Kamis, 02 Juni 2011

Gereja Setan Tak Pernah Mati

Gereja Setan Tak Pernah Mati

Oleh Abdul Haris Booegies

     Siapa saja di muka bumi ini yang punya iman, akan merinding bila mendengar istilah Gereja Setan. Gereja yang menjadi ritus seremonial yang sakral, dihubungkan dengan setan.
      Biarpun dinamakan Gereja Setan, tetapi, kaum Kristiani mampu memaklumi istilah tersebut. Sebab, Gereja Setan merupakan sekte sesat yang berkembang sesuai zaman.
     Munculnya Gereja Setan merupakan konsekuensi kemoderenan planet bumi. Ketika kehidupan makin sumpek atau kemapanan mulai membosankan, maka, lahirlah sempalan. Aliran-aliran bermunculan dengan aneka ajaran yang teramat asing. Mereka bergerak melawan arus yang telah digariskan. Padahal, “Alkitab menekankan kita percaya satu Allah dan di luar itu adalah kejahatan” (Gloria, edisi 212).
     Children of God, umpamanya, muncul buat menentang ajaran gereja. Komunitas tersebut, mengobarkan pula semangat pembaruan. David Moses, nabi Children of God yang sebelumnya tercatat sebagai evangelis (penginjil), berkhotbah dengan azimat; “milikku adalah milikmu juga, termasuk soal hubungan seksual”.

Hikayat Awal

     Gereja Setan mutakhir dimulai oleh Aleister Crowley (1875-1947). Tokoh sesat itu mendeklarasikan diri sebagai anti-Kristus. Formula dakwahnya yakni “lakukan sekehendakmu lantaran hal tersebut merupakan hukum!” Crowley akhirnya tewas akibat kecanduan heroin.
     Crowley mati, namun, Gereja Setan tetap hidup. Ajaran sungsang (keliru) itu, kemudian dilanjutkan secara elok oleh Anton Szandor LaVey. Ia mendirikan Gereja Setan pada 30 April 1966. Sosok bejat tersebut lantas menerbitkan kitab suci The Satanic Bibles (1969), The Satanic Rituals (1969) serta The Complete Witch (1972).
     LaVey bukan makhluk sembarang. Ia pernah memerankan tokoh iblis dalam film Rosemary’s Baby. Mantan pianis gereja itu, percaya jika setan merupakan sumber kekuatan. Ajaran yang diusung LaVey akrab dengan materialisme dan hedonisme (mempertuhankan harta serta kesenangan).
     Simbol setan yang sering dipakai yaitu angka Biblikal; 666. Lalu lambangnya ialah pentagram (bintang segi lima terbalik dengan gambar kepala kambing bertanduk dua). Tiap sudut melambangkan zombie, dracula, vampire, werewolf dan shewolf. Sementara raja dari segala raja kegelapan adalah Lucifer. Tokoh jahat tersebut memiliki daya hidup menggelegak di tiap gumpal hati manusia yang mengingkari kuasa Ilahi. Dan untuk menandingi trinitas, maka, Gereja Setan memaklumatkan pula tritunggal yang terdiri atas Lucifer, anti-Kristus serta nabi palsu.

Anatomi Setan

     Pada hakikatnya, setan tidak layak dijadikan falsafah keharmonisan hidup. Karena, selain sumber malapetaka, ia pun punya fisik yang sangat buruk. Setan yang terbuat dari api yang sangat panas, memiliki tubuh dengan beragam wujud.
     Ada yang bermata sipit, berkulit gelap dan berambut pirang. Sedangkan kepala setan yang persis kepala unta, lebih besar dibandingkan kepala manusia. Di kepalanya tumbuh dua tanduk tipis seperti lidi. Rambut setan panjang, lebat serta kasar, tetapi, mayoritas setan berkepala botak.
     Mata setan besar dan memanjang. Terkadang mengeluarkan serat-serat cahaya halus berwarna merah. Hidungnya pesek bak kera. Telinga mereka mirip kucing. Alhasil, setan suka menyerupakan diri dengan kucing hitam, anjing hitam, black panther serta kuda. Setan juga senang bermetamorfosis menjadi ular, asap maupun hantu.
     Dada setan bagai punuk unta. Sementara bibirnya serupa mulut sapi. Kemudian giginya runcing laiknya kulit durian. Kedua lubang hidungnya terbuka ibarat gelas. Tangan dan kuku setan membujur. Lantas kuku kakinya panjang.
     Walau suka menyuruh ke tempat-tempat maksiat, namun, organ kelamin setan justru kecil laksana bawang. Kalau ereksi, perkakas genital setan nyaris mirip jari kelinking bayi yang baru lahir.
Dalam rutinitas keseharian setan, termaktub bila kaki kirinya memakai terompah dari daun papirus. Sedangkan kaki kanan dibiarkan telanjang. Kaki kiri setan berada di tengah manusia. Sementara kaki kanan terpancang di cakrawala. Fenomena itu yang membuat setan dapat mengelilingi bumi dalam hitungan detik.

Akumulasi Kehidupan

     Gereja Setan sulit dibendung atau dihajar. Sebab, tiap individu punya corak teologis. Dan struktur keagamaan tersebut, sangat dipengaruhi oleh tingkat inteligensi. Jemaat yang mendengar sepuluh khotbah dari pendeta yang berlainan, bakal memiliki kesimpulan yang berbeda dengan oknum lain.
     Perbedaan pandangan itu sangat dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan. Kombinasi kehidupan yang tidak bersahabat, akan mewarnai pula pengambilan keputusan. Jika pikiran tidak sanggup menapis petuah-petuah mulia Yesus, lantas stagnasi sosial kuat mendera, maka, bisikan setan gampang merasuk sukma. Kalau rayuan setan sudah menggerayangi tubuh, berarti Gereja Setan bakal punya calon anggota baru.
     Struktur tersebut menjelaskan bahwa gereja cenderung sukar meniadakan atau melabrak habis pemuja setan. Apalagi, kehidupan selalu diikuti anak panah iblis demi menyesatkan manusia. “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!” (I Korintus 10: 14).
     Siapa saja mutlak mawas diri sekaligus menjaga komitmen moral di ruang pribadi maupun ranah publik. Karena, setan berada di mana-mana untuk menyesatkan. Saling menasehati dalam kasih karunia Allah merupakan sebuah tirai guna tetap berada dalam naungan cinta Ilahi. “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau. Dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku bakal menolong engkau” (II Korintus 6: 2).

(Gloria Edisi 215 September 2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People