Sabtu, 04 Juni 2011

Kata Dokter Tentang Puasa


Kata Dokter Tentang Puasa

(Menyambut Ramadan 13 September 2007)

Oleh Abdul Haris Booegies
Peminat Masalah Agama

     “Siapa yang bersuka-cita menyambut Ramadan, niscaya Allah mengharamkan tubuhnya dari api neraka” (Hadis).
     Perintah puasa bermula pada tahun kedua Hijriah.  Rukun Islam ketiga itu hukumnya fardu ain (wajib).
     Hari-hari puasa merupakan waktu mengaso bagi alat-alat pencernaan serta lambung.  Sesudah bekerja keras selama sebelas bulan, maka, organ badan diistirahatkan.  Di masa jeda tersebut, raga berkesempatan membersihkan usus dari sisa endapan makanan.  Bahkan, memperbaiki kerja pencernaan.  Di samping itu, membantu menyembuhkan infeksi dan luka pada saluran pencernaan.
     Dalam usus besar berdiam kotoran serta zat-zat beracun sebagai sumber penyakit.  Dengan puasa, maka, saluran pencernaan menjadi bersih.  Hingga, puasa merupakan proses detoksifikasi.  Sebab, membuang zat beracun dan berbahaya dari dalam jasad.  Di sisi lain, puasa meremajakan sel-sel supaya lebih aktif sekaligus meningkatkan keandalannya.  Puasa malahan mempercepat penghancuran jaringan fisik yang telah rusak.  Dengan demikian, segera tumbuh jaringan baru sebagai pengganti yang usang.
     Dr Leon Chaitow, guru besar Universitas Westminster, London, menyimpulkan bila puasa merupakan pencegah kerusakan tubuh.  Tumpukan toxic dalam badan dapat diatasi dengan puasa.
     Selama puasa kadar gula menurun.  Arkian, mendorong kelenjar pankreas menikmati masa-masa istirahat.  Kelenjar pankreas, merupakan penghasil hormon insulin.
     Puasa meningkatkan daya tahan badan berkat keampuhannya menekan produksi radikal bebas sekitar 90 persen.  Kemudian meningkatkan antioksidan sekitar 15 persen.  Skema tersebut sangat berfaedah lantaran sekitar tiga persen oksigen yang digunakan sel menghasilkan radikal bebas oksigen.  Oksigen racun yang acap bertumpuk yakni anion superoksida serta hidrogen peroksida.

Menajamkan Inderawi
     Puasa sebenarnya berperan sebagai perisai dalam menjaga kesehatan.  Alkisah, Ibnu Qayyim menggolongkan khasiat puasa sebagai konstruksi menakjubkan.  Karena, sanggup menyembuhkan penyakit semacam kardiovaskuler (pembuluh darah dan jantung), ginjal, kanker, depresi, kolesterol, insomnia, rematik, maag serta obesitas.  Pasokan makanan yang kurang selama puasa, merupakan fase untuk mengikis simpanan lemak dalam raga.  Alhasil, tubuh gemuk bisa langsing. 
     Dengan puasa, berarti kelebihan lemak atau insulin resisten di rongga perut bisa ditekan.  Insulin resisten merupakan pemicu munculnya penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes dan stroke.  Puasa pun menurunkan tekanan darah atau 
tingkat gula dalam darah.  Bahkan, puasa dianjurkan untuk perawatan bagi penderita diabetes non-insulin serta hipertensi tingkat ringan sampai moderat.
     Syahdan, keunggulan puasa kian cemerlang berkat keandalannya mengendurkan ketegangan pikiran sekaligus memperlambat proses penuaan.  Di sisi lain, menghamparkan kemampuan untuk mengatur diri, menajamkan fungsi inderawi.  Puasa malahan mengendalikan seks, menghasilkan kelembutan serta daya pikat bagi pelakunya.
     Kasus yang efektif pula ditangani dengan terapi puasa antara lain kanker hati, kanker lambung dan pendarahan otak.  Lantas mengatasi radang hidung, radang tenggorokan, radang amandel, radang usus kronis, radang kandung kemih, radang lambung tingkat kronis serta radang persendian.  Pengobatan ala puasa juga menyembuhkan alergi, TBC, bronchitis, disentri dan epilepsi.  Lalu mengatasi asma, flu, beri-beri maupun wasir.

Takaran Proporsional
     Puasa dimulai saat usai sahur.  Rasulullah menganjurkan supaya tidak meninggalkan sahur walau sekedar minum seteguk air.  Sebab, sahur mengandung berkah.  Allah bersama para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersahur.  Biarpun sahur diperintahkan, namun, diimbau agar tidak berlebihan dalam menyantap makanan.  Karena, orang rakus yang bermotto “degaga wettang sope” (tiada perut yang robek), justru kerap ditimpa persoalan.  Kekenyangan kala sahur nyatanya merangsang kadar gula melonjak dalam darah.  Akibatnya, hormon insulin keluar.
     Hormon insulin berfungsi sebagai pengangkut gula darah ke jaringan tubuh.  Proses kemudian terjadi dengan terbentuknya glikogen atau lemak yang menjadi sumber kalori cadangan penghasil tenaga.
     Porsi makanan yang banyak dilahap ketika sahur akhirnya menjadi lemak.  Masalah timbul gara-gara lemak sebagai sumber cadangan tenaga pelik diurai lagi menjadi gula darah.  Apalagi, kalau lemaknya bertumpuk.  Akibatnya, orang gampang lesu.  Sebab, kadar gulanya rendah lantaran lemaknya muskil dibongkar menjadi tenaga.
     Ahli nutrisi dari West Virginia University, Amerika Serikat, Prof Dr Mohammad Zafar A Nomani menerangkan bahwa saat sahur dianjurkan makan secara proporsional.  Dengan takaran yang pas, niscaya puasa efektif memperbaiki profil kolesterol dalam darah.  Hingga, dapat mencegah sembelit dan mengurangi asam lambung.
     Raja Mesir Mukaukhis pernah memberi Nabi Muhammad hadiah berupa seorang dokter.  Sekian lama dokter itu agaknya cuma menganggur.  “Ya Rasulullah, saya datang untuk mengobati tuan.  Sampai sekarang tuan rupanya tak pernah sakit”.
     Nabi Muhammad menjawab: “Saya tidak makan jika tak lapar.  Lantas bila makan tidak sampai kenyang”.
    “Makan serta minumlah, tetapi, jangan berlebihan.  Sungguh, Allah tiada menyukai orang yang berlebih-lebihan” (al-A’raf: 31).

Terapi Puasa
     Sebuah penelitian menjabarkan kalau perubahan jadwal makan-minum selama Ramadan menimbulkan stres dengan nilai 15.  Sementara nilai stres akibat perubahan tanggung jawab dalam pekerjaan mencapai 29.  Orang yang tertimpa sakit atau kecelakaan mendapat nilai stres 53.
     Skala stres orang berpuasa lalu berangsur-angsur terkendali seiring hari-hari Ramadan.  Puasa yang teratur akhirnya mengendalikan stres.
     Dr Otto Buchinger bersama rekan-rekannya di Jerman mempraktikkan puasa sebagai terapi bagi pasiennya.  Pengobatan dengan puasa selama 2-4 pekan membuat pasien lekas sembuh.  Fisik dan mentalnya lebih segar dalam merenda hari esok.
     Riset Dr Alan Scott MD di Amerika Serikat, membuktikan pula besarnya faedah puasa.  Dengan puasa, maka., terjadi proses pencucian zat-zat sisa maupun hasil proses metabolisme (ureum, radikal bebas serta lupotuchin).
     Dr Yuli Nekolar juga ikut menerapkan puasa sebagai alat pengobatan.  Menurut staf Moscow Institute of Psychiatry tersebut, penyembuhan medis makin cepat hasilnya jika diiringi terapi puasa. 
     Penderita maag skala ringan sampai menengah tetap dianjurkan puasa.  Dengan niat tulus, otomatis otak secara refleks menghentikan pengeluaran enzim dan asam lambung.  Kedua cairan itu merupakan penyebab maag. 
     Perintah otak via kelenjar hypophyse kemudian membuat dinding lambung yang lecet langsung mengering.  Walhasil, maag kontan sembuh.
     Alvenia M Fulton menguraikan pula kehebatan puasa.  Menurut direktris lembaga makanan sehat Fultonia di negeri Paman Sam tersebut, puasa menjaga keindahan ragawi.  Selain itu, menghilangkan jerawat sekaligus flek hitam di wajah.

Kasih Sayang Allah
     Puasa sering dituding membuat orang lapar, haus, lemas, tidak produktif serta nalar menurun.  Rasa lapar dan lemas muncul lantaran kadar gula dalam darah menurun.  Gejala tersebut terjadi oleh perubahan jadwal makan serta pola tidur.
     Dalam beraktivitas sehari-hari, maka, tenaga diperoleh dari makanan yang dikonsumsi.  Sedangkan selama puasa, energi didapat dari cadangan yang tersimpan dalam otot, hati dan lemak.
     Cadangan energi itu umumnya sanggup bertahan 24 sampai 28 jam.  Padahal, orang berpuasa hanya sekitar 14 jam.  Hingga, cadangan tersebut sebetulnya cuma terpakai separuh.
     Ketika berpuasa, maka, lambung dalam kondisi kosong.  Hatta, aliran darah mengalir lancar ke otak.  Fenomena itu jelas berfaedah nian.  Karena, membuat daya nalar lebih jernih.  Dengan demikian, meningkatkan kecerdasan.
     Prof Dr HM Hembing Wijayakusuma menganggap puasa sebagai terapi yang efektif. efisien, ekonomis sekaligus aman.  Apalagi, puasa jitu mengatasi keracunan nikotin, alkohol, logam berat, limbah industri serta narkotik.  Bahkan, dapat menghentikan ngompol.
     Manfaat puasa dari sisi kesehatan merupakan wujud kasih sayang Allah terhadap kaum Muslim.  Berlapar-dahaga selama Ramadan bukan kesewenang-wenangan dalam ajaran Islam.  Puasa tidak menyiksa orang, namun, melindungi jasad dari aneka penyakit.  ‘Korps jubah putih’ alias dokter kerap berpetuah: “Bila mau sehat, maka, berpuasalah”. 
     “Berpuasa lebih baik bagimu andai kamu mengetahui” (al-Baqarah: 184).

(Tribun Timur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People