wide Shut.
     Dalam film itu, Nicole memang bugil.  Tubuhnya yang ramping dibalut kulit bak pualam.  Dadanya ranum merona laksana kuncup bunga yang hendak mekar-memukau.  Kakinya jenjang tanpa setitik bercak hitam.
     Membayangkan Nicole saja sudah memuaskan dahaga cinta.  Apalagi, bila bercumbu bersamanya semalam suntuk.  Rasanya pasti sedap sekali.

Islam Spanyol
     Belum ada jejak pasti kapan Islam tiba di benua Amerika.  Ada dugaan jika Islam masuk ke Amerika bersamaan dengan kedatangan Christopher Colombus.
     Ketika Colombus akan berlayar mencari benua baru, maka, tak ada orang waras berniat ikut dengannya.  Sebab, ekspedisi tersebut tak jelas arahnya.  Banyak yang takut lantaran tidak ada jaminan kalau mereka bakal kembali dengan selamat.
     Colombus lalu meminta Ratu Isabella I supaya membebaskan beberapa tahanan buat direkrut menjadi anak buah kapal.  Beberapa di antara pesakitan itu tiada lain kaum Muslim.
     Pada 3 Agustus 1492, kapal Santa Maria, Pinta dan Nina, berlayar.  Pada 2 Oktober 1492, Colombus tiba di Amerika.  Sejak itu, Islam menjejakkan diri di Dunia Baru.
     Amerika kemudian mendatangkan pekerja dari Afrika.  Di Dunia Baru tersebut, mereka dijadikan budak.  Kitab African Muslims in Antebellum America, karya Allan Austin menjabarkan bila 10 persen pekerja asal benua hitam merupakan orang Islam.
     Secarik fakta lantas bergema jika orang Arab yang menemukan Amerika, 500 tahun sebelum Colombus.  Ihwal itu disampaikan oleh antropolog Afrika Selatan Dr. Jeffreys.  Sedangkan orientalis JH Kramers mengklaim bahwa teori geografis Islam memiliki peranan dalam penemuan Amerika.
     Para pelaut Arab leluasa mengarungi samudera berkat kompas.  Mereka tertera sebagai pengguna awal kompas.
     Pengetahuan golongan Muslim di bidang astronomi, geografi maupun nautika sangat maju.  Di Baghdad dan Cordova, bertumpuk rupa-rupa kitab kaliber.
     Hulaku Khan, pemimpin Mongol lalu datang bagai monster bersenjata puting beliung.  Kekuasaan Islam di Spanyol ditaklukkannya.  Sejak itu, Islam kehilangan energi keperkasaan.
     Dinamika Islam di AS tergolong maju.  Di negeri Paman Sam, Islam bukan lagi gaya hidup warga Arab.  Perkembangan ajaran Nabi Muhammad yang pesat ditunjang oleh banyaknya masyarakat AS yang memeluk Islam.  Di samping itu, tingkat kelahiran yang tinggi di kalangan Muslim, turut memacu semarak Islam.
     Sebelum tragedi 9/11 pada 2001, AS menjadi tujuan imigran Muslim.  Mayoritas imigran berasal dari Turki, Pakistan, Lebanon, Afghanistan, Iran serta negara-negara Eropa Timur.  Invasi Muslim mencapai 25 ribu sampai 35 ribu orang per tahun.
     Pasca kehancuran WTC di New York, sontak imigran Islam dibendung.  Biarpun Islam mendapat caci-maki, namun, petaka 9/11 justru melecut orang untuk menyimak hakikat Islam.  Sekarang, sekitar enam juta kaum Muslim berada di AS.  Sementara 2000 masjid kokoh terpancang mengumandangkan adzan.
     Chicago merupakan teritorial dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak.  Hatta, kota tersebut dinilai Mekkahnya AS.

Agama Damai
     Di masa kini, meruyak kecemasan yang membelenggu sekaligus misteri alam yang sukar diprediksi di ranah Uncle Sam.  Akibatnya, masyarakat AS menengok ajaran agama.  Islam ikut pula diteropong sebagai sebuah solusi.  Karena, orang telah penat dengan peradaban ultra-mutakhir yang ditopang cara berpikir rasional-totaliter.
     Bill Clinton saat bertahta di Gedung Putih menyatakan kalau Islam adalah pembawa damai.  Sebab, agama itu menolak tindak kekerasan.  Skemanya justru menganjurkan rekonsiliasi, persahabatan dan saling tolong-menolong.
     Struktur Islam yang penuh cinta kasih tersebut, kemudian meluluhkan hati banyak warga AS.  Anggota Nawawi Foundation di Chicago, Mohammad Kudaimi menegaskan bahwa tiap hari selalu ada penduduk AS yang memeluk Islam.  Pada 2010 nanti, populasi Muslim AS ditaksir melewati jumlah pemeluk Yahudi.
     Di masa sekarang, AS yang sempoyongan dalam problem ekonomi, juga dihuni komunitas yang rindu sisi agamis.  Aneka perkara lantas mendorong manusia mencari jalan ilahi.
     Michael Jackson yang digosipkan masuk Islam, tidak lepas pula dari tumbukan persoalan.  Kemashurannya tak membuahkan kedamaian.  Kekayaannya tidak mendatangkan ketenangan.
     Pada 1996, Jacko punya kekayaan 150 juta dolar AS.  Ia pun memiliki istana dongeng bernama Neverland di wilayah Los Angeles.  Semua akhirnya berhembus pergi meninggalkannya.
     Jacko yang didera pelbagai masalah, akhirnya menemukan cahaya Islam.  “Ada kekuatan serta perlindungan dalam Islam”, tandas Jermaine (Muhammad Abdul Aziz), kakak Jacko kepada BBC Asian Network.
     “Sungguh, Allah sudah memilih agama ini bagimu.  Janganlah kamu mati kecuali sebagai orang Muslim” (al-Baqarah: 132).

(Tribun Timur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People