Kamis, 30 Juni 2011

Terjemahan Surah al-Adiyat versi Abdul Haris Booegies

(Bahasa pada terjemahan ini belum diedit secara utuh)
100. Surah al-Adiyat
(Kuda Perang nan Gesit)
1.    Demi kuda perang yang tangkas melaju sembari mendengus.
2.    Ia mencetuskan api dari pijakan kuku kakinya.
3.    Ia menyerang musuh secara mendadak di waktu fajar.
4.    Debu pun terhambur beterbangan.
5.    Ia merangsek ke tengah kumpulan musuh.
6.    Sungguh, manusia sangat ingkar.  Tidak bersyukur kepada Tuhannya.
7.    Manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya.
8.    Ia sangat kikir gara-gara cinta terhadap harta.
9.    Apakah ia tak tahu (bagaimana rupa) ketika dibangkitkan segala yang ada di dalam kubur.
10.  Diperlihatkan apa yang terpendam di dalam hati.
11.  Tuhan pada hari itu Maha Tahu tentang (balasan bagi) mereka.





Derajat Terjemahan

     Terjemahan al-Qur’an bukan al-Qur’an sesungguhnya.  Bukan al-Qur’an sejati yang diwahyukan kepada Maha Rasul Muhammad.  Terjemahan mustahil menampung seratus persen maksud al-Qur’an.  Sebab, semua bahasa yang digunakan dalam terjemahan al-Qur’an tidak efektif dan efisien.
     Terjemahan al-Qur’an hanya deretan kata manusia, bukan untaian firman Allah dari Lauhul Mahfuz.  Hingga, terjemahan al-Qur’an tidak hidup, tidak punya sukma yang bisa menggelorakan spirit.  Terjemahan al-Qur’an selalu kaku dan membingungkan.  Dengan demikian, posisi terjemahan sekedar “pengantar” untuk membaca al-Qur’an.  Bukan “kunci” buat memahami al-Qur’an.
     Istilah paling membingungkan dalam al-Qur’an yakni kata “nahnu” (Kami).  “Kami” adalah sebutan Allah untuk diri-Nya.  Dalam bahasa Arab, ada jamak kuantitas dan jamak kualitas.  Jamak kuantitas menunjukkan jumlah banyak.  Sementara jamak kualitas menerangkan bentuk tunggal dengan banyak predikat.
     Allah menegaskan diri dengan “Kami” berkat predikat di sisi-Nya berjumlah banyak.  Zat Esa itu tertoreh sebagai pencipta, pengatur, pemelihara, pengasih, penyayang sekaligus Raja Diraja alam semesta.  Allah tidak tidur!  Ia selalu sibuk mencipta seraya mendengar doa insan beriman.
     “Semua makhluk di langit dan bumi selalu memohon kepada-Nya.  Tiap waktu Ia sibuk (mencipta dan memelihara makhluk-makhluk-Nya)” (ar-Rahman: 29).
     Ketika membaca al-Qur’an, maka, bertabur kata Allah dalam kitab suci.  Harap dimaklumi bahwa nama asli penguasa langit dan bumi ialah Allah.  “Aku ini Allah.  Tidak ada Tuhan kecuali Aku!” (Thaha: 14).
     Allah sendiri menandaskan kalau nama-Nya tiada lain Allah.  Terkutuklah sekelompok agen Thagut (sesembahan nista) berlabel Islam progresif yang berceloteh: “Tiada tuhan selain Tuhan”.

Abdul Haris Booegies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amazing People