Senin, 06 Juni 2011

Bidadari Sebagai Miss Surga

Bidadari Sebagai Miss Surga

Refleksi Hikmah Isra Mi’raj Nabi Muhammad 11 Agustus 2007

Oleh Abdul Haris Booegies

     Isra’ Mi’raj yang dilakoni Nabi Muhammad tidak hanya membawa perintah shalat.  Perjalanan singkat menembus tujuh lapis langit itu, juga menghamparkan ragam romantisme spektakuler.  Di Surga, umpamanya, bertebar hauri.  “Mereka laksana permata yakut serta merjan” (ar-Rahman: 58).
     Bidadari (istilah dari bahasa Sansekerta, vidyadari) atau hauri (kosakata dari bahasa Arab), merupakan makhluk dengan paras yang elok.  Tubuhnya sensual dengan senyum manis yang menawan hati.  Matanya yang sebening air telaga terlihat bulat besar bagai mata boneka Barbie.  Mereka digambarkan al-Quran bahwa: “sopan menundukkan pandangannya” (ar-Rahman: 56).
     Allah menamakan bidadari dengan istilah hurun-iyn (makhluk bermata besar dan indah).  Penegasan yang diwahyukan di tahun 621 kepada Rasulullah tersebut, lalu mendapat pembenaran.  Pada medio Maret 1994, sejumlah pakar psikologi Inggris serta Jepang merilis data bahwa mata besar merupakan sebuah kategori kecantikan.  Di ajang pemilihan ratu ayu sejagat, terlihat kalau rata-rata pemenangnya bermata besar.  Sedangkan di dunia anak-anak, film kartun semacam Sailor Moon, divisualkan dengan mata jumbo.
     Mata hauri ada yang berwarna icy blue (biru), soft green (hijau) dan amethyst (ungu).  Sementara rambutnya pirang atau merah bak rambut jagung.  Bibir bidadari merah merekah seperti mawar.  Bahkan, selalu basah serta bercahaya ibarat tetes-tetes embun pagi.  Sedangkan keringat yang jatuh dari badannya berdentang dalam bentuk mutiara sebesar biji-biji delima.
     Bayangan hauri tidak berwujud bayang-bayang hitam.  Bayangannya justru laksana foto warna potret dirinya.  Citra itu malahan bisa menyenandungkan rupa-rupa nasyid yang bagai buluh perindu.
     Bayangan bidadari bak paduan artis tenar.  Raganya langsing seperti Jennifer Lopez yang pernah mengasuransikan kesintalan tubuhnya satu miliar dolar AS.  Kemudian lincah ibarat Britney Spears.  Anggun laksana Brooke Shields dan manis bagai Heather Graham.  Bayang-bayang juwita Eden tersebut secantik pula gadis kosmos digital Star Wars Natalie Portman serta seseksi Madonna.  Bahkan, dadanya sintal, lancip dan licin bak milik si biang pesta Lindsay Lohan.  Langkah hauri yang dipantulkan bayangannya, terkesan luwes seperti ayunan kaki super model Cindy Crawford.  Anatomi serta aura widodari yang ekspresif nian, membuatnya pantas ditahbiskan sebagai Princess Moslem dari ranah Surga.

Pakaian Irit
     Kaum Adam yang tercatat sebagai warga Surga, merupakan pemilik sah beberapa hauri.  Perjuangan insan-insan takwa yang maksiyatur-rijal (tidak mendatangi arena maksiat), senantiasa berbuah manis.  Sebab, dibalas dengan kenikmatan Surga.  Sementara tidak sedikit pria yang terpental ke jurang neraka.  Karena, semasa hidupnya menjadi sponsor sekaligus suporter kontes kecantikan.
     Ajangh pamer aurat selalu digembar-gemborkan jika penilaiannya mencakup 3-B.  Unsur itu meliputi brain (kecerdasan), behaviour (perilaku) dan beauty (kecantikan).  Sedangkan penilaian keindahan tubuh mengacu pada pakaian-pakaian smart casual, tradisional serta gaun malam.
     Panitia tak pernah terbuka bila peserta wajib memakai bikini.  Apalagi, tiap kontes semacam Miss World atau Miss Universe, selalu ada pengukuran badan secara horizontal semisal lingkar pinggul dan ukuran dada.
     Kontes-kontes kecantikan umumnya selalu dekat dengan konsumtivisme.  Syahdan, bisnis di balik ajang pemilihan putri ayu tergolong besar.  Sebab, punya dana raksasa dari perusahaan gigantik.
     Para pemilik modal yang sesungguhnya selalu menghendaki adanya pemilihan ratu sejagat.  Karena, sosok putri ayu dianggap sanggup menciptakan citra indah, cantik serta anggun sebagaimana tertancap pada hasrat pemilik produk.
     Figur ratu kecantikan yang mendukung kepentingan industri dimulai setengah abad silam.  Penciptaan citra keayuan disokong oleh perusahaan pembuat baju pantai Catalina Swimwear di Long Beach, California.
     Pada 20 November 2002, kota Kaduna di Negeria diamuk kerusuhan.  Sekitar 105 tewas setelah terjadi aksi massa yang anarkis.  Tragedi tragis tersebut dipicu oleh artikel Isioma Daniels di surat kabar lokal This Day.  “Apa yang terlintas di hati Nabi Muhammad andai ia masih hidup?  Dia pasti memilih istri di antara peserta Miss World”.
     Opini nista itu lantas menyulut emosi umat Islam.  Apalagi, Muslim Nigeria memang menolak penyelenggaraan Miss World Pageant yang akan digelar pada 7 Desember 2002.
     Kalangan Islam Nigeria menuduh kalau pergelaran Miss World sekedar mempertontonkan seksualitas.  Padahal, properti pribadi merupakan kesucian yang wajib dihalangi dari pandangan orang lain.  “Hendaklah mereka mengulurkan jilbab (kain kerudung) ke segenap tubuhnya” (al-Ahzab: 59).    
   
Selalu Perawan
     Pada 16 Agustus 2006, pejabat tinggi Kementerian Kebudayaan Kamboja mencabut izin penyelenggaraan kontes kecantikan.  Masyarakat Kamboja mempertanyakan soal ukuran kesopanan dan selera yang dipakai di ajang tersebut.  Pemerintah Phnom Penh berdalih jika hajatan pemilihan putri ayu tiada lain penghamburan uang.
     Di Kamboja, umat Islam cuma segelintir.  Kendati hanya secuil, namun, mereka justru mengharamkan kontes kecantikan.  Sementara di Indonesia, kaum Muslim berjubel tak terhitung.  Biarpun umat Islam tidak terkira banyaknya, tetapi, pemilihan ratu kecantikan ternyata leluasa digelar.
     Bidadari yang teramat jelita serta montok, diharamkan mengobral raga.  Mereka dipingit di rumah-rumah peranginan yang terbuat dari emas dan berlian.  Di dalam istana-istana yang terletak di Hadhiratul-Qudsi, “mereka bertelekan pada bantal-bantal hijau serta permadani-permadani indah” (ar-Rahman: 76). 
     Komunitas Qurratul ‘Aini bersenda-gurau di atas flying carpet.  Ummah yang acap duduk di dekat semburat sejuk mata air yang memancar di taman-taman rimbun yang teduh oleh pohon kurma dan delima itu, senantiasa mengenakan libasut taqwa (busana muslimah) yang chic.  Pakaian tersebut terbuat dari sutra halus tipis yang tidak mengenal trend alias up to date terus.  Mereka pun terkadang menggunakan sutera tebal yang fashionable.  Adibusana (haute couture) yang mutakhir (avant-garde) itu, dihias 70 warna ceria.  Warna-warninya antara lain elegan red, masteng yellow, midnight blue, chromic gray, light titanium, moonlight silver, turquoise, naked lace, wine with everything, blushed, toast to shine atau burgundy.
     Kepala hauri tak pernah berpisah dengan khimar (kerudung) yang luxury.  Sedangkan burqah (penutup wajah) melindungi parasnya yang rupawan.  Telapak tangan mereka saja yang leluasa terlihat.  Hatta, the Creator of All Things yang bersemayam di Arasy Rahman menjamin bila bidadari belum pernah dijamah oleh jin atau komunitas langit lainnya.  “Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia.  Tidak pula oleh jin” (ar-Rahman: 74).
      Laki-laki yang menjaga pandangannya, bakal dianugerahi karunia Surga.  Pria yang menentang aneka konsep pornografi (sexually explicit material) akan memperoleh hidup selamanya bersama hauri.
     Alkisah, tiap malam pertama Ramadan, maka, Surga dihias secara megah serta mewah.  Sementara seluruh widodari bersolek dalam gaya romantis nan elegan.  Mereka berdiri di pucuk menara yang menjulang tak kunjung terjangkau.  Para dara molek taman Eden menengok ke sana kemari sembari berpandangan.  “Di mana orang yang mau memiliki kami?  Di mana mereka yang ingin melamar kami kepada Allah?”
     J-Lo, Britney Spears, Brooke Shields, Heather Graham, Natalie Portman, Madonna, Lindsay Lohan maupun Cindy Crawford, cuma manusia biasa.  Di samping itu, ketiaknya bau dan kentutnya busuk.  Sedangkan hauri tak punya cacat-cela atau aib.  Bahkan, tiap usai bercinta, maka, Miss Surga tersebut kembali menjadi perawan.
     Hikayat perihal bidadari, merupakan oleh-oleh dari Rasulullah yang bertandang ke Sidratul Muntaha lewat Isra’ Mi’raj.  Pada hakikatnya, eksistensi hauri merupakan sebuah pelecut iman.  La takrabuzzina (jangan dekati zinah), supaya kelak didampingi bershaf-shaf bidadari yang bersandar pada peterana hijau berkilau cemerlang.
     “Dan Kami jodohkan mereka dengan hauri-hauri cantik lagi bermata jeli” (ath-Thur: 20).

(Pedoman Rakyat) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People